Motivasi atau Kedisiplinan, Mana Lebih Penting?

Motivasi atau Kedisiplinan, Mana Lebih Penting?
info gambar utama

#FutureSkillsGNFI

Terdapat faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi seseorang dalam mencapai tujuan dan meraih kesuksesan. Faktor eksternal tersebut di antaranya adalah lingkungan yang mendukung, sedangkan faktor internal tersebut di antaranya adalah motivasi dan kedisiplinan. Faktor internal sangat penting bagi seseorang untuk mencapai tujuan karena faktor tersebutlah yang dapat dikontrol oleh diri kita sendiri untuk mengejar apa yang kita inginkan.

Banyak yang meyakini bahwa untuk mencapai tujuan dan meraih kesuksesan, seseorang seringkali membutuhkan suatu motivasi yang kuat. Namun, motivasi bukanlah satu-satunya faktor yang berpengaruh dalam meraih kesuksesan. Untuk meraih kesuksesan, dibutuhkan hal lain lagi yaitu kedisiplinan.

Perbedaan Antara Motivasi dan Kedisiplinan

Melansir dari Bussinesmirror.com, motivasi merupakan efek temporal dari proses yang dijalankan oleh otak untuk mengarahkan kita di jalur yang tepat guna meraih sesuatu. Motivasi datang dari keinginan alami manusia untuk meraih sesuatu. Namun, seringkali motivasi bersifat spontan dan jangka pendek.

Kedisiplinan adalah mempercayai sepenuhnya bahwa sesuatu yang ingin kita gapai merupakan hal yang penting bagi kita. Keyakinan tersebutlah yang akan menjadi bahan bakar bagi kita untuk terus berusaha dan memiliki komitmen untuk meraih tujuan kita. Kedisiplinan adalah kemampuan untuk terus mendorong diri di arah yang tepat saat kita tidak memiliki motivasi yang menjadi alasan bagi kita untuk terus berupaya meraih sesuatu.

Jadi, motivasi adalah mengenai “mengapa” kita melakukan suatu hal, dan kedisiplinan adalah mengenai “apa” yang harus kita lakukan.[1]

 

Mana yang lebih Penting, Motivasi atau Kedisiplinan?

Dilansir dari Statusbrew.com, bertolak belakang dari pendapat yang banyak orang, motivasi buukanlah jawaban untuk meraih kesuksesan. Motivasi hanya akan membuat kita merasa ingin sukses. Kedisiplinan adalah hal yang akan membantu kita dalam jangka panjang untuk meraih tujuan.

Jalan untuk mencapai kesuksesan tidaklah selalu mulus. Saat kita menjalani hal yang kita sukai dan yang sesuai dengan motivasi kita pun, rutinitasnya dapat menjadi membosankan maupun menyulitkan, dan upaya kita tidak selalu membuahkan hasil secara instan. Kegagalan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan dapat menyebabkan banyak orang kehilangan motivasi atau bahkan menyerah. Di sinilah pentingnya kedisiplinan. Kedisiplinan mengarahkan kita untuk tetap sabar dan ulet dalam memberikan upaya terbaik meskipun belum berhasil mendapatkan hasil yang diinginkan. Kedisiplinan memberikan kita komitmen, konsistensi dan kesabaran yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan.

Karena kedisiplinan merupakan keyakinan penuh  bahwa sesuatu yang ingin kita gapai merupakan hal yang penting bagi kita, maka pada level individu, kedisiplinan mampu mengubah diri kita menjadi lebih baik. Kedisiplinan membantu kita untuk melewati masa-masa sulit dan masa-masa dimana kita kehilangan motivasi untuk berbuat apapun. Kedisiplinan menanamkan nilai-nilai personal yang penting untuk menjaga produktivitas, seperti kepercayaan diri, kesabaran, kontrol diri agar tidak dikendalikan hasrat mendadak tetapi logika, dan bagaimana menyikapi kegagalan. Kedisiplinan membantu kita untuk mengabaikan emosi dan hasrat spontan sehingga kita mampu mengambil keputusan penting secara efisien - cepat namun tepat. Kedisiplinan juga yang akan menghindarkan kita dari godaan-godaan spontan yang seringkali timbul dan menghalangi kita untuk mencapai tujuan kita.

Karena alasan-alasan yang telah disebutkan tadi, maka dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan lebih penting daripada motivasi dan seharusnya kita tidak pernah hanya bergantung pada motivasi saja dalam mencapai tujuan. Motivasi membantu kita untuk memulai sesuatu, kedisiplinan membuat kita meneruskan apa yang sudah kita mulai dan menyelesaikannya. Kedisiplinan mampu mengantarkan kita ke suatu posisi yang tidak dapat diantarkan oleh motivasi saja. Kedisiplinan merupakan jembatan antara tujuan dengan pencapaian.[2]

 

Cara Melatih Kedisiplinan

Terdapat beberapa cara untuk melatih kedisplinan, seperti:

  1. Menetapkan tujuan dan memulai dari langkah kecil

Hal yang paling utama dalam memulai sesuatu adalah menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Tetapkan tujuan jelas, spesifik, terukur dan relevan. Bagi tujuan besar menjadi beberapa langkah kecil, ini akan memudahkan kita untuk mengatur rencana, melacak pencapaian kita dan membantu kita dalam memulai sebab kita akan memulai dari langkah kecil terlebih dahulu.

  1. Mengatur prioritas

Kita harus menyadari kenyataan bahwa waktu, tenaga dan sumber daya yang kita miliki terbatas, sehingga kita harus dapat memutuskan mana hal yang penting untuk dilakukan dan membawa kita semakin dekta dengan tujuan kita. Singkirkan hal-hal yang tidak terlalu penting atau relevan terhadap tujuan kita.

  1. Membuat Daftar Rencana Harian

Menuliskan rencana kita akan membantu kita untuk tetap fokus pada apa yang harus kita lakukan dan menhindarkan kita dari membuat keputusan spontan yang di luar rencana dan tidak relevan dengan tujuan kita.

  1. Jangan Menunggu untuk Merasa Tepat Dahulu guna Memulai

Mulailah sesegera mungkin dan jangan menunggu suasana hati merasa siap untuk memulai sebab tidak ada jaminan kapan suasana hati kita akan merasa siap untuk melaksanakan tujuan kita sehingga itu hanya akan memperlambat kita untuk memulai.

  1. Fokus

Fokus sangat diperlukan dalam menjaga kedisiplinan. Fokuslah dalam mewujudkan rencana dan tujuan yang sudah ditetapkan. Hindari semua gangguan yang dapat mengalihkan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

 

Referensi:

[1] Business Mirror, “Motivation vs Self-Discipline: Which Is the Key to Habit Formation?”,

[2] Statusbrew, “Why Self-Discipline is Better than Motivation”,

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini