Google Luncurkan Program Sertifikasi Profesional Hingga Dana Rp29 Miliar untuk UKM

Google Luncurkan Program Sertifikasi Profesional Hingga Dana Rp29 Miliar untuk UKM
info gambar utama

Google baru saja mengumumkan beberapa program, pelatihan, dan fitur-fitur untuk mengembangkan keterampilan, karies, dan bisnis dalam menghadapi era ekonomi digital. Salah satunya adalah penyaluran pinjaman senilai 2 juta dolar AS atau sekitar Rp29 miliar untuk UKM di berbagai wilayah. Google juga memberikan beasiswa untuk 10 ribu orang dalam program Google Career Certificate untuk pekerjaan tingkat pemula di bidang analisis data.

“Google berkomitmen untuk terus mendukung UKM, pencari kerja, dan pelajar Indonesia guna meningkatkan partisipasi mereka dalam ekonomi digital serta mempercepat pemulihan ekonomi,” kata Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia.

“Dengan tingkat pengangguran hampir mencapai 18 persen di antara penduduk Indonesia yang berusia 20 hingga 24 tahun, kami harap dengan memberikan kursus gratis dalam program Google Certificates di bidang Data Analytics, kami dapat membantu ribuan orang Indonesia menemukan pekerjaan yang bergaji cukup tinggi dalam ekonomi digital yang sedang berkembang pesat saat ini.” (DTS)

Untuk beasiswa tersebut, setengahnya akan diberikan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendukung program Digital Talent Scholarship (DTS).

“Di tahun 2022 ini, Kominfo dengan sangat senang hati menyambut kembali tawaran kerja sama dari Google dalam pelaksanaan DTS yaitu program Profesional Academy - PROA (Android, Cloud dan Google Career Certificates) dan program FGA (Fresh Graduate Academy). Program FGA ini bertujuan untuk mempersiapkan para lulusan yang belum atau tidak sedang bekerja agar memiliki kompetensi profesional dan juga para profesional yang ingin menambah skill mereka dan berkesempatan memiliki sertifikasi global serta dapat bersaing baik di industri dalam maupun luar negeri,” jelas Dr. Eng Hary Budiarto, M.Kom, IPM, Kepala Badan Litbang SDM, Kemkominfo.

Program untuk pemilik usaha

Grow with Google | Dok. Google Indonesia

Dana Ketahanan Usaha Kecil sebenarnya telah diluncurkan pada 2020 dan bermitra dengan Kiva. Dari total 10 juta dolar AS modal pinjaman untuk pemilik usaha, tahap keduanya sebesar 2 juta dolar AS akan disalurkan melalui mitra keuangan mikro yaitu Nusa Ummat Sejahtera (NUS). NUS merupakan koperasi berbasis di Semarang yang sudah melayani lebih dari 70 ribu usaha mikro dan kecil di Pulau Jawa dengan nilai pinjaman rata-rata sekitar seribu dolar AS atau Rp 14,6 juta.

"Kami sangat senang mendapatkan kesempatan untuk bermitra dengan Google dan KIVA. Kami berharap, kerja sama ini dapat terus berjalan sehingga membuka peluang yang lebih besar untuk mengoptimalkan potensi UMKM di Indonesia, baik dengan bantuan dana maupun pelatihan secara profesional," ujar Drs. H. Muhtarom, Akt, Direktur Utama dan Ketua Pengurus di KSPPS Nusa Ummat Sejahtera (NUS).

Dalam konferensi pers, Selasa (24/5/2022), Muhtarom menjelaskan syarat untuk peminjaman dana bagi pemilik UKM, yaitu menjadi anggora KSPPS NUS dengan membayar simpanan sebesar Rp35 ribu, memiliki usaha atau fixed income, memiliki jaminan agunan pembiayaan, jangka waktu pembiayaan 36 bulan, margin pembiayaan setara 1,4 persen per bulan, plafon maksimal Rp200 juta, dan untuk pendaftaran bisa langsung ke kantor cabang terdekat dan akan dilakukan analisa kelayakan oleh Account Officer serta Branch Manager.

Selain bantuan berupa pinjaman dana usaha, pemilik usaha juga bisa mengasah keterampilan dengan belajar di Grow with Google. Di sana ada banyak program dan pelatihan yang dapat diikuti untuk menunjang usaha Anda.

Salah satu programnya yang bernama Gapura Digital merupakan inisiasi dari Google dalam mendukung UKM di Indonesia dan memajukan bisnis digital. Dalam program ini ada banyak topik yang dapat dipelajari, mulai dari SEO/SEM, mengelola tim dan bisnis secara efisien melalui Google Workspace, memanfaatakan tools Google untuk bisnis, konten marketing, memasarkan produk di situs e-dagang, bisnis daring yang aman, memanfaatkan Google Ads, mempelajari Google Analytics, hingga menemukan pasar baru dengan Market Finder.

Tak hanya untuk pemilik usaha, Grow with Google juga memiliki berbagai program, pelatihan, dan sertifikasi untuk mahasiswa dan pencari kerja, perusahaan rintisan dan pengembang, guru dan siswa, serta kreator dan jurnalis.

Program sektor pendidikan

Google.org yang merupakan cabang filantropi Google juga mengumumkan hibah tambahan sebesar 500 ribu dolar AS atau sekitar Rp7,3 miliar kepada Bebras Indonesia guna memberikan pelatihan mengenai keterampilan computational thinking kepada lebih banyak guru. Dalam dua tahun terakhir, lembaga non-profit tersebut telah melatih 23.300 guru agar dapat membantu para siswa untuk bisa berpikir kritis ketika dihadapkan pada masalah yang kompleks.

“Kami merasa senang dan terhormat dapat menerima hibah dari Google.org ini untuk membantu memberikan edukasi yang lebih berkelanjutan dan secara terus-menerus di bidang computational thinking kepada para guru di Indonesia, terutama guru-guru informatika," ujar Inggriani Liem, Ketua Bebras Indonesia.

"Kami telah menjangkau lebih dari 22.000 guru pada iterasi pertama program Gerakan PANDAI dan kami terus menerima banyak dukungan dari seluruh penjuru, termasuk dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Computational thinking merupakan aspek yang sangat mendasar dalam penerapan Kurikulum Merdeka, dan kami akan mendukung upaya pemerintah dalam memberikan pendidikan yang lebih inklusif kepada semua guru dan murid," tambahnya.

Para pengajar juga bisa mengikuti pelatihan pada program Google Teacher Center di Grow with Google dengan materi seperti dasar-dasar Google Workspace for Education, memanfaatkan tools Google untuk pembelajaran jarak jauh, mempelajari dan mengikuti pelatihan untuk Chromebook di kelas, hingga bergabung dengan Google Education Group yang mempertemukan pengajar setempat untuk saling berbagi, berkolaborasi, dan mendukung dalam menggunakan teknologi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini