Tempat Wisata di Yogyakarta yang jadi Lokasi Syuting, Liburan ke Sana Yuk!

Tempat Wisata di Yogyakarta yang jadi Lokasi Syuting, Liburan ke Sana Yuk!
info gambar utama

#FutureSkillsGNFI

Yogyakarta dengan sejuta pesonanya, memikat hati wisatawan domestik maupun mancanegra. Mendengar nama Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga dikenal dengan destinasi wisata yang banyak diminati.

Jogja memiliki pemandangan indah, situs sejarah, kuliner dan tempat-tempat kesenian tentunya membuat beberapa pembuat film memilih Jogja sebagai lokasi syuting.

Kira-kira tempat wisata di Yogyakarta mana saja ya yang dijadikan lokasi syuting film?

1. Desa Wisata Gamplong

Studio Alam Gamplong | Foto : kotajogja.com
info gambar

#FutureSkillsGNFI

Desa Wisata Gamplong merupakan lokasi syuting film Bumi Manusia, Habibie & Ainun 3, Sultan Agung. Dikenal sebagai “Mini Hollywood” dapat dilihat bangunan  klasik ini menjadi andalan lokasi syuting dengan latar waktu zaman dahulu.

Terdapat bangunan ikonik berupa Keraton Mataram, kampung kecil ala masyarakat Mataram, rumah Jawa kuno dengan anyaman bambu, sampai kampung Belanda dan replika kali Ciliwung ada di studio ini.

Bukan hanya menjadi lokasi syuting, daya tarik lainnya adalah banyaknya spot foto yang bisa kamu temukan.

2. Pantai Goa Cemara

Film Bumi Manusia | Youtube.com/Falcon
info gambar

Keindahan Pantai Goa Cemara dapat dilihat dalam film Bumi Manusia, saat Minke berdiri memegang buku dan menatap lautan luas dengan latar matahari terbenam.

Pantai Goa Cemara | Foto : iNews.id
info gambar

Bukan hanya menyuguhkan pantai yang indah, Pantai Goa Cemara memiliki keunikan, terdapat ribuan pohon cemara ditepian pantai. Satu pohon dengan pohon lainnya membentuk semacam lorong panjang  seolah tidak terbatas sehingga pemandangan ini menjadi daya tarik wisatawan untuk swafoto.

Meski jaraknya cukup jauh dari pusat kota, ga heran tempat wisata ini sangat popular.

3. Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis | Foto : travel.kompas.com
info gambar

Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja yaitu di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Selain terkenal dengan kisah mistis Nyi Roro Kidulnya saja , pantai ini menyuguhi pemandangan sunset yang cukup eksotis. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai ini.

Pantai yang cukup Panjang dengan hamparan pasir hitam membuat pemandangan menjadi indah. Suasana dipantai ini juga sangat hangat menggambarkan kebersamaan dan keceriaan kisah persahabatan Cinta dan ketiga sahabatnya itu di film Ada Apa dengan Cinta 2.

4. Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko | Foto : Saint-D
info gambar

Situs peninggalan bersejarah campuran dinasti Hindu dan Buddha ini letaknya berada disebuah bukit. Sama halnya dengan Pantai Parangtritis, pemandangan di Candi Ratu Boko juga sangat dimanjakan dengan sunset yang cantik.

Dari tempat ini kita bisa melihat kearah Candi Prambanan dengan jelas. Selain itu jika cuaca sedang cerah Gunung Merapi pun terlihat tampak gagah.

Saat mengunjungi Candi Ratu Bako disarankan berkunjung di sore hari karena matahari sudah tidak terik. Dengan komplek candi yang luas kita dapat memilih spot tersendiri untuk menikmati pemandangannya.

5. Warung Masakan Omah Bu Ageng

Warung Bu Ageng | Foto : Viva
info gambar

Adegan yang masih diingat penonton film AADC 2 adalah ketika sahabat Cinta menunggu Cinta makan siang bersama. Tapi Cinta pergi dengan Rangga.

Letak rumah makan Bu Ageng ini sekitar 40 menit dari Candi Ratu Boko, lokasinya di Jalan Tirtodipuran No. 13, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Kamu dapat menikmati masakan khas Yogyakarta yaitu nasi campur. Dengan isian lele njingkrung, kuah areh, paru ketumbar, kerupuk gendar, tempe garit dan lainnya. Dan tidak lupa selalu ditemani dengan segelas teh hangat manis.

 

Itulah tempat lokasi syuting yang bisa kamu temukan di Yogyakarta. Semoga bisa jadi inspirasi, saat kamu liburan ke Kota Gudeg ya!

 

Referensi : Jogja Asik | IDN Times

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini