Digaet Perusahaan Fesyen Retail AS, 60 Baju ‘Daur Ulang’ Diana Rikasari Dijual di New York

Digaet Perusahaan Fesyen Retail AS, 60 Baju ‘Daur Ulang’ Diana Rikasari Dijual di New York
info gambar utama

Satu lagi pelaku kreatif asal Indonesia dengan karya yang diperhitungkan di kancah internasional. Kali ini kembali datang dari bidang fesyen, lebih tepatnya seorang desainer atau perancang busana dengan prinsip berkelanjutan bernama Diana Rikasari.

Desainer Indonesia yang mendunia dengan beberapa karya yang mengagumkan mungkin sudah bukan lagi terdiri dari satu atau dua orang. Tapi desainer yang di saat bersamaan juga menggaungkan kampanye daur ulang atau fesyen berkelanjutan, mungkin masih bisa dihitung dengan jari.

Diana Rikasari sendiri bukan nama baru di dunia fesyen tanah air. Awal mulanya ia banyak dikenal sebagai seorang fashion blogger, yang juga membawa perempuan tersebut menjadi seorang penulis. Sejak awal berkarier hingga saat ini, secara spesifik Diana lebih fokus untuk bergerak di bidang upcycling fashion.

Pada dasarnya, upcycling adalah proses mendaur ulang berbagai macam jenis barang atau material di lingkungan sekitar yang dianggap sebagai sampah, menjadi barang yang lebih menarik, bernilai, dan dapat digunakan kembali oleh setiap orang.

Memahami Sustainable Fashion, Gerakan Menyelamatkan Bumi dari Sampah Industri Mode

Buat 60 baju untuk perusahaan retail AS

Apa yang Diana kerjakan selama ini rupanya menarik perhatian salah satu perusahaan fesyen retail di Amerika Serikat, yakni Urban Outfitters (UO). Terungkap bahwa brand tersebut mengajak Diana untuk bekerja sama dalam melancarkan kampanye Hari Bumi, yang jatuh pada tanggal 22 April lalu.

Untuk menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan, dalam kerja sama ini Diana diminta untuk membuat sejumlah pakaian yang menarik, namun dengan memanfaatkan material sisa atau sampah yang tadinya sudah tak terpakai.

Setelah menerima tawaran tersebut, Diana mengungkap jika total ada sebanyak 60 baju yang ia buat. Di mana setengahnya atau 30 baju dijual secara online melalui situs resmi perusahaan UO yakni urbanoutfitter.com.

Sementara itu 30 sisanya dipajang sekaligus dijual secara langsung, di toko UO yang berlokasi di Herald Square, New York.

Yang menakjubkan, terungkap jika Diana rupanya hanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk dapat memproduksi seluruh 60 koleksi baju tersebut. Di mana dalam proses pengerjaan mulai dari merancang hingga menjahit, ia melakukannya seorang diri.

"Cukup berat sebenarnya, aku benar-benar kerja keras selama satu bulan itu. Coba bikin baju yang aku rasa masuk ke segmen orang-orang New York" jelasnya, dalam VOA Indonesia.

Namun hingga saat ini, hal yang membuat Diana cukup senang adalah respons luar biasa yang didapat akan kerja kerasnya. Mengingat jika dilihat dari situs UO secara langsung, baju buatan Diana memang sudah hampir habis terjual dan hanya tersisa beberapa koleksi saja.

Hebat! Brand Fesyen Lokal Indonesia Semakin Menembus Kancah Internasional

Fokus sebarkan pesan berkelanjutan

Hingga saat ini, Diana diketahui telah membangun lini fesyen miliknya sendiri, yaitu IWEARUP dan by Diana Rikasari yang hadir sebagai produk fesyen dengan prinsip berkelanjutan atau sustainable.

Salah satu karyanya berupa sepatu dari IWEARUP ternyata juga pernah masuk sebagai busana dalam salah satu film Hollywood. Lebih tepatnya, digunakan oleh aktris Grace VanderWaal saat berperan dalam film Stargirl (2020).

Tim penata busana film tersebut awalnya diceritakan menghubungi Diana via eMail, dan mengatakan jika ada beberapa sepatu yang tertarik untuk mereka pakai dalam film.

“Dari 7 pasang sepatu yang aku kirim, 3 pasang sepatu dipakai dan itu (termasuk) spotlight di Stargirl.” cerita Diana.

Ke depannya, Diana sendiri mengaku berprinsip ingin lebih menyebarluaskan pemahaman mengenai upcycling fashion. Hal tersebut terbukti dengan produk lini fesyen miliknya, yang memiliki sistem produksi berbeda ketimbang produksi massal seperti lini fesyen pada umumnya.

"Sifatnya bukan sesuatu yang diproduksi secara massal. Karena pesan yang ingin aku sampaikan bukan untuk membuat baju sebanyak-banyaknya. Pesanku adalah meningkatkan kesadaran tentang fesyen berkelanjutan" jelas Diana.

Berangkat dari tujuan tersebut, Diana berharap jika kedepan akan lebih banyak pihak yang ingin bekerja sama dengannya. Karena semakin banyak kerja sama, maka semakin luas pula pesan yang ingin ia sampaikan tersebar ke masyarakat, tidak hanya di Indonesia namun juga dunia.

Konsep Sustainable Fashion Ala Brand Lokal Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini