'Berubahnya' Lagu Kebangsaan, Gambar Poundsterling, Hingga Paspor Inggris

Ahmad Cholis Hamzah

Seorang mantan staf ahli bidang ekonomi kedutaan yang kini mengajar sebagai dosen dan aktif menjadi kolumnis di beberapa media nasional.

'Berubahnya' Lagu Kebangsaan, Gambar Poundsterling, Hingga Paspor Inggris
info gambar utama

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Wafatnya ratu Inggris Elizabeth II pada tanggal 8 September 2022 lalu menjadi berita utama di dunia ini mendampingi berita serangan balik pasukan Ukraina terhadap pasukan Rusia di daerah Kherson dan Kharkiv Ukraina. Tentu semua pemimpin negara di dunia ini mengucapkan pernyataan resmi belasungkawa kepada kerajaan dan rakyat Inggris. Selain itu banyak berita yang menceritakan kilas balik ratu Inggris sejak dilantik menjadi ratu Inggris pada tahun 1952 sampai wafatnya di usia 96 tahun.

Di negara-negara yang pernah dijajah Inggris yang tergabung di perkumpulan negara persemakmuran atau Commonwealth Countries muncul dua sikap reaksi atas wafatnya ratu Inggris ini. Sejumlah 53 anggota persemakmuran yang memakai sistim pemerintahan Inggris dimana ratu Inggris secara simbolik menjadi pemimpin negara ada yang mengucapkan belasungkawa yang mendalam dan memuji kepemimpinan ratu Elizabeth selama in; negara-negara ini antara lain Kanada, Australia dan Selandia Baru yang mengumumkan masa berkabung dengan menaikkan bendera setengah tiang.

Namun ada masyarakat di negara jajahan Inggris itu seperti di Afrika dan India yang menyatakan bahwa ratu Inggris itu representasi dari masa-masa kelam dimana negara-negaranya dijajah ratusan tahun dan rakyatnya diperlakukan semena-mena, dipenjara, disiksa, dibunuh serta kekayaan sumber daya alamnya yang dikuras habis.

Kalangan milineal di negara-negara itu mendengar informasi wafatnya ratu Inggris dengan sikap biasa-biasa saja. Bahkan ada negara yang ingin menjauh dari sistim pemerintahan Inggris menuju sistim baru misalkan republik. Malahan aktor Skotlandia Brian Cox mengeluarkan pendapat agar Skotlandia segera memproklamirkan kemerdekaanya dari Inggris setelah ratu wafat. Untuk diketahui sebgaian besar rakyat Skotlandia ini sudah lama menginginkan pisah dari Inggris.

Kalau kita menyebut negara Inggris “the United Kingdom (UK)” itu menjelaskan kerajaan Inggris yang terdiri dari Inggris (England), Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara, Sedangkang kalau the Great Britain itu menjelaskan seluruh wilayah/pulau kerajaan Inggris itu. Sebenarnya penyebutan resmi kerajaan Inggriss ini adalah “United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland”. Kita di Indonesia umumnya menyebut negara itu ya negara Inggris.

Mata uang poundsterling | unsplash.com
info gambar

Kematian Ratu Elizabeth itu tidak hanya menimbulkan perubahan sikap di negara-negara persemakmuran itu, tapi juga ada perubahan-perubahan yang segera dilakukan di Inggris sendiri dan negara-negara bekas jajahannya. Antara lain lagu kebangsaan Inggris God Save the Queen, tentu harus dirubah menjadi God Save the King karena pengganti tahta kerajaan Inggris beralih ke putranya Pangeran Charles yang baru-baru ini diobatkan menjadi Raja Inggris dengan gelar King Charles III. Semua simbol – simbol kenegaraan yang sebelumnya menampilkan wajah atau tulisan ratu akan diganti.

Kotak pos ER | fourge and foundry
info gambar

Dimana-mana di Inggris tempat surat pos ada tulisan singkatan ER yang bermakna Elizabeth Regina (Regina bermakna Ratu dalam bahasa latin. Di pakaian para pengawal kerajaan juga tertulis ER ini. Demikian pula diperangko dan uang baik koin maupun kertas ada wajah ratu Inggris. Nantinya hurus singkatan ER itu diganti dengan hurus CR singkatan dari Charles Rex (Rex berarti Raja dalam bahasa latin).

Paspor 'lama' Inggris | Springupdates
info gambar

Menariknya di uang koin Inggris yang sebelumnya ada pahatan wajah ratu Inggris menghadap kanan, maka nanti pahatan wajah ratu itu diganti dengan wajah Charles tapi menghadap kekiri. Arah menghadap wajah itu ternyata merupakan tradisi kerajaan Inggris sejak abad 17 lalu. Selain itu tulisan di Passport Inggris “Her Majesty’s Passport” tentu akan diganti dengan kata-kata “His Majesty’s Passport”. Kata “He” diganti “She” juga berlaku di lagu kebangsaan Inggris.

Pendek kata semua hal-hal yang berbau almarhumah ratu Inggris harus diganti dengan Raja Inggris yang sekarang. Bahkan para anggota parlemen termasuk Perdana Menteri Inggris yang baru Liz Truss harus antri bergiliran dengan anggota parlemen lainnya untuk merivisi ucapan janji kesetiaan – yang dulunya kepada Ratu – sekarang kepada Raja.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Ahmad Cholis Hamzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Ahmad Cholis Hamzah.

Tertarik menjadi Kolumnis GNFI?
Gabung Sekarang

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini