Sering Merasa Tidak Pantas Atas Pencapaian Diri Sendiri? Hati-Hati Imposter Syndrome!

Sering Merasa Tidak Pantas Atas Pencapaian Diri Sendiri? Hati-Hati Imposter Syndrome!
info gambar utama

Hayoo GoodMates, ada gak sih di antara kalian yang punya pemikiran tidak percaya diri dalam sebuah pekerjaan, pendidikan, maupun prestasi? Contohnya nih :

"Ah, kayaknya aku dapet nilai bagus cuma karena hoki doang deh!"

"Sebenernya aku tuh ga sehebat yang dipikirin temen-temenku"

"Duh jangan sampai orang-orang tau kalau aku sebenernya ga sepinter itu"

"Huhu takut banget kalau sampai gagal". 

Nah, pemikiran yang seperti itu justru akan membawa kalian pada gejala imposter syndrome! jadi ngeri sendiri kan dengernya. 

Apa sih Imposter Syndrome itu? yuk kenali lebih dalam!

Jadi yang dimaksud Imposter Syndrome merupakan suatu istilah yang menggambarkan pola perilaku seseorang yang seringkali meragukan pencapaian dan kesuksesannya sendiri. Orang yang mengalami imposter syndrome biasanya akan merasa bahwa mereka tidka secerdas, sekreatif, maupun seperti apa yang dilihat orang lain. 

Mereka akan selalu mempertanyakan diri sendiri atas pencapaian ataupun prestasi yang telah diraih. Bahkan mereka selalu merasa bahwa setiap pencapaian mereka itu sebenarnya hanyalah sebuah kebetulan atau keberuntungan saja.

Imposter Syndrome juga dikategorikan sebagai salah satu gangguan mental yang ditemukan sejak tahun 1978 yang lalu. Terlebih dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of General Internal Medicine juga telah menjelaskan bahwa 82% orang di dunia pastinya mengalami imposter syndrome dalam hidupnya. Wahhh.. makin ngeri aja ya GoodMates!

Adanya rasa ragu akan diri sendiri tentunya bisa mempengaruhi bagaimana ia menilai segala pencapaian, kompetensi, dan kemampuannya. Sehingga disaat keraguan bertambah besar, maka akan semakin sulit pula untuk mengembangkan image diri yang realistis.

Nah, buat kalian yang masih sering meragukan kemampuan diri dan merasa tidak pantas dengan pencapaian kalian, yuk simak langkah-langkah berikut : 

1. Terima perasaan yang kalian rasakan saat ini

Sadari atau akui perasaan yang kalian rasakan. Kalian bisa menulis keraguan dan perasaan yang kalian rasakan serta alasannya di sebuah buku maupun kertas supaya perasaan kalian bisa lebih lega dna tidak ada unek-unek yang masih tersimpan rapi di hati. 

2. Bicarakan dengan orang lain

Kalian juga bisa bercerita kepada orang-orang yang bisa kalian percaya, misalnya pada orang tua, teman, ataupun guru mengenai apa yang kalian rasakan. Karena memendam suatu perasaan bisa jadi lebih menyakitkan loh GoodMates! Cukup mencari orang yang bisa mendengarkan cerita kalian dan mampu menjadi pendengar yang baik, supaya kalian bisa lebih relax dan santai dalam bercerita. 

3. Kenali diri sendiri

Cobalah untuk mengenal diri kalian sendiri dengan lebih mendalam. Tuliskanlah apa saja pencapaian, kelebihan, dan kekurangan diri kalian secara realistis di sebuah buku maupun kertas. Dengan mengenali diri sendiri, kalian juga dapat mengembangkan diri kalian untuk terus berkembang menjadi lebih baik lagi. 

4. Jangan biarkan impoter syndrome ini menghentikan diri kalian untuk meraih cita-cita kalian

Setiap kali kalian merasa ragu atau tidak pantas, cobalah untuk menyadari bahwa pemikiran itu bukanlah fakta dan hanya ketakutan diri kalian sendiri saja. Ingatlah bahwa kalian pantas tas pencapaian yang telah kalian miliki selama ini. 

Gimana GoodMates, dengan lebih mengenal diri sendiri dan senang bercerita kepada orang lain justru menjadikan perasaan lebih lega dan lebih ringan bukan? 

Tetap semangat dan jangan biarkan imposter syndrome menghambat pencapaian diri kalian untuk terus berkembang lebih baik ya GoodMates! kalian harus selalu yakin bahwa kalian pantas atas segala pencapaian yang telah kalian dapatkan!

 

Referensi:Alodokter | Hello Sehat

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini