Let’s Be Productive, Mengenal Sepeda Fixie melalui Komunitas Teamskidd!

Let’s Be Productive, Mengenal Sepeda Fixie melalui Komunitas Teamskidd!
info gambar utama

#FutureSkillsGNFI

Tidak banyak diketahui seperti jenis sepeda lainnya, Fixie merupakan sepeda dengan sistem pengereman yang unik. Proses pengereman sepeda fixie menggunakan sistem doltrap yaitu dengan menekan pedal secara perlahan ke arah yang berlawanan.

Tahukah kamu, sebenarnya, sepeda fixie sempat menjadi trend antara tahun 2009 hingga 2012. Namun, saat itu mayoritas masyarakat hanya mengikuti trend tanpa menyukai secara mendalam. Alhasil, sejalannya waktu eksistensinya pun kian meredup.

TeamSkidd merupakan salah satu komunitas pecinta sepeda fixie yang masih eksis hingga saat ini. Komunitas ini terbilang cukup unik lantaran memilih sepeda tanpa rem sebagai simbol yang melekat pada komunitasnya. Yuk, mengenal lebih jauh dengan Teamskidd!

Ketertarikan Membangun Komunitas Teamskidd

Pada awalanya, terdapat suatu komunitas sepeda di Purwokerto, di mana Teamskidd tergabung di dalamnya. Komunitas tersebut tidak hanya sepeda fixie, tetapi semua jenis sepeda. Kemudian, lima orang anggota komunitas tertarik untuk membuat sebuah komunitas khusus fixie.

Selain ketertarikan, kelimanya juga memiliki hobi terhadap sepeda fixie, sehingga mereka memisahkan diri dari komunitas sepeda sebelumnya. Mei 2015 Teamskidd didirikan dengan Dian Priswilona sebagai founder yang beranggotakan sekumpulan tim fixie dari Purwokerto.

Teamskidd Adalah Keluarga; Sepeda Hanya Alat

Dian mengaggap Teamskidd adalah sebuah keluarga, dan sepeda hanya sebagai alat. “Kalo menurutku sih, sebuah komunitas, terutama komunitas ini ibarat sebuah keluarga. Jadi enggak cuma sepedaan doang, sering juga kayak ngumpul-ngumpul misal ada masalah, siapa tahu bisa nyari solusi bareng,” ujar Dian. “Jadi kayak lebih akrab gitu. Enggak cuma sepedanya, yang penting itu kekeluargaannya. Sepedanya itu cuma buat alat,” tambahnya.

Hal tersebut juga didukung oleh rutinitas yang dilakukan oleh Teamskidd. Rabu malam menjadi hari yang dipilih Teamskidd untuk melaksanakan kegiatan rutin. Mereka bersepeda keliling memutari Kota Purwokerto saat malam hari, dengan titik kumpul yang tidak menentu.

Namun, Kopi Taman menjadi tujuan finish kegiatan rutin tersebut. Sesampainya di Kopi Taman, mereka menghabiskan waktu untuk sharing berbagai hal yang kemudian dapat menigkatkan kedekatan antaranggota Komunitas Teamskidd.

Terlepas dari adanya rutinitas tersebut, Teamskidd sejatinya bersifat fleksibel. Di luar hari Rabu sebagai rutinitas, mereka dapat bersepeda memenuhi ajakan yang ada, baik dari internal maupun eksternal.

Mengembangkan Diri, Membangun Koneksi, hingga Relasi

Selain kuliah dan berbagai aktivitas positif lainnya, bergabung dengan Teamskidd adalah salah satu bentuk pemanfaatan waktu yang positif, terlebih di usia muda, sangat disayangkan apabila waktu yang dimiliki tidak dimanfaatkan untuk hal yang positif.

Di purwokerto sendiri, cukup banyak wadah untuk mengembangkan diri, Teamskidd adalah salah satunya. Selain sharing dan mengulik trik, event dan kejuaraan menjadi salah satu benefit yang diberikan ketika bergabung dengan Teamskidd.

Bahkan, Teamskidd juga menawarkan relasi dan koneksi yang cukup luas, baik di dalam kota maupun luar kota. Salah satunya melalui event. Memang di dalam sebuah event beberapa anggota berpotensi dan disiapkan untuk “turun”.

Meski dipersiapan dengan matang baik mental maupun fisik, Teamskidd menganggap label juara hanya sebagai bonus. Terlepas dari itu, dengan terbangunnya koneksi dan relasi, juga berpotensi mengantarkan Teamskidd untuk mendapat berbagai undangan dari luar.

Meningkatkan Minat Sekitar : “Ikut Aja Dulu!”

Teamskidd adalah sebuah wadah, tetapi para generasi muda kurang berminat untuk bergabung. “Kita penginnya teman-teman di Purwokerto ngelakuin hal yang bermanfaat kayak komunitas sepeda gini,” ujar Dian. Untuk membangun minat tersebut, Teamskidd kadang kala mengadakan Back to Coffe, Back to Work, atau semacamnya.

Mereka melaksanakan sebuah campaign untuk beraktivitas menggunakan sepeda. “Biar orang mikir ‘Asik juga, ya, naik sepeda ke coffe shop’, sekaligus campaign go green sih,” ujar Dian selaku Founder Teamskidd.

Dian menyampaikan pesan, “Yang penting ikut aja dulu. Kalau ragu, ikut nongkrong aja dulu, entar tau, nyoba, tertarik, terus terjun ke dunia itu”. Menurutnya, hal tersebut tidak memiliki sisi negatif selama yang bersangkutan dapat membagi waktu. Justru, dengan bergabung, mereka akan dapat mengembangkan skill, tidak hanya di bidang akademik.

Di sisi lain, relasi pun akan menjadi makin luas. Jadi, apakah kamu tertarik untuk bergabung?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini