Fakta Seputar Ticket to Paradise, Film Hollywood dengan Latar Bali

Fakta Seputar Ticket to Paradise, Film Hollywood dengan Latar Bali
info gambar utama

Disutradarai oleh sutradara kenamaan Ol Parker, Ticket to Paradise merupakan film yang bergenre komedi romansa. Saat trailernya tayang perdana pada bulan Juni lalu, Ticket to Paradise sontak mencuri perhatian khususnya bagi penikmat film di tanah air. Bagaimana tidak, pasalnya film Hollywoodini mengandung unsur Indonesia di dalamnya.

Ticket to Paradise menjadi reuni bagi aktor dan aktris terkenal, yakni George Clooney yang berperan sebagai David dan Julia Roberts yang berperan sebagai Georgia. Diceritakan dalam film ini, David dan Georgia merupakan pasangan yang sudah bercerai. Mantan suami-istri itu memutuskan untuk bekerja sama dan menyabotase pernikahan putri mereka, Lily (Kaitlyn Dever), yang akan datang.

Baca Juga: Miracle in Cell No. 7: Film Adaptasi Korea Selatan yang Penuh Makna

Tujuan David dan Georgia membatalkan rencana pernikahan tersebut agar Lily tidak melakukan kesalahan seperti yang mereka lakukan 25 tahun silam. Menariknya, Indonesia memiliki peran vital di dalam film ini. Berikut sederet fakta unik film Ticket to Paradise yang perlu GoodMates ketahui.

Berlatar Kebudayaan Bali

Ticket to Paradise menampilkan cerita yang berlatarkan adat dan budaya Bali. David dan Georgia diceritakan pergi ke Bali untuk menghentikan Lily yang akan menikahi Gede, pria asli Pulau Dewata, yang baru ia temui. Keindahan alam bernuansa Bali serta kentalnya upacara adat tergambar betul di dalam film ini.

Selain itu, Bali yang menawan juga terlihat dari atribut yang ditampilkan. Mulai dari janur, hingga pakaian adat Bali tidak luput dari tangkapan kamera. Dapat dikatakan, Bali merupakan setting utama dari film Ticket to Paradise ini.

Baca Juga: Dibahas dalam Film Mencuri Raden Saleh, Begini Sejarah Lukisan Penangkapan Diponegoro

Dibintangi Aktor Indonesia

Gede, pria yang akan dinikahi Lily diperankan langsung oleh aktor asli Indonesia. Adalah Maxime Bouttier, aktor berdarah Indonesia-Perancis yang berperan sebagai penduduk asli Bali tersebut. Film ini sekaligus menjadi debutnya di Hollywood bagi aktor yang bernama lengkap Maxime Andre Selam Bouttier itu.

Sebelum berhasil mendapatkan peran ini, Maxime mengikuti open casting selama empat minggu yang dilakukan secara virtual. Setelah melalui proses audisi yang panjang, Maxime akhirnya dihubungi sutradara untuk memerankan karakter Gede. Ia merasa senang sekaligus tidak percaya bisa mendapatkan kesempatan bermain dalam film ini.

I couldn’t believe it. Buat aku waktu itu, casting saja sudah cukup. Untuk ketemu Ol Parker, it was enough for me. Dan kesempatan untuk reading dengan Kaitlyn (pemeran Lily) saja sudah cukup buat aku. Jadi, pas sudah dapat, I was like “Oh okay, ini masih berlanjut”, soalnya aku kira sudah [tidak lanjut],” ujar Maxime seperti dikutip dari saluran YouTube Kumparan.

Tidak Shooting di Bali

Meski mengangkat latar adat dan budaya Bali, Ticket to Paradise faktanya tidak melakukan pengambilan gambar di Bali. Proses shooting film ini dilakukan di Australia, tepatnya di area pantai Palm Bay Resort, Long Island, Kepulauan Whitsunday. Selain itu, shooting juga dilakukan di Gold Coast dan Brisbane pada November 2021.

Hal tersebut dikarenakan kondisi COVID-19 yang masih belum mereda pada saat itu. Alhasil, Australia disulap menjadi Pulau Dewata. Tim produksi menyiapkan seluruhnya dengan detail. Tidak tanggung-tanggung, mulai dari perahu, pemeran pendukung, pakaian, furnitur, hingga bangungan yang digunakan, seluruhnya dibuat seakan-akan film ini memang berlokasi di Bali. 

Baca Juga: Diana Putri, Desainer Indonesia di Balik Comeback Terbaru BLACKPINK

Ticket to Paradise sudah tayang mulai tanggal 30 September 2022. Jika ingin menyaksikan bagaimana Bali direpresentasikan dalam film Hollywood, GoodMates bisa menonton film ini sebelum turun layar dari bioskop Indonesia.

Referensi: YouTube Kumparan | katadata.com | indonesiatatler.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini