Riwayat Burung Puyuh, Si Kecil yang Tangguh Melintasi Samudra

Riwayat Burung Puyuh, Si Kecil yang Tangguh Melintasi Samudra
info gambar utama

Burung puyuh pada awalnya diklaim berasal dari Eropa. Di beberapa negara atau daerah memang terdapat habitat asli burung puyuh, misal, Turki dan Rumania. Hingga saat ini burung kecil itu masih hidup liar di padang rumput dan kerap menjadi buruan pemburu.

Tetapi ternyata di negara-negara lain di Asia, pun mudah dijumpai puyuh, mulai dari Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Selatan. Demikian pula di Afrika, beberapa puyuh pun bisa dijumpai sejak sebelum Masehi.

Dimuat dalam Si Kecil Imigran Tangguh: Puyuh terbitan Trubus burung puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) dianggap sebagai subspesies puyuh Eropa Coturnix coturnix yang bermigrasi dari wilayah Eropa ke Asia.

Biasanya pada musim dingin, puyuh melakukan migrasi ke Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Puyuh berumur 2 bulan, melakukan penerbangan pada malam hari menuju daerah baru yang lebih hangat.

Burung Perkutut dan Ketenangan Batin Orang Jawa

“Dalam kondisi lelah setelah melewati Laut Mediterania, burung kecil itu mudah dijebak dan ditangkap untuk dikonsumsi,” tulis redaksi Trubus.

Selama Perang Dunia II, peternakan puyuh di Jepang banyak terkena bom oleh Sekutu sehingga banyak yang mati atau terbang menjauh. Banyak puyuh asli Jepang melakukan migrasi dari pulau ke pulau, salah satunya ke Indonesia.

Di Indonesia puyuh mulai dikenal dan diternakkan pada tahun 1979. Sentra peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatra, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Jenis yang diternakkan adalah puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica).

Sebenarnya, di Indonesia pun ada puyuh asli, yang disebut gemak (bahasa Jawa) atau Turnix sp, sosoknya lebih kecil, cuma separuh tubuh puyuh jepang. Tetapi pergerakannya sangat lincah sehingga sulit ditangkap.

Penerbang baik

Sosok puyuh sebenarnya adalah perpaduan antara burung dan ayam. Tubuhnya kecil tetapi proporsional dengan panjang berkisar 17 cm. Warna bulu dasarnya adalah bergaris coklat dengan strip putih di sekitar mata dan leher pada puyuh jantan.

Sementara itu sosok asli puyuh Coturnix coturnix jauh lebih besar. Bobot betina berkisar 150-175 g, atau rata-rata 160 g/ekor. Bobot jantan 120 - 160 g. Kemampuan terbangnya puyuh sangat baik, sehingga wajar bila dia bisa terbang antar benua.

Burung ini memiliki sayap yang panjang, jantan 92-115 mm dan betina 107-116 mm. Ekornya juga panjang, jantan 31-38 mm dan betina 35-49 mm. Namun karena terbiasa dikurung dan dipelihara di ruang sempit, kemampuan terbangnya menurun drastis.

10 Burung Terbesar dan Tertinggi di Dunia, Ada Satu dari Indonesia

Sebenarnya warna tubuh burung betina dan jantan hampir sama. Bedanya adalah pada dada dan tenggorokan jantan, bulunya berwarna coklat lebih panjang dan runcing daripada burung puyuh betina.

Puyuh muda mulai berkokok saat berumur 5-6 minggu. Suara jantan agak keras, seperti suara burung gagak. Pada puncak musim kawin, sang jantan akan berkokok sepanjang malam mencari pasangan.

Penyebaran kerabat puyuh memang telah merata hampir di seluruh dunia. Unggas mini itu pun mempunyai banyak sebutan, yaitu common quail, eastern quail, asiatic quail, stubble quail,pharaoh’s quail, red-throat quail, japanese gray quail, dan japanese king quail.

Manfaat dari puyuh

Burung puyuh tercatat telah dikonsumsi sejak 3.000 tahun sebelum Masehi pada masyarakat Mesir. Ini diketahui dari sebuah gambar di situs di pemakaman Mesir Kuno di Saqqara, sekitar 30 km selatan Kota Kairo.

Hal ini juga diperkuat oleh Herodotus, bapak sejarah yang hidup pada abad ke 5 Masehi. Dirinya menulis daftar hewan yang dikonsumsi sejak zaman dahulu. Salah satunya adalah burung puyuh yang dikonsumsi setelah diberi garam dan di bakar.

Sementara itu di Jepang, pada abad ke 12, seorang Kaisar dipercaya sembuh dari sakit tuberculosis setelah menyantap daging burung puyuh. Sejak itulah puyuh dipelihara untuk menghasilkan daging dan telur.

Ada Berapa Banyak Spesies Burung di Indonesia Tahun 2022? Ini Statusnya

Sementara di Indonesia, usaha puyuh sangat menjanjikan karena adanya kebutuhan masyarakat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dengan harga terjangkau. Selain itu segmen pasarnya pun sangat luas.

Telur puyuh dijajakan di pasar tradisional hingga pasar modern alias swalayan. Selain itu sejumlah pedagang asongan pun menjadi ujung tombak dari pemasaran. Harganya pun relatif stabil, hanya naik pada waktu lebaran dan tahun baru.

Slamet, peternak dari Sukabumi Jawa Barat menyebut kebutuhan telur puyuh saat ini mencapai 8 juta per butir, tetapi baru 2,1 juga butir telur yang bisa dipasok. Padahal permintaan masyarakat sangat tinggi terhadap telur puyuh.

“Kandungan gizi tiga butir telur puyuh satu butir telur ayam,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini