Sejarah Singkat Pertempuran Surabaya yang perlu kamu tahu!

Sejarah Singkat Pertempuran Surabaya yang perlu kamu tahu!
info gambar utama

Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945 menjadi perang pertama bangsa Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan. Pertempuran besar terhadap pasukan sekutu tersebut bahkan juga menggerakan perlawanan rakyat di seluruh negeri. Memangnya apa latar belakang peristiwa tersebut ? dan bagaimana kronologisnya? berikut penjelasannya.

Latar Belakang & Kronologis Pertempuran Surabaya

Tentara NICA yang merupakan bagian dari AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) di Indonesia
info gambar

Pertempuran Surabaya dilatarbelakangi oleh pemerintah yang mengeluarkan peraturan yang mengharuskan pengibaran bendera Merah Putih mulai 1 September 1945 di seluruh Indonesia. Lalu beberapa minggu kemudian pada tanggal 15 September 1945, pasukan sekutu yang terdiri dari Inggris dan Belanda (NICA) mendarat di Indonesia dan tanggal 25 September sampai di Kota Surabaya.

Tujuan utama sekutu awalnya adalah membebaskan tawanan perang dan melucuti tentara jepang atas kekalahannya pada sekutu di Perang Dunia 2, namun selain itu tentara sekutu yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada Belanda sebagai negeri jajahan kolonial.

Kedatangan NICA bersama sekutu di Surabaya
info gambar

Lalu karena kedatangan sekutu, terjadi pengibaran bendera Belanda (merah-putih-biru) di Hotel Yamato tanggal 18 September. Peristiwa tersebut menyulut kekesalan para pemuda, yang lalu pada tanggal 19 September terjadi pertikaian untuk menurunkan dan merobek bendera tersebut sehingga menyisakan warna merah dan putih untuk dikibarkan kembali.

Setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, terjadi banyak bentrok antara tentara sekutu dan pemuda Indonesia hingga pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris. Insiden tersebut pun berubah menjadi pertempuran besar yang banyak memakan korban jiwa dari kedua belah pihak, sehingga pada tanggal 29 Oktober dilakukannya gencatan senjata oleh pihak sekutu dan pihak Indonesia.

Namun pada tanggal 30 Oktober terjadi peristiwa puncak yang menyebabkan meletusnya Pertempuran Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar jam 20.30, mobil Buick yang dikendarai oleh Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. Karena kesalahpahaman, terjadilah tembak menembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tak diketahui identitasnya, dan terbakarnya mobil tersebut terkena ledakan granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali.

Mobil Jenderal Mallaby yang menjadi saksi bisu Pertempuran Surabaya
info gambar

Insiden tersebut memicu amarah pihak Inggris kepada Indonesia dan berakibat pada keluarnya ultimatum pada 9 November 1945 oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh pengganti Mallaby yang berisi :

  1. Seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya harus melaporkan diri.
  2. Seluruh senjata yang dimiliki pihak Indonesia di Surabaya harus diserahkan kepada Inggris.
  3. Para pemimpin Indonesia di Surabaya harus bersedia menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat.

Dengan batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi pada tanggal 10 November 1945 yang disebarkan dari pesawat-pesawat di seluruh Kota Surabaya.

Pesawat yang juga memberitakan ultimatum dari sekutu untuk rakyat Surabaya pada Pertempuran Surabaya
info gambar

Karena para pemimpin perjuangan, arek-arek Surabaya, dan segenap rakyat tidak mengindahkan ancaman Inggris. Maka, terjadilah pertempuran besar di Surabaya pada 10 November 1945.

Pada pertempuran tersebut rakyat Surabaya digerakkan oleh banyak tokoh-tokoh berpengaruh seperti Bung Tomo yang dengan menggelegar membangkitkan semangat para pemuda dengan semboyan “Merdeka atau Mati”, lalu ada juga tokoh dari latar belakang agama seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri dan masyarakat Surabaya untuk melakukan perlawanan.

Para tokoh agama dan santri yang turut berperan besar dalam Pertempuran Surabaya
info gambar

Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur dan pertempuran ini mencapai waktu sekitar tiga minggu.

Akhir dan Dampak Peristiwa Pertempuran Surabaya

Kondisi Kota Surabaya setelah Pertempuran Surabaya
info gambar

Pertempuran selama 3 minggu ini menelan korban nyawa hingga ribuan jiwa dari kedua belah pihak, Bumi Surabaya pun hancur lebur. Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas. Sedangkan korban jiwa dari pasukan sekutu sejumlah 600-2.000 orang. Selain itu 200,000 orang dari rakyat sipil terpaksa mengungsi dari Kota Surabaya ke daerah-daerah aman untuk menghindari perang tersebut.

Pertempuran Surabaya juga menggerakkan semangat perlawanan rakyat di seluruh Indonesia kepada sekutu.

Tugu Pahlawan dan Museum 10 November yang dibangun untuk mengenang jasa pahlawan pada Pertempuran Surabaya
info gambar

Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itu pun ditetapkan oleh Presiden Soekarno sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959. Lalu untuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya dibangunnya Tugu Pahlawan pada tanggal 10 November 1951 dan diresmikan pada tanggal 10 November 1952.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Phyar Saiputra lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Phyar Saiputra.

Terima kasih telah membaca sampai di sini