Di Tangan Mahasiswa UGM, Makhluk Superkecil Diubah Jadi Minyak Goreng

Di Tangan Mahasiswa UGM, Makhluk Superkecil Diubah Jadi Minyak Goreng
info gambar utama

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) punya terobosan di bidang pangan. Makhluk yang berukuran superkecil berhasil diubah menjadi minyak goreng yang bisa digunakan untuk memasak.

Minyak goreng kerap menjadi biang masalah ekonomi di Indonesia. Biasanya, masalah tersebut tidak jauh-jauh dari harga yang melambung tinggi atau ketersediaannya di pasaran yang sulit ditemui.

Salah satu jalan yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut adalah menghasilkan minyak goreng dari bahan baku alternatif. Itu pula yang dilakukan oleh lima mahasiswa UGM, yakni Fikri Ramadhan, Jody Ashrib Satriayudistira, Lathief Al Umami, Anindya Destifany Salsabila, dan Mohammad Yuzer Irosoneri.

Kelima mahasiswa dari Fakultas Biologi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam itu mengembangkan riset bertema "Choil atau Chlorella Healthy Frying Oil" di mana mereka meneliti tentang pemanfaatan mikroalga sebagai bahan alternatif untuk memproduksi minyak goreng.

Dalam risetnya, kelima mahasiswa UGM melakukan ekstraksi minyak dari biomassa kering mikroalga Chlorella vulgaris. Kerja penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM dan Laboratorium Proses Pemisahan Departemen Teknik Kimia UGM.

Hasil risetnya terbilang menggembirakan. Sebab, proses ekstraksi minyak dari biomassa kering mikroalga ternyata sangat mudah. Selain itu, kualitas minyak yang dihasilkannya cukup baik seperti minyak goreng yang biasa ditemui di pasaran.

"Hal ini sesuai dengan fakta bahwa mikroalga memang mengandung kandungan lemak dalam jumlah banyak sehingga menjadikan produk ini ekonomis," kata Fikri Ramadhan seperti dilansir Antara.

Florensia Setyaningsih Purnamawati, Tri Retnaningsih Soeprobowati, dan Munifatul Izzat dalam Pertumbuhan Chlorella Vulgaris Beijerinck Dalam Medium Yang Mengandung Logam Berat Cd Dan Pb Skala Laboratorium yang terbit di Prosiding Seminar Nasional Biologi 2013 mencatat bahwa Chlorella vulgaris merupakan mikroalga bersel satu yang banyak ditemukan di perairan tawar dan laut. Ukurannya pun tergolong superkecil, hanya 2-8 mikrometer.

Fikri Ramadhan menjelaskan bahwa mikroalga memang diketahui mampu menghasilkan minyak dengan kuantitas paling optimal dengan kebutuhan luas lahan lebih minim dibandingkan tanaman terestrial yang dikenal saat ini.

Pernyataan ini dikonfirmasi oleh Jody Ashrib yang menyebut beberapa keunggulan mikroalga, seperti waktu panennya lebih singkat, mampu menyerap lebih banyak karbondioksida di udara, tidak memakan banyak lahan, dan kandungan gizinya tinggi.

Ada pula nilai yang dimiliki minyak goreng mikroalga ketimbang dari sumber lain. Minyak dari mikroalga mengandung lebih banyak zat gizi sehingga lebih sehat. Jika dikembangkan lebih intens lagi, bukan tidak mungkin minyak goreng dari mikroalga ini bisa menjadi produk minyak goreng alternatif.

Kisah Buah Rukam, Tanaman Berduri yang Digunakan Melawan Tentara Belanda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini