Merakit Motor Trail Listrik Bermodalkan Besi Gelondongan Ala Siswa SMK Malang

Merakit Motor Trail Listrik Bermodalkan Besi Gelondongan Ala Siswa SMK Malang
info gambar utama

Kreativitas dan kemampuan bibit SDM di Indonesia dalam bidang otomotif sekaligus teknologi kembali mendapatkan pembuktian baru. Kali ini ada sekelompok siswa SMK asal Malang, yang diketahui berhasil merakit motor trail bertenaga listrik.

Iya, jika biasanya konversi motor listrik banyak dilakukan pada sepeda motor berjenis vespa atau motor biasa. Kali ini motor yang digarap berjenis trail dengan model tibular diamond custom.

Tidak cukup sampai di situ, istimewanya lagi rakitan motor listrik yang digarap ternyata menggunakan material yang berasal dari besi gelondongan.

Seperti apa detail motor trail listrik yang dibuat, dan bagaimana proses pembuatannya?

Sinyal Positif, Yamaha Akan Produksi Motor Listrik di Indonesia

Dirakit dalam waktu dua minggu

Siswa SMK di Malang rakit dan produksi motor trail listrik sendiri. | Dok. Avirista/MPI
info gambar

Diketahui jika siswa pembuat motor trail listrik yang dimaksud berjumlah delapan orang, dan berasal dari empat jurusan berbeda di SMK Nasional Malang. Lebih detail, empat jurusan yang dimaksud terdiri dari teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO), teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM), teknik permesinan (TPM), dan teknik instalasi listrik (TILL).

Menurut penjelasan Rusdi, selaku Kepala Sekolam SMK Nasional Malang, semua proses perakitan dari awal murni digarap oleh ke-delapan orang siswa yang dimaksud, dengan didampingi oleh empat orang guru pembimbing.

"Mandiri semua, mulai siswa beli ke toko besi gelondongan, merakit sendiri mulai dari bodi, sparepart, kami buat sendiri, kecuali skok dan velg. Selain itu, mulai listrik sampai bodi perakitan sepeda motor kami kerjakan semuanya, bukan karya satu jurusan, tapi ada empat jurusan," jelas Rusdi, mengutip IDX Channel.

Memakan waktu perakitan selama kurang lebih dua minggu, motor trail listrik ini kabarnya diusung dengan nama Cassa.

Agats, Kota di Papua yang Jadikan Motor Listrik Sebagai Kendaraan Utama

Detail spesifikasi

Masih menurut keterangan kepala sekolah, motor trail listrik yang dimaksud dibekali dengan kekuatan baterai bertegangan 60 volt 26 ampere, yang mampu menghasilkan energi listrik hingga 3.000 watt. Dengan bekal itu, baterai tersebut diklaim mampu berakselerasi dengan bertahan hingga jarak 100 kilometer.

"Jarak tempuh kondisi baterai full kecepatan konstan 40 kilometer per jam adalah 50 kilometer. Lama pengecasan hanya perlu 3 jam sampai full 100 persen. Kalau lama pengecasan 10 persen sampai full 100 persen 5-6 jam," papar Rusdi.

Yang menarik, motor trail listrik ini rupanya juga sudah melalui tahap uji coba secara mandiri. Hasilnya, motor yang dirakit mampu bergerak lincah di medan terjal, hingga kemiringan 45 derajat. Sedangkan di medan terjal dengan kemiringan 20-40 derajat, sepeda motor trail mampu berakselerasi hingga kecepatan 20-40 kilometer per jam.

Lebih jauh, Rusi juga mengungkap mengenai biaya produksi yang dibutuhkan untuk perakitan motor ini.

“Satu sepeda motor trail listrik memerlukan biaya produksi Rp25 - 27 juta," ujarnya.

Belum diproduksi massal, pihak sekolah mengaku ingin lebih dulu fokus untuk mematenkan merek Cassa sebagai hasil produksi SMK Nasional Malang.

Nusa Khatulistiwa, Motor Listrik Garapan Lokal dengan Klaim Tercepat di Asia Tenggara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini