Tidak Hanya Skill, Jangan Lupakan Attitude di Dunia Kerja!

Tidak Hanya Skill, Jangan Lupakan Attitude di Dunia Kerja!
info gambar utama

Ketika memasuki dunia kerja, para kerja dihadapkan dengan berbagai kualifikasi yang diinginkan para recruiter untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Para pekerja dituntut untuk memiliki skill yang dapat memperlancar sistem kerja, agar memberikan hasil yang sesuai dengan keinginan perusahaan.

Namun tahukah Goodmates, selain skill, ada hal yang tidak kalah penting yang dibutuhkan dalam dunia kerja, hal tersebut tidak lain adalah attitude.

Bahkan saking ingin diketahui mana yang lebih penting antara skill atau attitude, dua hal tersebut kerap menjadi topik pembahasan yang dibicarakan di beberapa forum. Ini lantas menimbulkan beberapa pandangan terhadap pentingnya dua aspek tersebut. Terlebih di dunia kerja, tentu saja ini menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi tim HRD dalam menilai calon karyawan.

Berdasarkan riset yang pernah dilakukan di Inggris pada 2010, disebutkan bahwa sebanyak 96 persen HRD lebih mengutamakan attitude ketimbang skill seseorang. Sedangkan, dari sisi pelamar justru mereka lebih sering menunjukkan skill mereka, ketimbang attitude yang mereka miliki.

Penulis Hiring for Attitude, Mark Murphy juga menyebutkan bahwa sebanyak 46 persen dari 20.000 pekerja baru yang disurvei kedapatan gagal dalam 18 bulan masa kerjanya. Yang lebih mengejutkan, 89 persen kegagalan mereka adalah karena alasan attitude dan hanya 11 persen yang disebabkan oleh kurangnya skill.

Sampai di sini Goodmates pasti menyadari alasan mengapa perusahaan benar-benar mengedepankan attitude, bukan? Melalui attitude yang baik, rupanya dapat mengacu kepada kepemimpinan seseorang. Karena keberhasilan sebuah organisasi dapat dikatakan berhasil apabila pemimpinnya dapat memimpin timnya dengan baik dan terorganisir, selain itu juga dapat bijak dalam mengambil keputusan.

Memiliki attitude yang baik dalam memimpin sebuah organisasi dibutuhkan pendirian yang kuat agar tidak mudah terpengaruh pada intervensi apapun. Berpikir terbuka, fleksibel, proaktif, dan humble sangat dibutuhkan.

Melalui pembahasan ini kita dapat melihat bahwa skill memang dibutuhkan dalam dunia kerja, namun yang paling utama adalah attitude. Berikut adalah beberapa attitude yang paling mendasar dalam dunia kerja:

  1. Tepat Waktu
Ilustrasi | Foto: pexels.com/Pixabay
info gambar

Untuk menerapkan attitude yang baik bisa dimulai dari hal mudah, yaitu tepat waktu. Sudah saatnya kita harus menghargai waktu dan teman atau rekan kerja perihal janji temu atau aktivitas lainnya. Attitude tepat waktu sudah menjadi budaya di negara maju, seperti Jerman, Jepang, Swiss, Korea, dan negara maju lainnya. Kita bisa bercermin dari budaya mereka jika ingin memiliki perubahan di masa depan.

  1. Jangan Ngomongin Keburukan Orang
Ilustrasi | Foto: pexels.com/Sora Shimazaki
info gambar

Selain bicara ketepatan waktu, attitude satu ini tidak kalah pentingnya, Goodmates! Hal ini kerap terjadi di organisasi atau perusahaan manapun. Padahal, dengan membicarakan keburukan seseorang tidak akan mendatangkan keuntungan pada kita kan? Kalau memang di antara kamu dan partner kerja merasa tidak cocok, alangkah lebih baik jika dibicarakan secara langsung dan dengan situasi yang kondusif.

  1. Saling Menghargai
Ilustrasi | Foto: pexels.com/Sora Shimazaki
info gambar

Bicara soal saling menghargai biasanya ini terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau pandangan. Dalam dunia kerja pasti selalu ada ide untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Apabila ada hal yang kurang tepat, bisa disampaikan secara langsung dan memberikan solusi alternatif.

Selain itu, jika kamu meminta bantuan rekan kerja, akan lebih indah jika meminta kata “tolong“ dan menyudahinya dengan “terima kasih." Singkat, padat, dan melegakan hati.

Nah, kira-kira attitude apa saja yang perlu diperhatikan dalam dunia kerja versi Goodmates? Tuliskan di kolom komentar, ya! Untuk informasi seputar dunia kerja, kamu juga bisa mengaksesnya di Workerspedia!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini