Ingin Jadi Pendengar Super Peka? Kenali Nunchi, Seni Membaca Pikiran ala Korea

Ingin Jadi Pendengar Super Peka? Kenali Nunchi, Seni Membaca Pikiran ala Korea
info gambar utama

#FutureSkillsGNFI

Apakah kamu pernah terlambat menghadiri acara nongkrong bareng teman-temanmu, tetapi saat kamu datang, suasananya tampak murung? Kamu mungkin melewatkan beberapa pembicaraan yang tidak kamu ketahui, lalu berusaha mendinginkan suasana itu dengan menyampaikan rekomendasi film baru yang harus kalian tonton bersama, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi.

Namun, upayamu hanya dibalas oleh pandangan saling tatap, disusul tepukan dan bisikan dari salah satu teman di sampingmu, “Waktunya enggak tepat, woy. Hana habis cerita kalo papa dia kena kanker, terus dia bakal sibuk banget di rumah sakit.”

Ups, suasana yang tadinya murung, bisa jadi lebih canggung. Kamu tidak salah karena terlambat mengetahui informasi itu, tetapi kamu bisa menimbulkan masalah yang lebih besar karena tidak peka dalam membaca situasi.

Tidak mau, ‘kan, ketidakpekaan itu sampai melonggarkan ikatan pertemanan yang kamu punya? Nah, jika kamu ingin jadi sosok pendengar yang super peka bagi temanmu. Kenalan, deh, dengan nunchi, sebuah seni membaca pikiran dari Korea.

Pengertian Nunchi

Nunchi (nun-chi) adalah ‘tilikan mata’ atau seni dalam menilai pikiran dan perasaan orang lain. Hal ini digunakan untuk menciptakan suasana yang serasi, dekat, dan saling percaya.

Nunchi adalah bagian dari komunikasi tingkat tinggi yang digunakan dalam keseharian orang-orang Korea. Mereka tidak hanya berkomunikasi lewat kata, tetapi juga dengan memperhatikan bahasa tubuh, mimik wajah, kebiasaan, bahkan dalam kebisuan sekali pun.

Bagi mereka, kata-kata yang tidak terucap sama pentingnya dengan kata-kata yang disampaikan langsung. Jika hanya memperhatikan tiap patah kata yang terucap, mereka hanya bisa mendapat setengah cerita dari lawan bicara atau sosok yang ia dengarkan kata-katanya.

Nunchi bisa melatih kepekaan kita dalam menilai situasi dan dapat diterapkan pada segala aspek kehidupan, termasuk dalam pertemanan. Dengan nunchi, kamu akan bisa memahami temanmu dengan lebih baik dan bisa menyesuaikan sikapmu kepadanya.

Prinsip Nunchi dan Penerapannya

Untuk menjadi sosok pendengar yang super peka dan bisa membaca keadaan temanmu, inilah hal-hal yang bisa kamu lakukan.

  1. Pertama, buang prasangkamu ketika akan bertemu dengan temanmu. Prasangka menghalangimu untuk memahami orang lain. Jika kamu tidak tahu alasan ketika temanmu tiba-tiba mengajak bertemu, terapkan sikap ini. Kamu bisa saja belum tahu temanmu akan menyampaikan kabar baik atau justru curhatan tentang masalahnya secara langsung.
  2. Tidak perlu membuat aksi pembukaan yang heboh, tetap pelajari suasana yang ada.
  3. Bila temanmu sudah datang terlebih dahulu dan kamu baru saja tiba, perhatikan temanmu untuk mendapatkan informasi. Jika ia tampak murung, jangan coba menghiburnya sebelum kamu tahu apa yang terjadi. Jika temanmu sudah mulai pembicaraan, jangan sela dia.
  4. Jangan lewatkan kesempatanmu untuk tutup mulut. Jika melakukan hal itu, sebagian besar pertanyaan mu akan terjawab walau kamu tidak mengucapkan sepatah kata pun.
  5. Tetap buat temanmu merasa nyaman dengan sikapmu. Tetap bersikap sopan dan fokuskan perhatianmu kepadanya. Jangan terus menatap ponsel ketika temanmu berbicara.
  6. Bacalah apa yang tersirat karena temanmu bisa saja tidak mengatakan apa yang mereka pikirkan. Bila temanmu terlihat gugup untuk membicarakannya, jangan paksa ia melakukannya. Perhatikan konteks dan apa yang tidak ia katakan.
  7. Jika kamu tidak sengaja melakukan kesalahan, dampaknya terkadang sama buruknya seperti sesuatu yang disengaja. Oleh karena itu, buatlah temanmu merasa nyaman dan hindari prasangka tak berdasar terhadap temanmu. Jika kamu salah menanggapi, tak perlu cemas berkepanjangan. Namun, ingatlah, “Makin sedikit yang dikatakan, makin mudah diperbaiki.”
  8. Jadilah sosok yang lincah dengan mengolah apa yang telah kamu perhatikan sebelumnya, lalu sesuaikan diri dengan cepat. Suasana awal pertemuan yang sudah dimulai sejak sepuluh menit lalu akan berbeda dengan yang suasana yang terjadi selanjutnya. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan diri terhadap temanmu

Menerapkan Nunchi, Seperlu Itukah?

Iya, seperlu itu, lho, menerapkan nunchi dalam segala aspek kehidupan, bahkan dalam pertemanan sekali pun. Bila kamu menerapkan nunchi, bukan berarti kamu membiarkan dirimu berada di bawah pengaruh orang lain. Dengan informasi yang kamu dapatkan, bahkan dalam keheningan, kamu dapat memahami seseorang apa adanya secara objektif dan dapat menyikapinya sesuai situasi yang terjadi.

Jika kamu dijadikan tempat curhat, artinya temanmu sudah memercayaimu. Maka, dengarkan temanmu dengan penuh perhatian. Kemudian, beri perhatian pula kepada yang tidak ia dikatakan sehingga kamu akan jauh lebih tahu banyak hal tentang yang terjadi pada temanmu.

Akan begitu manis bila temanmu menganggapmu sebagai sosok pendengar yang baik, terlebih lagi jika ia mengakhiri pembicaraan dengan, “Terima kasih, ya, sudah mau mendengarkan kata-kataku.”

 

Referensi:

Hong, Euny. (2019). Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain, Rahasia Hidup Bahagia dan Sukses dari Korea. (Rani Rachmani Moediarta, Terjemahan). Jakarta: Gramedia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini