Diplomasi Gastronomi Indonesia-Bulgaria: Realisasi Fasilitas Produksi Rendang di Eropa

Diplomasi Gastronomi Indonesia-Bulgaria: Realisasi Fasilitas Produksi Rendang di Eropa
info gambar utama

Pada akhir tahun 2021 lalu, pemerintah Indonesia dan Bulgaria meneken perjanjian investasi untuk produksi dan distribusi kuliner khas Nusantara yakni rendang, di Ibu Kota Bulgaria yaitu Sofia.

Saat itu, nilai investasi yang disepakati mencapai angka 3 juta dolar AS atau setara Rp43 miliar. Sebagai upaya diplomasi gastronomi, kerja sama ini tentunya bertujuan untuk membuat rendang menjadi semakin dikenal sebagai hidangan lezat khas Indonesia dari masyarakat dunia.

Kini, beberapa bulan menuju akhir dari tahun 2022, penjajakan proyek fasilitas produksi dan distribusi rendang itu akhirnya terealisasi, meski masih dalam tahap uji coba.

Kenikmatan Rendang Hasilkan Investasi Senilai 3 Juta Dolar AS dari Bulgaria

Rendang yang semakin siap menjelajah dunia

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perusahaan makanan terbesar di Negeri Kuntum Mawar tersebut, yakni Bella Bulgaria, menjadi pihak yang dipercaya untuk memproduksi rendang, dan menjadi hub distribusi khususnya pada wilayah Eropa.

Pada Rabu (5/10/2022) kemarin, tahap uji coba proses produksi rendang di Pabrik Bella Ltd, Plovdiv-Bulgaria pun berjalan dengan ditinjau oleh beberapa perwakilan dari Indonesia, di antaranya Iwan Bogananta, selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania.

Selain itu, hadir juga pakar kuliner kenamaan di tanah air yang ikut meninjau uji coba proses produksi rendang, yakni William Wongso.

Dalam kesempatan tersebut, Wiliam Wongso hadir untuk memberikan masukan secara teknis industrial mengenai pengerjaan produksi rendang. Mulai dari kualiti kontrol penggunaan bumbu, pengaturan daging, hingga menjadi produk akhir.

Lebih lanjut, Wiliam Wongso mengaku bangga atas upaya Duta Besar RI di Sofia dalam menjalankan program ‘Indonesia Spice up the World (ISUTW)’ yang bertujuan untuk semakin memperkenalkan kuliner Indonesia ke mata dunia.

“Langkah Dubes Iwan Bogananta dan ini sangat kongrit dengan melalui proses negosiasi yang cepat, akhirnya rendang bisa diproduksi dengan teknologi canggih oleh perusahaan besar Bulgaria, Bella, Ltd,” imbuh pria yang akrab disapa ‘Om Will’ tersebut.

Menyingkap Asal Mula Rendang, Kuliner Khas Minangkabau yang Mendunia

Kontribusi dari Indonesia langsung

William Wongso memberikan arahan produksi Rendang di Bulgaria | Dok. Kementerian Luar Negeri
info gambar

Lebih detail, dijelaskan bahwa nantinya seluruh bumbu rendang yang digunakan dalam produksi di Bulgarian ini akan dikirim langsung dari Indonesia, lalu diolah dengan menggunakan daging halal dari Bulgaria dan negara sekitar.

Tak hanya itu, Iwan Bogananta mengungkap soal tak menutup kemungkinan jika ke depannya Bulgaria akan semakin mengeksplor produksi dari jenis makanan tradisional Indonesia lainnya.

“Sukses bekerjasama produksi rendang, ke depan pihak Bella komit akan memproduksi makanan khas Indonesia lainnya,” ungkap Iwan.

Untuk diketahui, Bella Bulgaria memiliki rantai distribusi dan juga berperan sebagai market leader produk makanan di wilayah Balkan. Perusahaan ini memiliki gudang logistik dengan luas 54 ribu meter, dengan 160 distributor yang tersebar di Bulgaria.

Dimitar Mitev selaku COO Bella, Ltd menyebut bahwa pada tahap awal, pihaknya menargetkan untuk memproduksi lebih dari 18 ton rendang per bulan ke seluruh Bulgaria dan Eropa. Jika pasarnya mulai melebar, tak menutup kemungkinan pihaknya akan menambah kapasitas mesin produksi mereka.

“Kami bisa pastikan rendang ini bisa dinikmati oleh masyarakat Muslim karena telah kami lengkapi juga dengan sertifikasi halal,” tegas Mitev.

Meski tak hadir secara langsung, namun Menparekraf Sandiaga Uno yang ikut memantau secara daring aktivitas uji coba dan produksi perdana Rendang Padang di Bulgaria, merasa sangat bangga dan mengapresiasi ‘gercep’ alias gerak cepat KBRI Sofia dalam menjalankan program ISUTW.

“Kami berharap diplomasi gastronomi ini terus dilakukan, dan produksi rendang di Eropa membawa kebaikan dalam percepatan kembangkitan ekonomi di tanah air dengan melibatkan pelaku UKM Indonesia,” ujar Sandiaga.

Daftar 50 Makanan Terlezat Dunia 2021 Versi CNN, Ada Rendang Lagi!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini