Echo Chamber Effect, Ruang Gema di Media Sosial yang Perlu Diwaspadai

Echo Chamber Effect, Ruang Gema di Media Sosial yang Perlu Diwaspadai
info gambar utama

Pernahkah GoodMates merasa informasi atau konten yang muncul di lini masa (timeline) media sosial hanya itu-itu saja? Tidak ada konten lain yang muncul, selain konten yang kamu sukai dan hanya memuat informasi yang kamu setujui. Jika iya, GoodMates perlu waspada karena kemungkinan besar kamu terjebak dalam echo chamber effect.

Informasi senada yang muncul di lini masa cenderung membuat pengguna media sosial seolah-olah yakin bahwa informasi itu sudah benar. Informasi tersebut lantas diamini dengan mudah, tanpa diperiksa kebenarannya sekali lagi. Hal inilah yang menjadi bahasan utama dalam efek ruang gema atau echo chamber effect.

Baca Juga: Sederhanakan Gaya Hidup Online, Kenali dan Terapkan Digital Minimalism

GoodMates, simak ulasan berikut untuk memahami echo chamber effect lebih dalam.

Apa itu Echo Chamber Effect?

Dikutip dari Oxford Learner’s Dictionaries, echo chamber (ruang gema) merupakan sebuah lingkungan di mana seseorang hanya menemukan pendapat dan keyakinan yang sama dengan dirinya, sehingga ia merasa tidak ada keharusan untuk mempertimbangkan pendapat dan keyakinan dari sumber alternatif lainnya. 

Untuk memahami echo chamber effect, coba bayangkan kamu berteriak di ruang kosong. Kamu hanya akan mendengar gema dari suaramu sendiri. Ini membuatmu merasa tidak punya pilihan untuk mencari atau mendengar suara dari sumber yang lain. 

Sebagai efeknya, echo chamber melahirkan bias konfirmasi. Kondisi ini membuat seseorang enggan untuk mencari, melihat, atau mendengar sesuatu yang berbeda dengan perspektifnya. Dalam arti lain, seseorang tersebut tidak memiliki daya kritis ketika berulang kali menerima informasi yang sama, terlebih informasi tersebut sesuai dengan apa yang dia yakini.

Baca Juga: Tidak Hanya Perempuan, Laki-laki pun Alami Insecure dengan Body Image!

Echo Chamber Effect di Media Sosial

Echo chamber berkaitan erat dengan media sosial. Teknologi algoritma yang ada di media sosial dapat merekam dan mencatat kebiasaan penggunanya, seperti apa yang kita sukai dan bagikan. Dari sana, algoritma hanya akan memunculkan konten yang sesuai dengan latar belakang si pengguna dan membentuk lini masa (timeline) penggunanya menjadi homogen.

Di sinilah gaung ruang gema (echo chamber) semakin kencang. Konten-konten homogen tersebut saling memantulkan bunyi informasi yang sama. Hal tersebut mendistorsi perspektif seseorang, sehingga pengguna media sosial sulit memahami sudut pandang yang berlawanan dan lebih mudah untuk ditipu informasi yang salah. Dalam kondisi ini, efek ruang gema (echo chamber effect) terjadi.

Cara Menghindari Echo Chamber Effect

Pengguna media sosial ialah aktor yang paling berperan penting karena hanya diri sendiri yang bisa menghindari jebakan ruang gema ini. Agar tidak terjebak echo chamber effect, tiga cara berikut ini bisa GoodMates coba!

  1. Budayakan memeriksa beberapa sumber sebelum mempercayai suatu informasi. Dengan melakukan ini, kamu terbantu untuk mendapatkan informasi yang kompleks dan objektif.
  2. Berinteraksi dengan orang yang berbeda perspektif. Kamu bisa memulainya dengan mengikuti akun yang memiliki perspektif beda darimu. Cara ini membuat algoritma akan belajar menyarankan konten dengan berbagai sudut pandang, sehingga konten yang muncul di linimasa media sosialmu juga beragam.
  3. Jangan percaya hal-hal yang ingin kamu percayai saja. Sering kali kita meyakini hanya apa yang kita ingin yakini saja, padahal ini kurang baik, lo, GoodMates. Hanya karena kamu ingin sesuatu menjadi nyata, itu tidak akan menjadikannya fakta.
Baca Juga: Mengenal Netiket untuk Ciptakan Dunia Maya yang Lebih Kondusif

GoodMates, jangan biarkan dirimu terjebak di dalam echo chamber effect. Tetaplah kritis, serta kendalikan media sosialmu dengan baik dan cerdas agar terhindari dari bias konfirmasi dan misinformasi. 

Referensi: Oxford Learner’s Dictionaries | Edu GFC Global | The Guardian

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini