Bendungan Perdana di Maluku Bisa Dukung Pembangkit Listrik untuk Ribuan Rumah

Bendungan Perdana di Maluku Bisa Dukung Pembangkit Listrik untuk Ribuan Rumah
info gambar utama

Bendungan merupakan salah satu bentuk infrastruktur yang cukup berpengaruh dan punya peran besar bagi kehidupan banyak masyarakat saat ini. Terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai petani, bendungan dapat berperan sebagai sumber air terkontrol dalam sistem irigasi di lahan persawahan mereka.

Lain itu, bendungan juga berperan sebagai pendukung bagi keberadaan pembangkit listrik berbagais energi bersih, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Lebih dari itu, masih ada banyak lagi fungsi bendungan seperti pengendali dan pencegah banjir, tempat budidaya perikanan, menjadi tempat wisata, dan lain-lain.

Sayangnya, meski keberadaan bendungan sudah umum dijumpai di sejumlah wilayah bahkan ada yang sudah terbangun sejak ratusan tahun lalu, masih ada beberapa wilayah di tanah air yang belum memiliki infratruktur satu ini, salah satunya Maluku.

Selain PLTA, Bendungan Sutami Akan Punya Fasilitas PLTS Terapung

Menanti hadirnya bendungan pertama di Maluku

Bendungan Way Apu yang masih dibangun | pu.go.id
info gambar

Tapi beruntungnya, tidak lama lagi Maluku akan segera memiliki bendungan perdana nan baru, yakni Bendungan Way Apu. Berlokasi di Mako-Modaumohe, Jalan Trans Buru, Grandeng, Waeapo, Kabupaten Buru, bendungan ini masih dalam proses pembangunan yang terus dinanti penyelesaiannya.

Meski begitu, proyeksi dari ragam manfaat yang dimiliki bendungan Way Apu jika sudah rampung cukup menyita perhatian. Disebutkan bahwa bendungan Way Apu nantinya akan memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta meter kubik.

Ditargetkan selesai pada 2024 mendatang, sejauh ini progress fisik sendiri telah mencapai 36,5 persen. Bendungan yang juga akan membendung Sungai Way Apu ini dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 422,08 hektare.

Lebih detail, besarnya bendungan yang dibangun nanti berbentuk tipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas daerah genangan mencapai 235,10 hektare.

Menggelontorkan dana yang tak sedikit, pembangunan bendungan ini membutuhkan nilai kontrak sebesar Rp 2,08 triliun, yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Detailnya paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun yang kemudian dilanjut pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp 1,013 triliun.

Terpanjang di Asia Tenggara, Menilik Progres Pembangunan Bendungan Semantok di Nganjuk

Manfaat PLTA hingga saluran Irigasi

Nantinya, bendungan Way Apu diharapkan dapat memberimanfaat besar bagi masyarakat sekitar Maluku terutama Kabupaten Buru, dalam hal ketersediaan air irigasi seluas 10.000 hektare.

“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam salah satu kesempatan.

Bendungan ini juga diharapkan dapat menyediakan air baku dengan debit 0,5 m3/detik, kemampuan mereduksi banjir sebesar 557 m3/detik, sekaligus mendukung kelangsungan pembangkit listrik sebesar 8 MW.

Kapasitas dukungan pembangkit listrik tersebut yang nantinya diperkirakan mampu menerangi kurang lebih sebanyak 8.750 rumah.

Bukan hanya itu, bendungan yang sama diproyeksi dapat berfungsi juga sebagai tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah masyarakat sekitar.

Bendungan Walahar, Jejak Kepentingan Produksi Pertanian Belanda di Karawang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini