Fenomena Makan Kodok, Amankah?

Fenomena Makan Kodok, Amankah?
info gambar utama

Jenis-jenis makanan yang ada di Indonesia tentu beragam. Dari yang ringan dan enak dikonsumsi sampai jenis yang dianggap aneh. Mengonsumsi kodok, contohnya.

Kodok merupakan hewan amfibi yang hidup di darat. Umumnya, kodok memiliki kaki yang gemuk dan pendek serta kulit kering yang kasar. Fenomena makan kodok di Indonesia banyak ditemukan pada provinsi Sulawesi Selatan.

Tepatnya di Enrekang, masyarakat lokal gemar mengonsumsinya dengan cara digoreng maupun rebus, tekstur dagingnya, seperti jamur merang. Mungkin sebagian dari GoodMates masih terlihat aneh, ya, dengan fenomena ini. Namun, beberapa masyarakat lokal memang justru menyukai kodok untuk dimakan.

Baca Juga:

Dikenal dengan “Swie (air) Kee (ayam)” paha daging kodok sama layaknya paha ayam. Swie Kee adalah sebutan dari masakan Tionghoa Indonesia. Perlu kamu ketahui, melansir dari dokter sehat, terdapat 150 jenis kodok di Indonesia, tetapi hanya 10 jenis saja yang diklaim aman dikonsumsi.

Kini pertanyaannya adalah apakah makan kodok aman bagi kesehatan? Terdapat fakta bahwa mengonsumsi kodok memiliki beberapa manfaat, diantaranya, sebagai sumber protein hewani, obat antibiotik, hingga cepat dalam menyembuhkan cidera. Namun, dibalik manfaat tersebut terdapat beberapa bahayanya.

  1. Mengandung Banyak Cacing

Kodok merupakan hewan yang gemar memakan serangga melalui lidah panjangnya. Habitat dari kodok yang cenderung berada pada tempat tak higienis membuat kodok memiliki banyak kandungan cacing. Faktanya mau dimasak seperti apapun, cacing dalam kodok akan tetap hidup, sehingga jika kamu mengonsumsinya maka metabolisme tubuh akan terganggu.

  1. Memiliki Cairan Beracun

Minimnya jenis kodok di Indonesia yang tak mengandung racun membuat kamu harus berhati-hati. Kodok memiliki cairan beracun dan berbau pada bagian punggung. Racun tersebut berfungsi melindungi kodok dari predator maupun hama yang menyerang. Nah, ketika GoodMates tak sadar mengonsumsi jenis kodok yang ternyata beracun tentu akan menimbulkan penyakit.

Baca Juga:
  1. Mudah Terkena Kanker dan Gagal Ginjal

Kodok memiliki banyak kandungan residu, ampas yang tertinggal. Residu yang tercampur dalam kodok akan beresiko rentan terkena kanker. Selain itu, ketika sering mengonsumsi kodok, ginjal terus menerus menerima kandungan tak sehat, alhasil kinerja ginjal terganggu dan penyakit gagal ginjal akan kamu dapatkan.

  1. Kerja Hati Terganggu

Mengandung banyak sumber protein hewani, lagi-lagi jika kamu terlalu kerap memakannya maka kinerja hati turut terganggu. Sebab, metabolisme tubuh yang terganggu akan memberatkan hati, sehingga malah menimbulkan penyakit hati yang berbahaya.

Itu dia GoodMates, disamping fakta bahwa fenomena mengonsumsi kodok memiliki manfaat, tetapi bahaya yang mengintai pun tak kalah ganas. Sebagian negara pun terdapat yang memperbolehkan masyarakatnya untuk memakan kodok. Namun, sebaliknya ada yang melarang.

Baca Juga:

Di Indonesia sendiri sempat menjadi kontroversi akan haram tidaknya memakan kodok. Namun, dalam pandangan Islam, hal ini dilarang karena tergolong pada makanan menjijikan, tetapi kembali lagi pada kamauan dan dorongan sekitar jika kamu tak merasa jijik maka silakan saja.

Dari apa yang sudah dipaparkan, kodok memang mengandung banyak zat yang akan berbahaya ketika kerap kamu konsumsi. Hal terpenting dan paling utama pastikan ketika ingin mengonsumsinya kamu mengetahui jenis dari kodok tersebut.

Tak masalah jika kamu mengonsumsinya karena memang sebagai kebiasaan masyarakat sekitar maka cukup pastikan tidak terlalu sering makan kodok, ya.

Referensi: | Halo Sehat | Detik News | Manfaat | Dokter Sehat

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini