Kuliner Jadul Edisi Pasar Kangen Jogja 2022

Kuliner Jadul Edisi Pasar Kangen Jogja 2022
info gambar utama

Siapa yang rindu berburu kuliner-kuliner jadul yang saat ini sudah jarang ditemui? GoodMates, akhirnya setelah dua tahun ditiadakan karena adanya pandemi kini Pasar Kangen Jogja (PKJ) kembali di gelar. Kurang lebih terdapat 170 stan kuliner tradisional, belum termasuk kuliner non-tradisional pada area luar.

Pasar Kangen Jogja rutin diadakan pada setiap tahun. Walaupun lama tidak diselenggarakan, animo masyarakat tergolong tinggi sekali karena PKJ yang hanya diadakan selama sepuluh hari dari tanggal 18-27 Agustus 2022 bisa meraih ribuan pengunjung di setiap harinya.

Ketika memasuki kawasan PKJ, GoodMates akan di manjakan oleh kuliner non-tradisional yang ada pada sepanjang jalan menuju ke dalam area jadul. Melewati tulisan Pasar Kangen Jogja kamu pasti merasakan nostalgia saat berjalan melihat jajanan sekitar. Berikut ini beberapa kuliner jadul yang ada di PKJ dan menjadi incaran banyak pengunjung.

Baca Juga: Wajib Coba Kraca, Menu Takjil Khas Purwokerto
  1. Berdopo
Berdopo | Foto: Dokumentasi pribadi

Makanan gulung yang satu ini terbuat dari singkong yang dikukus. Berdopo berwarna hijau dengan isian gula aren ditambah parutan kelapa yang terasa begitu lezat. Cukup dengan Rp 3.000 per gulung saja kamu sudah bisa mencicipi berdopo.

  1. Grontol Jagung
Grontol | Foto: Dokumentasi pribadi

Tenang dulu, GoodMates, makanan ini bukan jagung yang diberi susu dan parutan keju, seperti yang mudah kamu temui. Jagung disini betul-betul dengan cita rasa yang jadul. Penjual menyediakan tiga rasa berbeda dengan campuran gula aren, gula jawa, atau gula pasir. GoodMates dapat memilih sesuai selera dan ketiga rasa sama-sama dihargai Rp 5.000 saja.

  1. Clorot
Clorot | Foto: Dokumentasi pribadi

Jajanan berbahan dasar tepung beras yang dicampur gula merah dengan bungkus daun pandan ini tak kalah enak. GoodMates, cara memakan clorot kamu harus menekan bagian bawah agar isiannya dapat keluar, bukan dengan mencopot lilitannya, ya!

  1. Limun
Limun | Foto: Dokumentasi pribadi
info gambar

GoodMates kelahiran 90-an pasti senang sekali menemui minuman yang satu ini. Minuman soda yang diberi nama limun ini termasuk salah satu stan paling laris, lho. Ada berbagai macam rasa, seperti leci, cola, frambosen, dan masih banyak lagi. Cukup mengeluarkan uang Rp. 5.000 kamu sudah dapat menikmati segelas limun.

Baca Juga: Mie Ongklok, Mie Legendaris Wonosobo
  1. Rambut Nenek
Rambut nenek | Foto: Dokumentasi pribadi
info gambar

Siapa yang tidak tahu jajanan manis favorit semua kalangan ini. Penjual rambut nenek tidak hanya sekadar menjual, tetapi juga memperlihatkan bagaimana teknik membuat rambut nenek dengan cara jadul. Banyak pengunjung pun tertarik ketika melihat proses pembuatan yang ditunjukkan. Satu porsinya dihargai Rp. 7000 saja.

  1. Berondong
Berondong | Foto: Dokumentasi pribadi

Makanan yang dijual memanjang dan berwarna-warni ini sangat menarik perhatian pengunjung yang bertanya-tanya jenis makanan apa ini, ya. Berondong terbuat dari bijian jagung. Unik sekali bagaimana penjual mengemasnya dengan plastik yang begitu panjang. Jika GoodMates menambahkan gula jawa sendiri, maka rasa berondong yang original akan terasa lebih lezat.

  1. Gulali
Gulali | Foto: Dokumentasi pribadi

Gulali jadul yang saat ini cukup sulit dijumpai karena pembuatannya yang ditarik kemudian di bentuk gambar atau karakter yang menarik. Penjual membuat gulali yang berbentuk hati, bunga, lolipop, dan sebagainya. Terbuat dari gula dan bentuk yang unik membuat stan gulali jadul banyak dikunjungi, serta harganya yang relatif murah, Rp 5.000 per biji.

Baca Juga: Di Balik Bau yang Menyengat, Ternyata Natto Memiliki Sejumlah Manfaat Bagi Tubuh!

Seluruh kuliner yang dijual cenderung khas, murah, dan ramah kantong pelajar, kan, GoodMates. Tidak hanya memanjakan perut, PKJ juga menyediakan stan barang-barang antik, serta bagian panggung yang selalu terisi penampilan, seperti wayang, contohnya.

Hadirnya Pasar Kangen Jogja sangat bertujuan baik agar generasi sekarang mengenal kuliner jadul yang sudah jarang dijumpai saat ini. Dengan demikian, kuliner jadul tidak akan hilang begitu saja, tetapi dilestarikan dan dinikmati oleh generasi-generasi selanjutnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini