Selain KYT, Helm Suomy Asal Italia Nyatanya Tetap Andalkan Produksi dari Indonesia

Selain KYT, Helm Suomy Asal Italia Nyatanya Tetap Andalkan Produksi dari Indonesia
info gambar utama

Bicara mengenai MotoGP, sudah bukan menjadi hal baru jika ada andil produk buatan Indonesia yang berperan dalam keamanan para pebalap saat berlaga, yakni helm yang digunakan saat mereka berpacu dengan kecepatan mencapai 300 kilometer per jam.

Adapun dua jenama dari produk helm yang dimaksud dan sudah tidak asing lagi adalah KYT dan NHK. Beberapa pebalap yang pernah atau hingga ajang MotoGP 2022 ini masih menggunakan kedua helm tersebut di antaranya terdiri dari Aleix Espargaro, Lorenzo Savadori, Remy Gardner, dan masih banyak lagi.

Sedangkan sisanya, helm yang terlihat digunakan terdiri dari berbagai jenama asal luar negeri seperti AGV (Italia), SHOEI (Jepang), Arai (Jepang), Suomy (Italia), dan lain-lain.

Yang menarik meski terdapat sejumlah produk helm yang berasal dari negara lain, ternyata ada salah satu perusahaan helm asal Italia yang masih mengandalkan bagian produksi dalam negeri, yakni Suomy.

Ya, meskipun helm tersebut dikenal sebagai produk asal negara Eropa, namun ternyata untuk proses produksinya mereka masih mengandalkan operasional pabrik Indonesia. Seperti apa detailnya?

Merek Helm Buatan Indonesia yang Dipakai dalam Ajang Balap Bergengsi Dunia

Produksi sama dengan KYT

Francesco Bagnaia (Pecco) memakai helm Suomy | Suomy.com
info gambar

Konfirmasi akan hal ini terungkap melalui penjelasan di laman resmi Suomy. Jenama yang memang berusia lebih muda dari KYT dan baru berdiri pada tahun 1997 tersebut mulai mengandalkan tahap produksi sepenuhnya ke Indonesia sejak tahun 2014.

Mereka bahkan mengakui bahwa tahap peralihan produksi ke KYT saat itu menjadi tahun yang fundamental bagi kelangsungan produknya. Hal tersebut lantaran di tahun 2014, PT Tara Kusuma Indah (TARA Group), induk perusahaan KYT Helmet mengakuisisi sebagian saham Suomy dan mengambil alih sebagian kepemilikan akan merek Suomy.

Mengakui bahwa KYT adalah merek teratas dari produk helm yang menguasai sekitar 70 persen pasar di wilayah Asia, mereka akhirnya mempercayakan hampir keseluruhan proses produksi untuk helm Suomy di Indonesia. Sementara untuk pemasaran, penjualan, bahan baku komponen atau material kelas tinggi layaknya karbon kevlar, desain, dan R&D tetap berasal dari Italia.

Adapun timbal balik dari produksi dan pemasaran produk helm tersebut dilakukan secara dua arah dengan pertukaran informasi dan teknologi yang digunakan.

Sementara itu mengutip sumber lain yang mendapat informasi langsung dari pihak KYT, diperjelas bahwa shell atau helm utuh sebenarnya sudah 100 persen digarap di Indonesia. Namun untuk wrapping vinyl digarap di Italia karena mereka ingin berkreasi sendiri.

Cerita Fabio Quartararo, ''Rising Star'' MotoGP 2020 yang Ditemani Helm Buatan Indonesia Saat Masa Sulit

Pembuatan khusus untuk Pecco

Francesco Bagnaia atau yang akrab disapa Pecco dari tim Ducati Lenovo menjadi salah satu pebalap di MotoGP 2022 yang menggunakan helm Suomy buatan Indonesia. Bahkan terungkap, jika khusus untuk pebalap satu ini dibuat helm dengan desain khusus karena memang ia memiliki bentuk kepala yang unik.

Menurut pihak KYT yakni Mugiyono, Pecco memiliki bentuk kepala yang tidak terlalu lebar di depan, namun shape-nya sempit dan baru melebar kebelakang. Demi kenyamanan, bahkan kabarnya sampai perlu dilakukan scanning pada kepala Pecco agar helm yang dibuat memiliki ukuran yang akurat.

“Beda beberapa mili saja akan membuatnya tidak nyaman. Makanya harus detail bentuk shell nya,” ujar Mugiyono.

Sudah menjadi partner resmi Ducati sejak tahun 2000, jelas ada banyak pebalap dunia yang menggunakan helm Suomy semenjak di garap oleh Indonesia sejak tahun 2014. Selain Pecco, pebalap MotoGP lain yang juga menggunakan helm ini adalah Enea Bastianini.

Sementara itu dari ajang balap jalanan terkenal yang juga mengenakan helm Suomy Peter Hickman dan Gary Johnson.

Mugiyono, Teknisi Helm Asal Indonesia di Ajang MotoGP

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini