UI Akan Hadirkan Mata Kuliah Game dalam Program Vokasi

UI Akan Hadirkan Mata Kuliah Game dalam Program Vokasi
info gambar utama

Dunia gim (game) kini tak lagi dipandang hanya sekadar hobi. Selain dapat menjadi profesi dalam bentuk atlet eSports, yang terbukti sudah memiliki ekosistemnya sendiri secara global, prospek di masa depan dalam hal potensi karier juga dapat diraih dalam hal pengembangan dan penciptaannya, yang kian populer.

Diketahui jika Indonesia saat ini menjadi pasar prospektif bagi industri gim dunia. Sayangnya, berdasarkan hasil riset yang dilakukan Kemenkominfo dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) pada tahun 2020 lalu, pelaku industri lokal hanya menguasai 2 persen dari pasar gim di Indonesia sendiri.

Hal tersebut yang akhirnya mendorong sejumlah pihak untuk mengupayakan pengembangan dan pembentukan SDM yang mumpuni untuk industri gim Indonesia. Salah satunya dengan menghadirkan jurusan atau bekal pembelajaran terkait, dari segi institusi pendidikan.

Punya Prospek Gemilang, Pengembang Gim Indonesia Sumbang Rp25 Triliun ke PDB RI

Mata kuliah game di Universitas Indonesia

Kerja sama pengembangan mata kuliah game di UI | vokasi.kemdikbud.go.id
info gambar

Salah satu instansi pendidikan yang turut serta berpartisipasi dalam merealisasikan upaya tersebut adalah Universitas Indonesia (UI). Lebih detail, universitas tertua di Indonesia tersebut akan menyertakan materi tentang game, dalam beberapa mata kuliah di program Studi Produksi Media, untuk jenjang pendidikan vokasi.

Rangga Wiwesa, selaku dosen sekaligus Ketua Program Studi Produksi Media Program Pendidikan Vokasi UI menyebut, jika game berpotensi menjadi media baru yang dapat dikembangkan menjadi industri yang komersial dan menjanjikan.

Adapun untuk mewujudkan materi dan kurikulum yang berkualitas, pengembangan dan pelaksanaannya nanti akan melibatkan para ahli dari industri terkait di tanah air. Beberapa pihak besar yang akan ikut terlibat di antaranya terdiri dari Google Indonesia, GoPlay, Bumilangit, dan The Pokémon Company.

Di saat bersamaan, pengembangan ini juga akan disertakan dengan materi dan mata kuliah lain yang masih berhubungan dalam ekosistem game itu sendiri, di antaranya produksi komik, eSports, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

“Upaya ini diharapkan agar lulusan Produksi Media dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri, terutama industri digital ke depan,“ ungkap Rangga.

Agate, Developer Gim Asal Indonesia yang Berhasil Tembus Eropa

Bukan yang pertama

Di lain sisi, sebenarnya kehadiran mata kuliah atau pendidikan yang berhubungan dengan game juga bukan baru pertama kali ini hadir. Sebelumnya, sejumlah pendidikan tinggi di tanah air sudah lebih dulu menghadirkan hal serupa.

Bahkan, praktiknya bukan lagi sebatas mata kuliah namun langsung menjadi penjurusan dengan berbagai jenjang. Mulai dari Vokasi, Sarjana, hingga Magister.

Adapun dua institusi yang sebenarnya lebih dulu mempelopori game sebagai jurusan perkuliahan adalah Institut Teknologi Bandung (ITB) lewat jenjang S2 untuk jurusan Teknologi Media Digital dan Game, dan Universitas Bina Nusantara (Binus) lewat jenjang S1 untuk jurusan Game Application and Technology.

Setelahnya, mulai bermunculan jurusan serupa yang juga dihadirkan oleh perguruan tinggi lain seperti:

  • Program studi (prodi) S2 Teknologi Game di ITS Surabaya,
  • Prodi D4 Teknologi Game di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
  • Prodi D4 Teknologi Permainan di Politeknik Negeri Media Kreatif, dan
  • Prodi D3 Game Animasi di Universitas Negeri Malang.
Masih Langka, 5 Jurusan Kuliah Jenjang Sarjana Ini Hanya Ada Satu di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini