Komunitas Orang Indonesia di Luar Negeri, Berkoneksi Sambil Menjaga Silaturahmi

Komunitas Orang Indonesia di Luar Negeri, Berkoneksi Sambil Menjaga Silaturahmi
info gambar utama

Indonesia dikenal dengan kekerabatannya yang tampak dari bagaimana masyarakat mempertahankan tali silaturahmi. Tidak hanya ditemukan di dalam negeri, kekerabatan antarmasyarakat tersebut bahkan juga dipertahankan oleh mereka yang tidak sedang berada di tanah air. Hal itu terbukti dengan adanya berbagai komunitas orang Indonesia yang bermukim di luar negeri.

Sejak dahulu, kegiatan merantau sudah menjadi budaya di kalangan orang Indonesia. Mereka pergi ke luar daerah dan luar negeri untuk kepentingan tertentu, seperti pendidikan, pekerjaan, atau berumah tangga dengan warga negara asing. Oleh sebab itu, sampai saat ini banyak ditemukan orang Indonesia di berbagai negara.

Untuk menjaga koneksi dan tali silaturahmi di antara orang Indonesia di luar negeri tersebut, didirikanlah komunitas-komunitas tertentu. Umumnya, komunitas ini berdiri atas dasar kesamaan visi, seperti bersekolah atau bekerja, atau kesamaan daerah asal ketika masih tinggal di Indonesia.

Jumlah komunitas tersebut juga terbilang banyak. GoodMates, agar kamu #MakinTahuIndonesia simak ulasan beberapa komunitas orang Indonesia di luar negeri berikut ini.

Baca Juga: Lestarikan Kesenian Bersama Komunitas Arepsego Malang

Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia

Cikal bakal lahirnya Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) bermula pada 9 September 2007, dalam Konferensi Internasional Pelajar Indonesia (KIPI) yang diadakan di University of New South Wales (UNSW), Australia. Saat ini, PPI Dunia dikoordinatori oleh Faruq Ibnul Haqi, alumnus UII Yogyakarta yang tengah mengambil program Ph.D. di University of South Australia (UniSA).

PPI Dunia merupakan organisasi yang menghimpun pelajar Indonesia di luar negeri. PPI Dunia bahkan diketahui menjadi organisasi pelajar Indonesia terbesar di luar negeri. Hal ini karena PPI Dunia terdiri atas berbagai PPI yang ada di tiga kawasan, yakni PPI Dunia Kawasan Amerika-Eropa, Asia-Oseania, dan Timur Tengah-Afrika.

Tidak hanya itu, PPI Dunia Kawasan (PPIDK) terbagi lagi atas PPI per negara yang masuk ke dalam kawasan tersebut. Tiap-tiap PPI negara juga memiliki struktur organisasinya masing-masing. Oleh karena itu, tidak heran organisasi ini menjadi organisasi pelajar Indonesia terbesar di dunia.

Indonesian Diaspora Network Global

Indonesian Diaspora Network Global (IDN-Global) merupakan jaringan yang memfasilitasi dan memberdayakan suara antarkomunitas diaspora Indonesia. Dalam kata lain, IDN-Global menghimpun berbagai komunitas diaspora Indonesia yang ada di seluruh dunia. Tujuan dari komunitas ini ialah untuk menumbuhkan dan mengembangkan persaudaraan serta kerja sama antarkomunitas diaspora tersebut.

Dalam Deklarasi Diaspora Indonesia yang dikutip dari laman resmi IDN-Global, komunitas ini tersebar di lima benua yang terdiri dari Warga Negara Indonesia dan orang asing yang berketurunan Indonesia. Mereka datang dari berbagai latar belakang, seperti  buruh, awak kapal, insinyur, arsitek, guru, mahasiswa, politikus, dan aktivis. 

IDN terdiri dari 60 cabang nasional dan lokal yang tersebar di berbagai negara. Beberapa cabang IDN di antaranya Australia, Bahrain, Brasil, Singapura, Thailand, dan Swedia. Sementara itu, IDN-Global sendiri berpusat di Los Angeles, Amerika Serikat.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Literasi bersama Komunitas Peduli Literasi di Indonesia

Rumah Gadang Group - USA

Tinggal jauh dari Indonesia ternyata tidak memadamkan api semangat pelestarian budaya bangsa. Di Amerika Serikat, ada sebuah komunitas yang aktif menjaga kebudayaan seni pertunjukan Minangkabau melalui grup kesenian bernama Rumah Gadang Group.

Rumah Gadang Group didirikan oleh Wirzam Tiharman. Ia merupakan mantan koreografer dan musisi dari sanggar Syofyani di Kota Padang. Dibentuk sejak tahun 2007, Rumah Gadang Group menyatukan musisi Minang, penari, penyanyi, hingga aktor dari seluruh wilayah Washington DC. 

Grup kesenian ini telah tampil di berbagai festival kesenian di Negara Paman Sam tersebut, seperti Dance Asian Festival, Richmond Folk Festival, Smithsonian Freer Gallery, dan Arlington Performing Art. Selain mengikuti festival tersebut, Rumah Gadang Group juga menyediakan paket penampilan seni, seperti Tari Carano, beragam instrumen musik Minang, Tari Payuang, Tari Rantak, dan lagu-lagu Minang.

Profesional Muslim Indonesia di Jepang (PROMIA)

PROMIA telah berdiri sejak 27 Februari 2010 lalu dengan nama awal Forum Pengajian Professional Kanto (PP-Kanto). Komunitas ini didirikan untuk mewadahi silaturahmi di antara kaum muslim Indonesia yang bekerja di Jepang. Selain itu, PROMIA juga bertujuan untuk wadah berbagi pengalaman hidup, pengalaman karier, dan sebagainya.

PROMIA didirikan oleh sepuluh orang profesional muda Indonesia yang bekerja di Jepang. Saat ini, PROMIA memiliki struktur organisasi dan keanggotan. Melalui PROMIA ini, diharapkan profesional Indonesia di Jepang memiliki wadah yang nyaman dan bersifat kekeluargaan. Ke depannya, PROMIA ingin menjadi jembatan kerja sama antara Indonesia dan Jepang.

Baca Juga: Menilik Geliat Feminisme Lewat 3 Komunitas Feminis di Indonesia

GoodMates, itulah empat komunitas orang Indonesia yang ada di luar negeri. Tentunya, jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari total komunitas yang ada. Kendati begitu, dari komunitas-komunitas di atas dapat dilihat bahwa tali silaturahmi antarorang Indonesia masih terjaga hingga ke luar negeri.

Referensi: ppi.id | diasporaindonesia.org | rumahgadang-usa.org | promia-jepang.net

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini