Kian Populer, Ini 5 Kiat dalam Merancang Rumah Hemat Energi

Kian Populer, Ini 5 Kiat dalam Merancang Rumah Hemat Energi
info gambar utama

Menggencarkan aksi hemat energi tak hanya perlu dilakukan pemerintah atau pihak besar lainnya. Sebagai masyarakat, kita juga bisa melancarkan gerakan tersebut secara pribadi. Mulai dari yang paling sederhana seperti kesadaran untuk menghemat listrik, dan masih banyak lagi.

Ada satu cara yang belakangan tak kalah populer di kalangan masyarakat, untuk ikut melancarkan gerakan tersebut. Yakni dengan membangun hunian atau rumah berkonsep hemat energi.

Untuk dipahami, rumah hemat energi adalah rumah yang dibangun dengan tujuan memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya dari lingkungan sekitar. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan rumah yang berkelanjutan, sekaligus memberi kenyamanan bagi orang yang tinggal di dalamnya.

Apa saja prinsip atau rancangan yang bisa diterapkan dalam membangun rumah hemat energi? Berikut 5 pemahamannya.

Indonesia Banyak Hemat Energi Tahun 2045 Jika Terapkan Daur Ulang Sampah Kertas

Rumah dengan langit-langit tinggi

Rumah hemat energi rancangan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | umy.ac.id
info gambar

Konsep satu ini mungkin memang bukan hal baru di bidang arsitektur atau perancangan rumah. Secara umum, langit-langit yang tinggi memang bisa memperlancar sirkulasi udara. Hal tersebut bisa berpengaruh dalam mencegah udara panas masuk, dan tertahan hingga menciptakan suasana yang pengap di dalam rumah.

Manfaat utama yang tak kalah penting, kondisi sirkulasi udara yang lancar juga bisa meminimalisir penggunaan pendingin ruangan layaknya AC.

Seperti yang kita tahu, selama ini AC sendiri jadi salah satu penyebab dari kondisi perubahan iklim. Hal tersebut lantaran AC menggunakan bahan CFC (Chlorofluorocarbon), yang salah satu kandungannya terdiri dari karbon.

Manfaatkan penerangan sinar matahari

Penerangan layaknya lampu memang jadi hal paling dibutuhkan, apalagi di malam hari. Walau jarang dipakai saat siang hari, tapi beberapa titik rumah yang bersudut gelap biasanya membuat lampu harus tetap menyala selain malam hari.

Belakangan, rancangan rumah yang menerapkan prinsip open space atau didominasi ventilasi dengan ruang terbuka kian populer. Selain membuat sirkulasi udara lebih lancar, hal ini ternyata juga bisa berpengaruh dalam penggunaan lampu.

Cahaya bisa didapat dari sinar matahari yang masuk ke dalam rumah lewat celah yang dibuat sedemikian rupa. Atau di bidang arsitektur, biasanya konsep ini disebut juga dengan istilah skylight atau celah sinar di bagian langit-langit rumah.

Apa Itu REC, Instrumen EBT yang Buat Istana Kepresidenan Dipasok Energi Hijau

Perbanyak komponen alam

Di bagian pekarangan rumah misalnya teras atau halaman belakang, biasanya menjadi lahan kosong untuk melakukan berbagai kegiatan. Misalnya garasi parkir, halaman jemur, dan sejenisnya. Tak sedikit orang yang biasanya lebih memilih menggunakan paving block di area tersebut.

Padahal, kondisi halaman rumah akan lebih nyaman dan sejuk jika dirancang menggunakan rumput dan sejenisnya. Hal tersebut lantaran rumput merefleksikan cahaya matahari lebih rendah dibanding paving block.

Keberadaan rumput juga bisa dilengkapi dengan berbagai jenis tumbuhan yang membuat udara menjadi lebih sejuk, walau sinar matahari di siang hari mengarah ke rumah.

Atap berwarna cerah

Ternyata, batu bata ekspos dan atap berwarna gelap punya kemampuan menarik banyak panas ke dalam rumah. Karena itu, atap berwarna cerah lebih disarankan jika ingin membangun rumah hemat energi. Dampaknya sendiri sama seperti penerapan langit-langit rumah yang tinggi.

Hal yang serupa juga berlaku untuk bagian fasad atau cat rumah yang disarankan berwarna putih. Karena warna cerah nyatanya bisa memantulkan cahaya matahari lebih tinggi, sehingga temperatur dalam ruangan tidak akan terlalu panas.

Rumah hemat energi dengan PLTS atap

Tak kalah populer dan belakangan banyak disertakan oleh para developer atau pengembang perumahan. PLTS atap tidak hanya berperan dalam kontribusi energi alternatif, perangkat panel surya atap nyatanya juga bisa membuat tagihan listrik menjadi lebih murah.

Untuk diketahui, penggunaan PLTS atap rumah bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Yakni PLTS in grid, off grid, dan on grid dengan baterai. Lebih detail, PLTS on grid artinya panel surya di rumah terhubung dengan jaringan PLN dan tidak butuh baterai. Komponennya adalah panel surya dan inverter saja.

Kemudian ada PLTS off grid, yaitu PLTS tidak terhubung jaringan PLN, dan membutuhkan komponen baterai. Terakhir ada PLTS on grid dengan baterai, artinya PLTS di rumah terhubung dengan jaringan PLN namun juga dibekali baterai.

Gerilya, Program yang Buat Generasi Muda Melek Energi Bersih dan Tenaga Surya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini