Pebasket Putri Indonesia Jadi Incaran Tim Laos untuk Ikut Ajang Internasional

Pebasket Putri Indonesia Jadi Incaran Tim Laos untuk Ikut Ajang Internasional
info gambar utama

Liga Basket Putri ASEAN membawa angin segar. Para pebasket putri Indonesia nantinya bisa tampil di ajang internasional tersebut, termasuk dengan membela tim luar negeri seperti Laos.

Liga Basket Putri ASEAN akan segera digelar bulan Oktober ini. Ajang tersebut mempertemukan klub-klub dari berbagai negara ASEAN.

Klub-klub Indonesia tidak ketinggalan akan ikut serta. Para pebasket putri Tanah Air pun otomatis mendapat kesempatan untuk merasakan tampil di panggung internasional.

Kesempatan pebasket putri Indonesia untuk ikut serta pun tidak hanya datang dari klub-klub Indonesia sendiri, namun juga luar negeri. Pebasket Indonesia bisa saja direkrut oleh klub dari negara lain untuk bermain.

Hal itu disampaikan oleh Christopher Tanuwidjaja selaku inisiator Liga Basket Putri ASEAN. Ia mengatakan bahwa salah satu negara yang klubnya berminat merekrut pemain dari Indonesia adalah Laos.

Bukan tanpa alasan klub-klub Laos ingin pemain Indonesia masuk ke tim mereka. Tidak adanya kompetisi lokal membuat kesulitan mencari pemain untuk bergabung. Oleh karena itu, merekrut pemain dari negara lain seperti Indonesia layak dipertimbangkan.

"Yang menarik adalah Laos. Mereka tidak punya tim tapi sangat ingin menarik tenaga dari negara lain. Mereka sudah menyampaikan minatnya ke Indonesia, Malaysia, dan Filipina," ujar Christopher Tanuwidjaja seperti dilansir Antara.

Ini Dia Sosok Donald Santoso, Penggagas Basket Kursi Roda di Indonesia!

Wadah Menimba Pengalaman

Menurut Christopher, ketertarikan klub Laos tersebut adalah hal positif. Sebab, itu akan menjadi kesempatan bagi pebasket putri Indonesia untuk menimba pengalaman. Ia bahkan menyatakan siap memperkenalkan pemain-pemain Indonesia kepada klub Laos.

"Kalau Laos serius butuh pemain (Indonesia), kami akan kenalkan yang nontimnas. Kita punya banyak talenta yang siap dimainkan. Ajang ini membuka pebasket putri Indonesia bermain di tim asing," kata Christopher.

Apa yang disampaikan Christopher diperkuat oleh pernyataan Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi bahwa selama ini kompetisi basket putri masih belum banyak. Dengan demikian, Liga Basket Putri ASEAN bisa membuka jalan bagi para pebasket putri untuk terus berkembang.

"Kami menyadari ada kesedihan yang dialami pebasket putri, ingin berkembang tapi tidak ada ajang. Rasanya seperti patah hati. Dengan adanya ajang ini harapannya mereka bisa lebih termotivasi. Penting bagi pebasket putri untuk mengejar mimpi mereka, apalagi yang dari daerah," ujar Nirmala Dewi.

Untuk diketahui Kawan GNFI, Liga Basket Putri ASEAN lahir berkat usulan Indonesia yang disetujui oleh FIBA Asia. Tahun ini, ajang tersebut akan digelar di tiga tempat, yakni di Korat, Thailand pada 10-12 Oktober, Kuala Lumpur, Malaysia pada 20-22 Oktober, dan Surabaya, Jawa Timur, pada 25-30 Oktober.

Indonesia Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia Basket 2023 Bersama Filipina Dan Jepang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

AR
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini