Macan Dahan Kalimantan, ‘Kucing’ Besar yang Terancam Punah

Macan Dahan Kalimantan, ‘Kucing’ Besar yang Terancam Punah
info gambar utama

Ada beberapa jenis satwa kucing besar dari klasifikasi macan yang dapat dijumpai di wilayah hutan Indonesia. Satu di antaranya adalah macan tutul atau macan kumbang. Tapi pernahkah mendengar satwa sejenis bernama macan dahan?

Awalnya klasifikasi macan dahan bukan bersifat endemik dari Indonesia, macan dahan yang umum dikenal dengan sebutan macan dahan benua (Neofelis nebulosa) tersebar di kawasan Asia Tenggara. Mulai dari dataran rendah dan pegunungan China, Indochina, India, dan Semenanjung Melayu.

Namun seiring berjalannya waktu, ternyata spesies macan dahan yang ada di Indonesia memiliki klasifikasi sendiri, dengan nama ilmiah Neofelis diardi. Apa bedanya?

Macan Kumbang dan Macan Dahan, Keunikan yang Perlu Diperhatikan

Mengenal macan dahan

Lebih dulu memahami perbedaan macan dan harimau, meski dari wujud fisik terlihat sama dan masuk dalam kategori hewan ‘kucing’, nyatanya kedua hewan ini jelas berbeda. Harimau termasuk pada spesies kucing besar atau big cat, sedangkan macan termasuk pada middle cat. Yang mana middle cat umumnya memiliki ukuran tubuh lebih kecil.

Dari segi pola bulu, macan dahan juga jelas berbeda dengan macan tutul/kumbang. Mereka dapat dibedakan dengan kaki yang pendek, telapak kaki yang besar, serta ekor panjang bergaris yang berbintik hitam.

Macan dahan merupakan hewan nokturnal yang aktif berburu di malam hari. Untuk ukuran kucing, mereka punya kebiasan unik karena banyak menghabiskan waktu di atas pohon. Bahkan mereka juga dapat bergerak dengan lincah di antara pepohonan.

Dari segi morfologi, panjang tubuh spesies macan dahan di Indonesia berada di kisaran 90 sentimeter. Sementara bobotnya ada di kisaran 12-25 kilogram. Yang menarik, gigi taring hewan satu ini dianggap sebagai gigi taring terpanjang secara proposional terhadap tengkorak, dibanding jenis kucing lainnya.

Bukan cuma itu, bagian ekor macan dahan juga disebut dapat tumbuh dengan ukuran nyaris sepanjang tubuhnya.

Kisah Macan Tutul Jawa, Dahulu Dihormati Sekarang Diburu

Hewan endemik Indonesia yang terancam punah

Macan dahan liar yang diamankan | Dok. BKSDA Kalsel
info gambar

Meski awalnya masuk klasifikasi macan dahan umum, namun akhirnya pada tahun 2006 jenis macan dahan di Indonesia dikategorikan sebagai spesies terpisah (Neofelis diardi)

Sementara itu dari spesies Neofelis diardi, jenisnya dibagi lagi menjadi tiga sesuai wilayah tempat mereka tersebar. Tiga jenis yang dimaksud yakni Sunda clouded leopard, Sumatran clouded leopard, dan Bornean clouded leopard, atau lebih dikenal dengan nama macan dahan Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

Sama seperti hewan lain yang terancam punah, masalah besar dari berkurangnya populasi macan dahan adalah karena hilangnya habitat. Di tambah lagi di beberapa negara hewan ini banyak diburu untuk diambil bulunya, dikonsumsi, dan dijadikan bahan obat tradisional.

Padahal di Kalimantan sendiri, hewan satu ini dikenal sebagai predator puncak (top predator) yang berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka diketahui biasa memangsa hewan yang memiliki ukuran lebih kecil seperti bekantan, reptil, dan burung.

Mengenai statusnya, untuk macan dahan benua/umum saat ini populasinya berada di status rentan, sama seperti yang ada di Jawa. Sementara itu untuk kedua jenis yang ada di Kalimantan dan Sumatra, populasinya berada di status terancam punah (endangered).

Heboh Harimau Jawa Muncul di Sukabumi, Benarkah Sang Raja Hutan Belum Punah?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini