Talkshow SohIB Bercerita, Inspirasi Perempuan Berani Bawa Perubahan

Talkshow SohIB Bercerita, Inspirasi Perempuan Berani Bawa Perubahan
info gambar utama

Jakarta, 21 April 2022 - R.A Kartini merupakan pelopor kesetaraan gender yang berkat jasanya, wanita-wanita di Indonesia turut memainkan peran dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, bisnis, ekonomi, kreatif, hingga teknologi.

Untuk itulah, @id_sohib bekerja sama dengan Indonesiabaik.id mengadakan talkshow bersama perempuan-perempuan yang berprestasi di masa kini, yakni Nadya Hapsari (Duta Transformasi Kementerian Keuangan 2020-2021 & Top 3 The Future Leader Anugerah ASN 2021) dan Vania Santoso (Indonesia Forbes 30 Under 30 Class of 2021, Women Empowerment Principles Awards, & Co-Founder heySTARTIC) dalam “SohIB Bercerita: Inspirasi Perempuan Berani Bawa Perubahan”.

Pada momentum kelahiran R.A Kartini ini, kaum hawa di Indonesia seharusnya dapat terinspirasi untuk meneruskan perjuangannya dalam menggugah dan mencerdaskan wanita. Seorang perempuan, ibu, istri, hingga wanita karier harus sadar bahwa mereka memiliki kekuatan dan kemampuan yang bahkan di luar jangkauannya untuk mengubah dunia.

Sejatinya, setiap perempuan berhak mendapatkan pendidikan yang setara, pembelajaran yang baik, dan lingkungan yang support terhadap perkembangan dirinya.

“Perempuan dengan pendidikan yang baik akan memiliki kehidupan dan masa depan yang lebih produktif. Kegagalan pernikahan dini juga akan berkurang. Ibu yang pintar akan melahirkan anak-anak yang cerdas karena ialah madrasah pertama bagi generasinya," tutur Nadya Hapsari.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa istri dengan visi yang jelas juga akan mendukung perekonomian keluarganya untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik. Jadi, pada intinya perempuan dengan pendidikan dan pola pikir yang baik akan dapat mengubah dirinya, keluarganya, komunitasnya, bahkan dunia.

Baca juga: Tingkatkan Kemampuan, Ikuti Tips Efisien Gunakan Google Search

Indonesia Dukung Kemajuan Wanita di Lingkungan ASN

Talkshow “SohIB Bercerita: Inspirasi Perempuan Berani Bawa Perubahan”
Acara Talkshow memperingati Hari Kartini | Foto: Dokumentasi SohIB

Menurut Nadya, representasi perempuan dalam kepemimpinan nasional memang belum tampak sepesat laki-laki. Bahkan, berdasarkan Global Gender Gap Index pada 2021, negara Indonesia masih menduduki ranking ke-101.

Hal ini menunjukan bahwa untuk mencapai kesetaraan gender itu masih sangatlah panjang. Namun, Indonesia memiliki kesetaraan gender yang juga berlaku pada ASN. 

“Sekarang, kita punya 6 menteri perempuan di kabinet dan keterwakilan di anggota DPR mencapai 20,5%. Apabila melihat lebih jauh lagi, saat ini semakin banyak wanita yang memegang kepemimpinan di pemerintahan,” tandasnya.

Kaum hawa juga memiliki banyak potensi yang bila berkembang dan mendapat dukungan maksimal, tidak kalah bersaing dengan laki-laki. Perempuan bisa menjadi pemimpin yang kuat karena memiliki standar kepemimpinan yang cukup istimewa.

Berdasarkan penelitian menyebutkan bahwa pemimpin wanita berbuat lebih banyak untuk mendukung timnya, cenderung lebih peduli dan suportif, terkait dengan personal maupun menyangkut pekerjaan. Mereka juga lebih punya kesadaran terhadap kesetaraan dan inklusi keberagaman, salah satunya dengan perekrutan pegawai yang mempunyai keterbatasan tertentu.

Dengan demikian, jika internal bahagia dan terwakili keinginannya, hal itu dapat menunjang produktivitas perusahaan dan menghasilkan hasil yang maksimal.

“Tapi perlu kita ingat, women support women. Kita pun harus mendukung ide kesetaraan dan inklusi keseragaman tersebut. Caranya bagaimana? Memastikan keterwakilan perempuan dan juga menghindari bias,” tutur Nadya, wanita berprestasi tersebut.

Baca juga: Buat Pikiran Lebih Rileks, Ini Manfaat Yoga Saat Berpuasa

Perjalanan Vania dalam Meraih Kesuksesannya

Vania Santoso telah memulai perjuangannya untuk menjadi solusi dan membawa perubahan di lingkungannya sejak masih usia dini, yaitu 12 tahun. Ia bercerita bahwa jika banyak orang sering mengatakan bahwa mulailah sesuatu dari hal yang kita suka atau passion, justru tidak demikian dengan dirinya.

Co-Founder heySTARTIC tersebut merasakan betapa sulitnya menghadapi masa kecilnya yang tinggal di daerah rawan banjir. Dirinya teringat bagaimana ia dan keluarganya berusaha survive kala hujan melanda dan harus selalu berbenah ketika banjir datang. Vania kemudian sadar, jika problem ini tidak hanya terjadi akibat curah air yang tinggi, melainkan juga karena sampah yang menumpuk.

Berangkat dari masalah tersebut, ia bersama kakaknya terinspirasi membuat komunitas untuk menyadarkan masyarakat agar memanajemen sampah. Hingga kemudian berkembang pesat, apalagi sekarang juga banyak perusahaan yang menjadi lebih peduli dengan lingkungan dan konsisten dengan itu.

Alih-alih mendewakan passion, Vania berpesan agar kita justru mengeksplorasi banyak hal, mencoba sesuatu yang baru, sampai menemukan challenge apa yang lebih menarik dan ingin digali lebih dalam. 

Adapun dengan kesuksesannya hingga terpilih menjadi “Indonesia Forbes 30 Under 30 Class of 2021”. Ia dan tim merasa mendapatkan semangat baru atas apresiasi tersebut. Hal ini karena Vania dan company-nya mengalami banyak kesulitan, dari penolakan pendanaan, gagal memenangkan lomba berhadiah hibah dana, sampai ketika pandemi COVID-19 melanda.

“Penolakan dan jatuh bangun yang kami hadapi, menjadikan apresiasi ini sebagai semangat baru kami. Saya ingin menunjukkan bahwa usaha sosial ternyata bisa berkelanjutan. Apalagi background saya ‘kan social project dan kepemudaan, sementara  Forbes adalah majalah bisnis, jadi pasti lebih ke bisnisnya juga,” jelasnya.

Baca juga: Mengenal Clean Energy yang Ramah Lingkungan

Wanita Bisa Berprestasi dengan Cara Masing-masing

Bagi Nadia, agar perempuan bisa terus memberikan sumbangsih pada dirinya dan lingkungannya, ada tiga cara yang patut untuk kita perhatikan, yakni:

  1. Harus percaya bahwa wanita memiliki power dan keistimewaannya. Perempuan dan laki-laki bukanlah kompetitor, akan tetapi partner dengan kelebihannya masing-masing. So, breaking the bias is important.
  2. Hindari stereotype. Setiap manusia berhak mengekspresikan dirinya secara wajar, dengan demikian kita akan terbuka dengan ruang dan berinovasi.
  3. Manfaatkan tantangan sebagai peluang. Contohnya, jika mendapatkan penawaran kerja dengan deadline tertentu, jangan langsung ditolak. Observasi pro dan kontranya. Pertimbangkan juga untuk meminta bantuan orang lain karena perempuan kuat juga boleh mendapatkan pertolongan.
  4. Perempuan punya kesamaan dalam mencapai achievement, jika punya support system yang bagus. Tiga kata kunci utama dari Nadya adalah Be positive, Confident, and Persistent. Jauhkan asumsi negatif dan kelola energi kita. Kesuksesan itu tidak instan, karena jika sudah mencapai satu, akan ada pencapaian lainnya yang menunggu, jadi jalani semua fase dengan gigih. Bila belum tercapai, tidak perlu menyerah karena bisa sukses di masa depan.

Sedangkan dari Vania, ia turut membagikan kunci keberhasilannya, yaitu, “Don’t follow your passion, but follow your effort. Passion bisa kita cari dengan cara mencoba semua hal yang menarik, lakukan yang terbaik, kamu akan menyukainya!”

Jika kamu melewati kesempatan menghadiri talkshow “SohIB Bercerita: Inspirasi Perempuan Berani Bawa Perubahan” untuk menyambut Hari Kartini, kamu dapat menonton materinya kembali pada kanal YouTube IndonesiaBaikID.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini