3 Aktivitas Sederhana yang Bisa Dilakukan di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

3 Aktivitas Sederhana yang Bisa Dilakukan di Hari Lingkungan Hidup Sedunia
info gambar utama

Setiap tanggal 5 Juni sejak tahun 1973, masyarakat dunia telah mengenal dan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap tahunnya. Sama seperti peringatan lain yang memiliki makna penting, tanggal ini diperingati untuk menciptakan kesadaran global tentang masalah lingkungan hidup yang dihadapi dunia atau negara tertentu.

Jika membahas mengenai lingkungan hidup, isu yang saat ini kian kencang disuarakan adalah upaya semua pihak untuk mencegah atau memperlambat kondisi perubahan dan krisis iklim yang terjadi.

Target utamanya, adalah menjaga kenaikan suhu bumi yang terjadi akibat pemanasan global di bawah angka 1,5 derajat celsius di abad ini. Adapun salah satu misinya adalah dengan mengurangi separuh emisi gas rumah kaca tahunan secara bertahap mulai tahun 2030-2060, yang menjadi target sebagian besar negara terlibat dalam perjanjian Paris Agreement.

Di skala besar tentu ada banyak hal yang bisa dilakukan para pemimpin negara, dalam membuat kebijakan yang tepat bagi lingkungan, mulai dari kebijakan pemanfaatan batu bara, penciptaan ekosistem kendaraan ramah lingkungan, penggarapan pembakit listrik berbasis EBT, dan masih banyak lagi.

Namun bagi sebagian besar masyarakat individu, kontribusi untuk melakukan aksi nyata bagi lingkungan hidup dengan baik bisa dimulai dari hal-hal kecil nan sederhana, namun memberikan dampak yang berarti.

Apa saja jenis kegiatan yang bisa kita lakukan untuk alam di hari lingkungan hidup sedunia?

Komitmen Keberlanjutan Astra untuk Alam di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

1. Menanam pohon

Aksi paling sederhana yang kelihatan ‘mainstream’, tapi nyatanya memang bisa memberikan dampak berarti bagi lingkungan. Umumnya aksi ini banyak dilakukan secara massal oleh pihak-pihak tertentu dalam sebuah kampanye lingkungan.

Meski begitu, setiap individu secara peroangan tetap bisa melakukan aksi penanaman pohon secara mandiri di halaman rumah. Justru, penanaman pohon secara mandiri ini bisa dibilang lebih ‘menjanjikan’.

Karena apabila dikelola sendiri, pohon tersebut bisa mendapatkan kepastian perawatan dibanding pohon-pohon hasil kampanye, yang tak dimungkiri biasanya tak dikelola dengan baik setelah kampanye selesai.

Walau satu pohon tetap akan berarti, mengutip DGB Earth disebutkan bahwa pohon tidak harus menjadi bagian dari hutan untuk bisa memberikan dampak positifnya. Karena terungkap jika dalam kurun waktu satu tahun, rata-rata pohon berukuran dewasa dapat menangkap dan menyimpan lebih dari 20 kilogram karbon, dengan lebih dari satu ton karbon dioksida yang diserap selama masa hidup pohon.

Misi Lindungi Hutan, Chashif Syadzali: Kami Ingin Tanam Pohon Sejumlah Penduduk Indonesia

2. Menghemat listrik

Kedengarannya mungkin bukan hal istimewa, karena memang lazimnya hal ini banyak dilakukan di siang hari. Namun kenyataannya, masih ada sejumlah kalangan yang belum memahami pentingnya mengurangi pemakaian barang elektronik yang tidak terlalu diperlukan di siang hari, terutama saat akhir pekan.

Dalam cakupan yang lebih luas, gerakan penghematan listrik juga bisa bermanfaat dari segi penghematan ekonomi dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Contoh nyatanya, dampak positif dari gerakan hemat listrik sering tercermin dari gerakan Earth Hour yang dilakukan secara serempak.

Sebagai gambaran saat perayaan Earth Hour di Jakarta pada tanggal 26 Maret lalu, meski gerakan serempak penghematan listrik hanya dilakukan selama satu jam lamanya, namun dampak yang didapatkan tercatat cukup berarti.

Asep Kuswanto, selaku Kepala DLH Provinsi DKI Jakarta mengungkap data penghematan energi yang diperoleh dari aksi kemarin. Mengutip Sindonews.comdiketahui jika Berdasarkan tabel perhitungan PLN, tercatat hasil pemadaman lampu selama satu jam dapat menghemat konsumsi listrik sebesar 171,55 MWh, menghemat ekonomi sebesar Rp247.837.924, dan penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 160,23 ton karbon dioksida.

Angka tersebut baru penghematan yang terjadi di Jakarta, belum menghitung dampak positif yang dilakukan dari aksi serupa di ratusan wilayah lain Indonesia.

Dalam Setahun, Pelanggan Listrik Tenaga Surya Atap RI Naik 221 persen

3. Partisipasi aksi pembersihan

Sama halnya seperti menanam pohon, aktivitas sederhana lain yang bisa dilakukan baik secara massal atau pribadi adalah dengan melakukan aksi pembersihan atau pungut sampah di lingkungan sekitar. Kegiatan juga bisa dilakukan mulai dari lingkungan halaman rumah, bersih sungai, jalanan besar, hingga yang paling terasa yakni pembersihan sampah di pinggir pantai atau laut.

Karena bukan hanya dapat memberikan dampak positif bagi manusia agar memiliki lingkungan hidup yang sehat, hal tersebut juga sekaligus menjamin kehidupan yang sama bagi makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan di lingkungan sekitar.

PBB secara jelas mengungkap bahwa kampanye pembersihan, seperti pengambilan plastik tidak hanya membuat perubahan dalam jangka waktu pendek, namun juga panjang.

Lebih detail, disebutkan bahwa setiap potongan sampah yang dikelola dengan baik entah dengan cara didaur ulang atau disimpan di tempat pembuangan sampah yang benar, artinya sama dengan kita menghilangkan satu barang berbahaya yang dapat mengancam nyawa hewan di alam yang sudah terancam punah seperti burung, kura-kura, dan paus.

Merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan Kampung Bebas Sampah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini