Mau Belajar Musik Patrol? Yuk, Gabung Komunitas Ini!

Mau Belajar Musik Patrol? Yuk, Gabung Komunitas Ini!
info gambar utama

#FutureSkillGNFI

Masih terdengar cukup asing bagi sekumpulan orang awam jika kita mendengar kata 'kesenian musik patrol'' karena memang musik ini hanya tradisi musiman, kita dapat menemuinya pada waktu tertentu saja.

Patrol merupakan salah satu kesenian lokal yang berkembang di beberapa daerah Jawa Timur, termasuk Kota Sidoarjo. Kesenian patrol ini berupa aransemen musik yang mempunyai beberpa keunikan sendiri dibandingkan alat musik lain karena alat musik utamanya hanyalah berupa kentongan yang terbuat dari kayu atau bambu.

Konon katanya, musik patrol berawal dari kebiasaan masyarakat Jember pada zaman dahulu yang hobi memelihara burung merpati sehingga warga mulai terbiasa dengan alat musik ketuk. Semakin hari, semakin bertambah banyak warga yang memelihara merpati, akhirnya alat musik ketuk inipun berkembang menjadi sebuah ritme tersendiri.

Patrol ini pun kerap digunakan pada saat bulan Ramadan sebagai alat membangunkan warga agar segera sahur. Nama patrol sendiri pun sering diartikan patroli atau berkeliling. Dulu yang awalnya hanya berfungsi sebagai alarm tradisional dalam penjagaan keamanan, kini berkembang jadi salah satu alat musik tradisional yang mempunyai ciri khas suara.

Komunitas Musik Patrol yang Berawal dari Penyalur Hobi

Salah satu kelompok musik patrol yang ada adalah Argamad, telah berdiri sejak 9 September 2009. Muhaimin Iskandar yang sering dikenal dengan sebutan Cak Imin merupakan koordinator lapangan kegiatan komunitas kesenian musik patrol di Sidoarjo.

Beliau merupakan sosok yang sangat memahami kelestarian kesenian daerah sesuai pergerakan komunitasnya. Kini, ada 14 remaja yang telah bergabung dalam grup musik patrol tersebut. Mereka tampak rancak saat memainkan beberapa alat musik patrol.

Menariknya, bukan hanya pemain musiknya saja yang tampil, tetapi juga terdapat 4 remaja putri yang turut menari di depan para pemain musik patrol. Tak hanya sebagai penyalur hobi, komunitas ini pun berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan tradisi Indonesia.

Acara Musik Patrol Bertaraf Internasional

Bambang Haryo Soekartono (BHS) memiliki perhatian penuh terhadap kesenian dan kebudayaan asli Sidoarjo, termasuk pada kesenian musik patrol yang semakin berkembang di Sidoarjo dan diminati oleh warga. Hingga pertunjukan musik patrol ini tak hanya dinikmati oleh kalangan orang tua, tetapi juga anak kecil dan remaja.

Menagapa begitu diminati, ya? Ternyata, karena alunan musiknya yang terdengar enak didengar, sekaligus gaya tarian dari pemain yang menghibur. Saat ini pun sudah mulai banyak kompetisi dan festival musik patrol yang tersebar di Indonesia. Berdasarkan datanya, terhitung sudah ada sekitar 200 grup, salah satunya komunitas Argamand yang telah meraih berbagai prestasi di tingkat Kabupaten Sidoarjo.

Tak hanya menggelar acara kompetisi musik patrol, tentunya ada sosialisasi musik patrol hingga ke seluruh Indonesia bahkan dunia internasional. Komunitas Argamand telah terlibat dalam beberapa acara resmi, mulai dari acara peringatan HUT Kemerdekaan RI, Hari Jadi Sidoarjo, Tahun Baru Muharram, dan Tahun Baru Masehi.

Tidak hanya lihai dalam bermain musik, anggota komunitas Argamad juga mampu memamerkan kemampuannya memainkan alat musik yang cukup unik dengan berjalan dan berjoget di sepanjang jalan.

Turut melestarikan musik patrol, agendanya musik ini akan tergabung dalam ekstrakulikuler di sekolah, baik setingkat SD, SMP, maupun SMA. Nantinya para siswa akan dilatih untuk memainkan musik patrol.

Harapannya, musik patrol bukan hanya menjadi musik pinggiran, tetapi sekaligus mampu menambah khazanah kesenian daerah hingga memberikan penghasilan bagi anak yang putus sekolah atau pengagngguran.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini