Sean Gelael dan WRT #31 Menang Balap Ketahanan di FIA WEC Belgia

Sean Gelael dan WRT #31 Menang Balap Ketahanan di FIA WEC Belgia
info gambar utama

Ajang FIA World Endurance Championship (WEC) telah selesai diselenggarakan pada 7 Mei 2022 di Circuit de Spa-Francorchamps, Spa, Belgia. Bagi yang masih asing dengan ajang ini, konsep dari WEC memang berbeda dengan balapan yang dilakukan oleh beberapa kejuaraan seperti Formula 1 (F1), di mana pembalap dan tim akan berusaha secepat mungkin dalam balapan.

Jika balapan F1 mengandalkan kecepatan, pada WEC kejuaraan lebih fokus pada ketahanan. Meski demikian, aksi duel pada WEC juga tak jalah seru dari balapan F1. WEC tak hanya mencari mobil dan pembalap paling cepat, tapi juga paling tahan di segala kondisi, baik itu pagi–malam, hujan-kering, dan panas-dingin.

Kabar gembiranya adalah pembalap muda asal Indonesia, Sean Gelael, berhasil menjadi pemenang di ajang FIA WEC "6 Hours of Spa-Francorchamps". Tentunya ini jadi kemenangan bersejarah bagi Indonesia.

"Suatu prestasi luar biasa bagi Sean Gelael karena menjadi pembalap Indonesia pertama yang menjuarai ajang FIA WEC," kata Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), seperti dikutip Detik.com.

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan bahwa kemenangan yang diraih Sean Gelael dan Tim WRT #31 tidaklah mudah. Gelael harus beradu kecepatan dan sering harus mengambil racing line bertahan menghadapi upaya mendahului rivalnya yaitu Lorenzo Colombo. Kemenangan ini juga bertambah karena tim WRT #31 yang menaungi Gelael naik podium sebagai juara 3 Overall.

Sirkuit Mandalika Resmi Masuk Kalender Balap Mobil GT World Challenge Asia

Kemenangan Sean Gelael dan Tim WRT #31

Sean Gelael | Dok. Manajemen Sean Gelael
info gambar

Pada ajang FIA WEC, Gelael berada di Tim WRT #31 bersama Robin Frijns asal Belanda dan Rene Rast asal Jerman. Gelael sendiri merupakan runner-up kelas LMP2, baik pada ajang FIA WEC, seri Le Mans 24 Hours, dan Asian Le Mans Series tahun lalu.

Pada awal pemberitaan Gelael akan membela Tim WRT #31, Vincent Vosse selaku Team Principal WRT mengatakan bahwa mereka meraih hasil fantastis pada tahun perdananya di balapan LMP2 musim lalu.

"Tentu membanggakan tapi kami juga dihadapkan pada tantangan: menyamai pencapaian serupa di musim ini. Kami sudah bekerja keras untuk itu, di segala sektor, dan menyiapkan diri sebaik mungkin, bermodal determinasi dan motivasi yang kami telah perlihatkan selama ini. Juga satu hal yang kami tekankan, tetap rendah hati. Kami perkenalkan Sean Gelael, yang merupakan salah satu pebalap muda berbakat untuk membawa kami menjadi lebih baik."

“Saya sangat senang bisa bergabung dengan Tim WRT, dengan segala kisah hebat mereka pada tahun debut di ajang sportscar di mana mereka menyapu bersih semua gelar! Saya tahu betapa bergairahnya mereka dan saya bergembira bisa bersama Vincent dan pasukannya. Kerja keras dimulai sekarang, ayo kita bidik hasil bagus lagi," kata Gelael.

Gelael merupakan pembalap pertama yang turun dan langsung berhadapan dengan tuntutan bertahan dari serangan lawannya, yaitu Lorenzo Colombo (Prema #9). Dihadapkan pada serangan bertubi-tubi dari lawan, Sean berhasil bertahan dengan baik dalam balapan lebih dari 20 menit.

Balapan juga sempat dihentikan ketika pembalap Miroslav Konopka dari tim ARC Bratislava melintir dan menabrak tembok. Ditambah lagi kondisi cuaca di sirkuit cukup buruk karena sempat diguyur hujan lebat. Karena kondisi tersebut, bendera merah bahkan harus dikibarkan selama tiga kali pada periode balapan enam jam. Selain karena hujan, balapan juga sempat dihentikan ketika pembalap Miroslav Konopka dari Tim ARC Bratislava melintir dan menabrak tembok.

Ajang balapan sempat dilanjutkan dengan Safety Car berada di trek selama kurang lebih satu jam dan kembali diputuskan untuk dihentikan karena lintasan dianggap berbahaya.

Saat itulah Tim WRT #31 memimpin lomba secara keseluruhan, bukan hanya LMP2, di mana Robin Frijns sudah berada di balik kemudi menggantikan Gelael. Frijns memiliki kecepatan luar biasa di lintasan basah, bahkan 2-5 detik lebih cepat dari mobil Hypercar.

Jika berdasarkan rencana, Frinjs seharusnya berada di trek selama tiga stint (periode antar-pit stop), lalu digantikan Rene Rast, selanjutnya ia mengemudi lagi hingga finis. Namun, karena kondisi hujan yang tak kunjung reda dan Frijns memang punya kecepatan di linatasan basah, strategi pun berubah. Frijns dipertahankan hingga sebelum lintasan mengering dan Rast baru masuk saat kondisi lintasan berubah.

Posisi terdepan di kelas LMP2 pun dipertahankan Rast sampai garis finis dan membawa kemenangan bagi Tim WRT #31. "Balapan yang luar biasa, taktik yang bagus dari tim. Saya langsung ada di P2 dan tak mudah bertarung dengan Prema. Tim telah bekerja keras sebelum balapan ini dan mereka layak mendapatkan finis 1-2," ujar Gelael.

Setelah tahun lalu gagal meraih kemenangan di balapan kandang, Frijns kali ini bisa tampil cepat di balik kemudi dalam kondisi sedemikian rumit. “Setelah kekecewaan tahun lalu, saya rasa ini bayaran yang setimpal, tim finis 1-2. Balapan itu sendiri penuh drama, banyak Red Flag. Saat hujan saya diuntungkan posisi karena tak ada cipratan air dari depan,” katanya.

Sementara itu Rast juga mengungkapkan bahwa hasil ini bagus bagi tim untuk mempertahankan posisi puncak klasemen pembalap dan tim dengan 52 poin. “Senang sekali, karena tim bekerja dengan baik dalam hal strategi. Sekarang kami memimpin klasemen dan itu modal bagus untuk sisa musim ke depan.”

Berkat kemenangan tersebut, Tim WRT #31 memimpin klasemen sementara tim dan pembalap. Adapun seri berikutnya akan diadakan di Circuit de la Sarthe, Le Mans, Prancis, dan bertajuk "24 Hours of Le Mans" yang digelar 11-12 Juni mendatang.

Hasil Kelas LMP2

  1. Team WRT #31
  2. Realteam by WRT #41
  3. JOTA #38

Klasemen Sementara LMP2

  1. Team WRT #31 – 52 poin
  2. United Autosports #23 – 46
  3. Realteam by WRT #41 – 41
Setelah Mandalika, Indonesia Segera Punya Sirkuit F1 di Bintan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini