Rekomendasi Film Tema Ramadan untuk Temani Ngabuburit

Rekomendasi Film Tema Ramadan untuk Temani Ngabuburit
info gambar utama

#FutureSkillsGNFI

Sambil menunggu waktu berbuka puasa, kamu bisa mengisi waktu dengan menonton film. Menonton film juga bisa menambah wawasan serta membuka pikiran.

Kegiatan tersebut juga bisa kamu lakukan untuk mengisi kekosongan waktu setelah melakukan ibadah lain. Melansir dari berbagai sumber, inilah rekomendasi film yang bisa kamu tonton sambil ngabuburit.

1. Hafalan Shalat Delisa (2011)

Cuplikan film | Foto: Youtube
info gambar

Pertama ada "Hafalan Shalat Delisa" yang merupakan film arahan sutradara Sony Gaokasak adaptasi dari novel berjudul sama karangan Tere Liye. Film yang rilis pada 22 Desember 2011 lalu ini berkisah tentang tragedi tsunami Aceh.

Cerita film "Hafalan Shalat Delisa" berfokus pada kisah gadis kecil bernama Delisa (Chantiq Schargerl). Ia bersama keluarganya tinggal di Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh.

Hingga suatu peristiwa besar membuat kehidupan Delisa berubah. Saat itu Delisa sedang menyetorkan hafalan salatnya bersama ibu dan kakaknya. Tiba-tiba, ada sebuah gempa besar yang membuat panik semua orang. Tak lama setelah gempa itu, tsunami menggulung kampung Delisa tinggal.

Baca juga: Ragam Manfaat Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadan

2. Sang Kiai (2011)

Poster film | Foto: True
info gambar

Film "Sang Kiai" (2013) dapat kamu saksikan secara streaming di Netflix. Adapun film yang berlatar penjajahan Jepang tahun 1942 ini mengisahkan tentang perjuangan para kiai dan pejuang Indonesia dalam melawan penjajah Jepang.

Perlu kamu tahu, film ini merupakan cerminan perjuangan K.H. Hasyim Asy’ari beserta santrinya untuk Indonesia yang kita peringati sebagai Hari Santri. Sang Kiai rilis secara perdana pada 30 Mei 2013 lalu.

Berdurasi 2 jam 16 menit, film ini memiliki sutradara Rako Prijanto dengan naskah skenario oleh Anggoro. Film ini berada di bawah naungan rumah produksi Rapi Films dan bergenre action/biography.

Adapun pemain film ini antara lain Ikranagara, Christine Hakim, Agus Kuncoro, Adipati Dolken, Meriza Febriani, Dimas Aditya, Royham Hidayat, Ernestsan Samudera, Ayes Kassar, Dayat Simbaia, Dymas Agust, Andrew Trigg, Arswendi Nasution, dan Norman Rivianto Akyuwen.

Hebatnya, film "Sang Kiai" berhasil memenangkan sejumlah penghargaan dalam ajang Festival Film Indonesia 2013 dengan kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Tata Suara Terbaik.

Baca juga: Olahraga Saat Puasa, Kenali Jenis dan Waktu Terbaiknya

3. Sang Pencerah (2010)

Cuplikan film | Foto: Youtube
info gambar

Film "Sang Pencerah" merupakan drama biografi garapan surtarada Hanung Bramantyo yang rilis pada 2010 lalu. Kental dengan nuansa religi, film ini cocok untuk kamu tonton selama bulan Ramadan.

Meskipun telah rilis selama lebih dari satu dekade lalu, film "Sang Pencerah" masih bisa kamu nikmati melalui layanan streaming Netflix. Film ini mengisahkan perjalanan seorang tokoh nasional K.H. Ahmad Dahlan. Tokoh yang memiliki nama asli Muhammad Darwisy (Darwis) itu merupakan sosok di balik berdirinya organisasi pendidikan dan keagamaan, Muhammadiyah.

Organisasi tersebut berdiri pada 1912 dan masih eksis hingga saat ini. Bahkan, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Saat perilisannya lebih dari satu dekade lalu, film "Sang Pencerah" memperoleh respons positif dari masyarakat Indonesia.

Film ini bahkan memperoleh sejumlah penghargaan dari ajang perfilman bergengsi, seperti Jakarta Internasional Film Festival 2010 dan Festival Film Bandung 2011. Daya tarik "Sang Pencerah" juga ada pada para pemainnya yang merupakan aktor dan aktris kenamaan dalam negeri.

Tokoh utama film ini adalah aktor kondang Lukman Sardi. Selain itu, "Sang Pencerah" juga memiliki bintang lain, seperti Zaskia Adya Mecca, Slamet Rahardjo, Giring Ganesha, Dennis Adiswara, Agus Kuncoro, Dennis Adhiswara, dan Ricky Perdana.

Baca juga: Ragam Tradisi yang Hanya Ada Saat Ramadan

4. Mencari Hilal (2015)

Cuplikan film | Foto: Youtube
info gambar

Film yang tayangkan pada 2015 lalu ini secara garis besar menceritakan upaya seorang bernama Mahmud, yang tidak setuju dengan anggaran mencari hilal yang tidak masuk akal. Menurutnya, kegiatan keagamaan tidak perlu menghabiskan dana sekian miliar karena bisa dengan cara lebih sederhana.

Bagi Mahmud, tidak ada yang lebih mulia daripada menjalankan ajaran agama Islam. Ia yakin semua permasalahan di dunia dapat selesai dengan ajaran agama Islam. Semangatnya ini kemudian harus terbentur kenyataan bahwa sidang Isbat Kementerian Agama justru menelan anggaran hingga sembilan miliar dalam rangka penentuan hilal.

Ia kemudian bersikeras menentang besarnya anggaran ini dengan keinginan menunjukkan metode pencarian hilal dengan cara tradisional. Ia ingin mendatangi Kementerian Agama, tetapi anaknya menentang hal ini.

Cerita film "Mencari Hilal" sendiri sebenarnya akan sangat cocok jika kamu saksikan bersama keluarga. Tema religi yang ada terbungkus dengan rapi, berbalut suasana kekeluargaan yang kental, konflik yang menarik, serta interaksi yang hangat.

5. Nussa (2021)

Cuplikan film | Foto: Youtube
info gambar

Film "Nussa" adalah hasil kolaborasi Visinema Pictures dan The Little Giantz dengan arahan dari sutradara Bony Wirasmono. Adapun film ini bercerita saat Nussa (Muzzaki Ramdhan) yang berambisi memenangkan sebuah kompetisi sains tepatnya roket.

Lantas, muncul anak baru yang bernama Jonny (Ali Fikri) yang lebih mutakhir dalam menciptakan roket menjadi pesaing berat Nussa. Sontak popularitas Nussa pun turun dengan kemunculan Jonny yang langsung menjadi anak paling populer di sekolah. Apalagi, Nussa cuma mampu membuat alat sains dengan barang bekas yang ada di sekitar rumahnya.

Film ini merupakan salah satu film animasi terbaik Indonesia yang mengantongi predikat Animasi Panjang Terbaik Festival Film Indonesia 2021 dan Film Animasi Panjang Terpilih di ajang Piala Maya 2022.

Referensi:Tirto | Republika | Kompas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini