5 Makanan Tertua Khas Indonesia

5 Makanan Tertua Khas Indonesia
info gambar utama

5 Makanan Tertua Khas Indonesia

Indonesia memiliki berbagai keberagaman budaya, suku, ras, dan bahasa. Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki keberagaman kuliner yang khas di setiap daerahnya. Perpaduan antara bahan makanan dengan rempah-rempah khas Indonesia membuat kuliner Indonesia memiliki rasa yang lezat dan menggugah selera.

Kuliner Indonesia juga erat kaitannya dengan sejarah dan filosofi budaya dari daerahnya berasal. Tak heran, beberapa makanan ini sudah berusia sangat tua bahkan sudah berusia ribuan tahun. Makanan ini diwariskan secara turun-temurun hingga masih bisa kita jumpai sampai saat ini. Berikut 5 makanan tertua khas Indonesia.

1. Coto Makassar

Berdasarkan referensi ahli sejarah, Coto Makassar sudah ada sejak tahun 1538 saat masa kejayaan Somba Opu, Kerajaan Gowa. Dahulu makanan ini menjadi menu sarapan pagi yang dikonsumsi oleh para raja, bangsawan juga prajurit di lingkungan Kerajaan Gowa. Coto Makassar menjadi makanan berkuah tertua di Indonesia. 

Coto Makassar menggunakan jeroan kerbau sebagai bahan utama. Yang unik, penggunaan jeroan kerbau ini berawal karena sang juru masak mencoba meracik jeroan kerbau yang selalu terbuang sia-sia. Tak disangka racikannya tersebut menjadi hidangan nikmat hingga menjadi hidangan Kerajaan Gowa.

Tak tanggung-tanggung, Coto Makassar mengandung 40 macam rempah untuk meraciknya. Orang Makassar menyebutnya dengan istilah ampang patang pulo. Rempah-rempah ini digunakan untuk membersihkan jeroan kerbau. Semua proses pengolahan dikerjakan di dalam kuali tanah yang juga menjadi kunci cita rasa istimewa Coto Makassar yang disebut korong butta.



 

2. Nasi Bekepor

Nasi Bekepor adalah makanan khas Kalimantan Timur yang telah ada sejak zaman Kerajaan Kutai Kertanegara. Dinamakan bekepor karena cara memasaknya yang mana nasi dimasukan ke dalam kendi perunggu lalu diputar di atas bara api. Proses memutar inilah yang disebut dengan bekepor.

Nasi bekepor biasanya disajikan dengan ikan goreng suwir ataupun daging bumbu kecap, sayur gangan asam kukar, kemangi dan sambal raja. Rempah dalam nasi bekepor juga berkhasiat untuk menyehatkan tubuh.

Nasi Bekepor

 

3. Nasi Jemblung

Sesuai dengan namanya, jemblung dalam bahasa Jawa artinya melingkar dengan lubang ditengah. Lubang ditengah itu diisi oleh lauk berupa semur daging sapi, telur rebus, sambal terasi, lalapan, tomat serta kerupuk rambak. Hidangan ini telah berusia ribuan tahun.

Dahulu hidangan ini hanya disantap oleh para bangsawan dan raja Solo. Konon, raja Pakubuwono X dari Keraton Surakarta Hadiningrat sangat menyukai hidangan ini. Namun sayang, kini nasi jemblung mulai sulit dijumpai.

Nasi jemblung

 

4. Docang

Docang disebut telah ada sejak masa walisongo sehingga disebut sebagai makanan para walisongo. Masyarakat percaya pada zaman dulu, Pangeran Rengganis mencoba meracuni para walisongo yang menyiarkan agama islam di tanah Jawa dengan membuat masakan yang kini disebut docang. Tak disangka, makanan tersebut justru disukai para wali. 

Docang memiliki cita rasa gurih dan segar. Docang terbuat dari lontong, daun singkong dan tauge lalu disiram kuah oncom yang segar. Makanan ini menjadi kuliner khas kota Cirebon yang biasanya disantap saat pagi atau malam hari. 

Docang

 

5. Papeda

Papeda merupakan makanan khas dari Suku Dani, Papua yang telah ada sejak ratusan tahun silam. Papeda terbuat dari tepung sagu murni yang diaduk dengan air mendidih hingga teksturnya kenyal dan lengket seperti lem. Papeda biasanya disajikan dengan kuah ikan kuning. 

Cara mengambil papeda pun unik. Dengan menggunakan sumpit, adonan papeda diputar dengan cepat hingga menjadi gulungan terpisah. Papeda yang sudah terpisah dituang ke piring lalu diberi kuah ikan kuning. 

Papeda

 

Itu dia 5 makanan tertua khas Indonesia. Beberapa diantaranya mulai sulit ditemui. Namun kamu bisa membantu melestarikannya dengan mencoba makanan khas Indonesia ini. Setelah membaca artikel ini kamu jadi #MakinTahuIndonesia kan?

Referensi : goodlife.id | dkuliner Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini