Lestarikan Kesenian Bersama Komunitas Arepsego Malang

Lestarikan Kesenian Bersama Komunitas Arepsego Malang
info gambar utama

#FutureSkillsGNFI

"Jika sebuah karya seni kaya dan vital dan lengkap, mereka yang memiliki naluri artistik akan melihat keindahannya, dan mereka yang tertarik pada etika lebih kuat daripada estetika, akan melihat pelajaran moralnya." - Oscar Wilde.

Seni merupakan sebuah keindahan atau ekspresi dari penciptanya. Seni sendiri memiliki ragam seperti seni tari, seni musik, seni rupa baik yang dua dimensi maupun tiga dimensi, seni teater, dan seni sastra. Seni yang ada pada setiap daerah merupakan cerminan dari daerah tersebut dan setiap daerah juga memiliki ciri khasnya masing – masing.

Komunitas Arepsego | Foto: Dokumentasi Pribadi

Malang merupakan salah satu daerah yang memiliki beberapa kesenian, salah satunya yaitu seni tari. Terdapat beberapa jenis tarian, seperti tari topeng malangan, yang memiliki ciri khas penari menggunakan topeng saat menari. Tari ini memiliki makna kehidupan manusia yang terkadang bahagia, sedih, marah dan lainnya.

Selain itu, corak topeng yang digunakan juga memiliki makna, misalnya saja warna merah pada topeng melambangkan hawa nafsu, warna hijau melambangkan kehidupan, dan warna putih melambangkan kesucian.

Saat ini, tari beskalan digunakan sebagai tarian untuk penyambutan dan tari grebeg wiratama yang memiliki makna jiwa keperwiraan prajurit yang akan berangkat ke medan perang, tarian ini menggambarkan sifat humoris pada manusia. Lalu, ada tari bedayan yang digunakan dalam penyambutan tamu dan memiliki makna kesederhanaan, lugas, dan keterbukaan. Tari serimpi lima yang memiliki sifat kegembiraan, sakral, dan erotik, saat ini tari serimpi lima ini digunakan sebagai tarian penyambutan.

Seni yang terdapat pada masing – masing daerah ini perlu dilestarikan terutama oleh generasi muda. Namun saat ini, ragam seni di Indonesia memiliki penurunan peminat akibat perkembangan budaya asing. Generasi muda semakin hari semakin mengikuti perkembangan budaya asing yang akibatnya membuat penurunan minat generasi muda terhadap kesenian daerah.

Namun, saat ini juga banyak komunitas – komunitas seni yang didirikan dengan tujuan melestarikan kesenian daerah dan mengajak masyarakat terutama generasi muda dalam upaya melestarikan serta meningkatkan minat generasi mudah terhadap kesenian. Salah satu komunitas kesenian yang mewadahi pecinta seni adalah Komunitas Arepsego.

Komunitas Arepsego berlokasi di kecamatan Gondanglegi, kabupaten Malang. Nama komunitas ini merupakan singkatan dari Arek-arek Pecinta Seni Gondanglegi (Arepsego). Komunitas ini dicetuskan pada tahun 2014 oleh Pak Yanto dan rekan-rekan beliau namun masih belum aktif sepenuhnya.

Pada 2019, komunitas ini mulai diaktifkan dan dikenalkan kembali kepada masyarakat. Pak Yanto mengatakan bahwa komunitas ini bertujuan sebagai wadah untuk menampung masyarakat pecinta seni di Gondanglegi. Komunitas ini tidak dibatasi oleh usia, siapapun boleh bergabung dalam komunitas ini.

Saat ini komunitas didominasi oleh kaum muda dengan berbagai ketertarikan di bidang seni baik itu tari, lukis maupun musik. Komunitas Arepsego yang saat ini diketuai oleh Kak Arif Ahmad ini telah melakukan beberapa strategi dalam upaya memperkenalkan komunitas Arepsego kepada masyarakat luas seperti melalui media sosial instagram maupun penggelaran acara.

Harapan kedepannya untuk komunitas Arepsego ini adalah semoga bisa aktif mengikuti perlombaan kesenian, lebih banyak merangkul generasi muda untuk ikut serta melestarikan kesenian, serta dapat memberikan manfaat dalam perekonomian. Buat kalian yang kepo atau ingin tau tentang komunitas Arepsego ini, bisa kunjungi sosial media Komunitas Arepsego.

“Jangan hanya lihat seni dengan otakmu tapi juga padukan dengan hatimu, karena seni hanya dapat dinikmati dengan pemahaman dan perasaan,” ujar Arif Ahmad.

 

Referensi: M Clicks ID | Instagram @arepsego

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini