Goodmates, kamu pasti sudah familiar dengan istilah public speaking. Kegiatan ini merupakan bentuk komunikasi lisan di depan banyak orang untuk menyampaikan sesuatu. Misalnya saja pidato, presentasi, ceramah, sampai storytelling.
Dalam konteks dunia pendidikan sampai pekerjaan, keterampilan semacam ini sangat penting dan berguna untuk kamu miliki. Meskipun begitu, masih banyak orang yang suka demam panggung alias gugup saat hendak melakukan public speaking.
Kunci dari kesuksesan public speaking sendiri bukan hanya perkara berani tampil di depan umum saja. Namun, bagaimana kamu bisa menyampaikan ide dan pemikiranmu secara verbal maupun non verbal.
Memahami Audiens Terlebih Dahulu
Berbicara di depan kalangan muda tentu berbeda dengan presentasi di hadapan dosen. Siapkan materi beserta tata bahasa yang sesuai dengan siapa audiens kamu. Perhatikan pula apakah acara tersebut bersifat formal, semi formal, ataupun nonformal.
Mengenali dan memahami lawan bicara akan membantumu untuk bisa menyampaikan pesan secara efektif sehingga memperoleh penerimaan yang baik. Dengan begitu, kamu pun dapat menyusun informasi sedemikian rupa yang tepat untuk mereka.
Baca juga:Simak Cara Hitung Kebutuhan Kalori Selama Puasa
Perhatikan Bahasa Tubuh (Body Language)
Walaupun terkesan sepele, bahasa tubuh yang kamu tampilkan selama berbicara tanpa sadar mampu menarik perhatian audiens, lo. Kamu juga dapat membuat peserta lebih yakin dengan materi apabila menerapkan bahasa tubuh yang baik.
Body language merupakan bentuk komunikasi nonverbal untuk mempertegas pesan yang sedang kamu sampaikan. Tidak cuma terbatas pada gerakan tubuh, hal ini juga mencakup kontak mata, ekspresi wajah, serta pergerakan badan.
Audiens akan menilai bagaimana kamu berjalan, berdiri, bergerak, bahkan sampai caramu menggerakan tangan. Maka dari itu, buatlah diri senyaman mungkin ketika berada di depan banyak orang.
Atur Intonasi Berbicara
Seorang pembicara yang baik ialah mereka yang mampu membuat audiensnya paham terhadap apa yang sedang kamu sampaikan. Menyampaikan materi secara terbata-bata maupun terlalu cepat, akan menjadikan peserta bingung dan kesulitan untuk memahami informasi.
Maka dari itu, kamu mesti latihan untuk berbicara dengan artikulasi yang jelas. Perhatikan pula pengaturan tekanan suara, kecepatan bicara, sampai penggalan kata dan kalimat.
Bicara dengan tempo perlahan mampu membuat audiens lebih mudah menangkap apa yang kamu sampaikan sekaligus membantumu mengingat setiap poin penting supaya tidak terlewat.
Baca juga: Deretan Teknologi yang Seharusnya Tidak Pernah Tercipta
Bangun Interaksi dan Kontak Mata dengan Audiens
Salah satu hal penting yang wajib kamu perhatikan saat melakukan public speaking adalah kontak mata. Apabila belum terbiasa dan gugup untuk memandang audiens tepat di bagian mata, coba mengalihkan pandangan ke arah dahi atau batang hidung.
Tidak hanya itu, usahakan untuk selalu menjaga interaksi dengan audiens melalui komunikasi dua arah. Menanyakan kabar, melontarkan candaan (joke) ringan, plus sesekali bertanya kepada peserta merupakan beberapa cara ampuh untuk membangun interaksi.
Bercerita tentang pengalaman pribadi maupun kejadian menarik pun menjadi cara lain yang boleh kamu coba. Dengan begitu, audiens dapat lebih mengenal kamu selaku pembicara.
Fokus untuk Memberi
Tujuan utama dari public speaking adalah untuk menyampaikan ide/gagasan melalui suara di hadapan publik. Orang yang melakukan presentasi semata-mata untuk memperoleh pamor justru membuat audiens tidak akan memperhatikan mereka.
Dalam hal ini, fokuslah untuk memberi alias murni untuk berbagi inspirasi dan pandangan baru. Kamu dapat menunjukkan emosi dan perasaan yang positif ketika tampil melakukan public speaking untuk membuatmu tampak lebih meyakinkan.
Baca juga: Awas Salah! Ini Perbedaan Hidup Hemat dan Hidup Minimalis
Practice Makes Perfect
Rasa gugup, takut, serta deg-degan sewaktu akan tampil di depan umum adalah hal yang wajar, kok. Dalam rangka mengurangi mengurangi perasaan tersebut, kamu dapat melaksanakan persiapan dengan latihan yang matang.
Ingatlah bahwa public speaking merupakan sebuah keterampilan (skill). Oleh karena itu, kamu perlu berlatih secara konsisten supaya lebih mahir. Terdapat sejumlah alternatif latihan, misalnya berbicara di depan cermin maupun bersama teman atau keluarga.
Cobalah untuk mempertahankan kontak mata selama latihan untuk membiasakan diri. Jangan lupa juga memperhatikan intonasi, tempo bicara, hingga bahasa tubuh. Kamu juga boleh meminta masukan (feedback) untuk melihat reaksi mereka.
Beberapa tips di atas hanyalah panduan untuk melatih keterampilan berbicara kamu di hadapan umum. Untuk bisa menjadi pembicara yang andal, jangan sungkan untuk terus berlatih secara konsisten, ya!
Referensi: Glints | Ruang Mahasiswa | Kumparan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News