Memahami Gejala, Pengobatan, dan Komplikasi yang Berisiko Dialami Pasien Diabetes

Memahami Gejala, Pengobatan, dan Komplikasi yang Berisiko Dialami Pasien Diabetes
info gambar utama

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang penting untuk diwaspadai. Pada tahun 2021, Indonesia menempati posisi kelima dengan jumlah pasien diabetes sebanyak 19,47 juta dan prevalensi diabetes sebesar 10,6 persen.

Secara umum diabetes terdiri dari dua tipe. Pada diabetes tipe 1 tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin dan penyebabnya belum diketahui secara pasti, meski diduga berkaitan dengan faktor genetik. Untuk tipe 2, sel-sel tubuh kurang sensitif terhadap hormon insulin meskipun produksi dan kadar hormon insulin cenderung normal.

Insulin sendiri adalah hormon yang dihasilkan di dalam pankreas dan berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh mengambil gula dari darah dan mengubahnya menjadi energi. Gaya hidup sedentari atau kurang aktif bergerak, obesitas, dan pertambahan usia menjadi faktor risiko diabetes tipe 2.

Sebagai bentuk kewaspadaan terhadap diabetes, ada baiknya kita membekali informasi mengenai penyakit ini, mulai dari gejala hingga pengobatannya seperti berikut:

Memahami Zoonosis dan Bahaya Penyebaran Penyakit dari Hewan ke Manusia

Gejala diabetes yang perlu diwaspadai

Diabetes | @patpitchaya Shutterstock
info gambar

Ada beberapa gejala awal diabetes yang bisa dialami, di antaranya adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil. Ketika sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin dan menyebabkan orang menjadi lebih sering kencing. Penderita diabetes biasanya lebih sering terbangun padamalam hari untuk kencing dan ini jadi pertanda bahwa ginjal tengah berusaha menyingkirkan glukosa ekstra dalam darah.

Gejala lain adalah merasa lebih sering haus. Dengan air dari tubuh yang hilang karena sering buang air kecil, penderita diabetes juga umumnya merasa haus berlebihan. Kemudian, gula darah tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang ekstrem karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel yang digunakan sebagai energi. Namun di sisi lain, penderita juga bisa mengalami rasa lapar berlebihan.

Beberapa gejala lain adalah penglihatan terasa kabur atau sesekali melihat kilatan cahaya, yang jika dibiarkan dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan permanen hingga kebutaan. Kaki dan tangan juga sering mati rasa atau kesemutan, ini bisa terjadi dengan rasa sakit seperti terbakar dan bengkak sebagai tanda bahwa saraf-saraf tengah dirusak oleh diabetes.

Pasien juga akan merasa sangat lelah dan mengalami masalah kulit seperti gatal, kulit kering, kulit di sekitar leher dan ketiak menggelap, lebih sering memiliki luka atau memar, dan sulit sembuh. Hal ini biasa terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa berlebih yang kemudian mengelilingi mengelilingi pembuluh darah dan arteri.

Jika Anda mengalami rangkaian gejala tersebut, akan lebih baik jika segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter. Anda bisa melakukan tes diabetes, prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula dalam darah dan dari pemeriksaan tersebut dokter bisa memberikan diagnosis apakah Anda menderita diabetes atau tidak.

Ada beberapa macam tes gula darah yang dapat dilakukan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat pemeriksaan yang tepat sesuai kondisi. Tes biasanya dilakukan di rumah sakit, laboratorium klinik atau pusat kesehatan lain.

Menyebar ke Eropa dan Amerika Serikat, Apa Itu Penyakit Cacar Monyet?

Pengobatan dan risiko komplikasi

Diabetes memang tidak bisa disembuhkan, tetapi penyakit ini dapat ditangangi dan dikontrol. Penderita diabetes dapat mempertahankan kadar gula darah tetap dalam kadar normal agar tidak menyebabkan komplikasi. Kadar gula darah pasien akan digaja pada kisaran kisaran 80–130 mg/dL sebelum makan dan di bawah 180 mg/dL 2 jam setelah makan.

Salah satu pengobatan yang identik dengan diabetes adalah terapi insulin melalui suntikan. Suntik insulin umumnya diberikan beberapa kali sehari. Berhubung dilakukan terus menerus, dokter akan mengajarkan setiap pasien cara menyuntikkan insulin dengan tepat agar bisa melakukannya secara mandiri di rumah. Pasien juga akan diberikan informasi mengenai cara menyimpan insulin dan membuang sampah medis dengan benar.

Pasien diabetes tipe 1 akan memerlukan suntik insulin setiap hari. Sementara untuk diabetes tipe 2 akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien, tetapi akan melibatkan perubahan gaya hidup, pemantauan gula darah, konsumsi obat-obatan, dan bisa jadi akan direkomendasikan insulin.

Insulin memiliki jenis berbeda, termasuk short-acting (insulin biasa), insulin kerja cepat, insulin kerja panjang dan menengah, yang akan diberikan sesuai kebutuhan pasien. Mengapa harus disuntik? Insulin tidak dapat dikonsumsi secara oral untuk menurunkan gula darah karena enzim lambung dapat mengganggu kerja insulin. Selain memantau gula darah harian, dokter juga dapat merekomendasikan tes A1C secara rutin untuk mengukur kadar gula darah rata-rata selama dua-tiga bulan terakhir.

Pengobatan lain yang mungkin direkomendasikan adalah transplantasi. Pada diabetes tipe 1, transplantasi pankreasi bisa jadi pilihan karena jika berhasil berarti Anda tidak lagi membutuhkan terapi insulin.

Untuk semua jenis diabetes, perawatan sehari-hari yang wajib diterapkan adalah menjaga berat badan sehat, olahraga rutin, makan makanan sehat dari buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, mengurangi lemak jenuh, dan karbohidrat olahan.

Jika tidak ditangani dengan tepat, diabetes dapat memicu berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, gangguan pendengaran, kebutaan, infeksi kulit, depresi, demensia, hingga amputasi kaki.

Wabah Penyakit yang Lahirkan Kebangkitan Nasional di Hindia Belanda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini