Lebih Tinggi Dari Perkiraan Sebelumnya, ADB Koreksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Lebih Tinggi Dari Perkiraan Sebelumnya, ADB Koreksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
info gambar utama

Asian Development Bank (ADB) mengoreksi proyeksi pertumbuhan untuk Indonesia. Koreksi ini disampaikan dalam Asian Development Outlook (ADO) Suplement yang diterbitkan, Kamis (21/7/2022).

Berbeda dengan proyeksi April lalu yang sebesar 5 persen, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 5,2 persen. Hal ini disebabkan karena permintaan dalam negeri yang bagus dan pertumbuhan ekspor yang stabil.

Untuk mengingatkan kembali, tahun lalu Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 3,7 persen.

“Kegiatan ekonomi di Indonesia terus berangsur normal, sedangkan infeksi COVID-19 masih terkendali, terlepas dari naikknya jumlah kasus belakangan ini,” kata Jiro Tominaga, Direktur ADB untuk Indonesia.

Di saat yang sama, ADB juga mengoreksi proyeksi angka inflasi 2022 di Indonesia. Dari 3,6 persen pada April lalu, menjadi menjadi 4 persen.

Kantor ADB di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara anggota ADB dengan saham terbesar ke-6 (5,17%) setelah Jepang (15,65%), AS (15,65%), China (6,46%), India (6,35%), dan Australia (5,8%). ADB dimiliki oleh 68 anggota—49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
info gambar

“Peningkatan inflasi memang menurunkan daya beli rumah tangga, tetapi tingginya harga sejumlah komoditas ekspor utama mendatangkan keuntungan berupa penghasilan ekspor dan pendapatan fiskal, sehingga memungkinkan pemerintah untuk memberi bantuan di tengah kenaikan harga pangan, listrik, dan bahan bakar, sambil tetap mengurangi defisit anggaran,” lanjut Jiro.

Revisi pertumbuhan dalam edisi tambahan dari publikasi ternama ADB tersebut selaras dengan naiknya proyeksi pertumbuhan Asia Tenggara. Untuk kawasan ini, ADB memproyeksikan pertumbuhan 2022 sebesar 5 persen, naik 0,1 persen dari proyeksi April (4,9 persen).

Proyeksi pertumbuhan kawasan Asia Tenggara

Di kawasan Asia Tenggara, selain Indonesia negara yang mengalami kenaikan proyeksi pertumbuhan adalah Filipina yang mencatatkan proyeksi pertumbuhan tertinggi, yaitu 6 persen. Sementara Malaysia, Singapura, dan Thailand mengalami penurunan proyeksi pertumbuhan.

Pada ADO 2022 yang terbit April lalu, ADB menyebut pengeluaran konsumen dan kegiatan manufaktur di Indonesia terus tumbuh. Investasi terbantu oleh naiknya permintaan, perbaikan iklim investasi dan berusaha, serta pemulihan kredit.

Pemanfaatan digitalisasi

Dalam laporan tersebut, ADB juga menggarisbawahi bahwa pemanfaatan digitalisasi di Indonesia akan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan. Hal ini akan membantu Indonesia mencapai sasarannya, yaitu meningkatkan PDB per kapita ke taraf negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

Berbagai perusahaan akan memerlukan bantuan agar dapat meningkatkan transfer teknologi, mendorong penelitian dan pengembangan untuk inovasi, serta mengakses angkatan kerja yang melek teknologi.

Beberapa kebijakan yang penting untuk mendukung hal ini antara lain adalah investasi pemerintah dalam infrastruktur digital, insentif fiskal, dan reformasi regulasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Wahyu Aji lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Wahyu Aji.

WA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini