Sederet Film Luar Negeri dengan Lokasi Syuting di Indonesia

Sederet Film Luar Negeri dengan Lokasi Syuting di Indonesia
info gambar utama

Pesona alam Indonesia telah menghipnotis banyak orang. Tidak hanya masyarakat dalam negeri, tetapi juga mancanegara. Buktinya, beberapa tim produksi film luar negeri rela melakukan syuting jauh-jauh ke tanah air untuk mendapatkan latar gambar yang sempurna.

Bali menjadi daerah yang paling lazim untuk dijadikan lokasi syutingfilm luar negeri. Hal tersebut tidak mengherankan karena Bali memiliki sejuta pesona. Namun begitu, ternyata ada sejumlah film luar negeri yang juga melakukan syutingdi beberapa daerah lainnya, seperti Jakarta hingga Papua.

Lebih lengkapnya, berikut ulasan lima film luar negeri yang berlokasi syuting di Indonesia.

Baca Juga: 6 Pantai Pasir Pink di Indonesia, Destinasi Wisata Bahari yang Memesona

Eat Pray Love (2010)

Film ini bercerita tentang penulis bernama Elizabeth Gilbert (Julia Roberts) merasa kehilangan tujuan hidup. Hubungannya dengan suami, Stephen (Billy Crudup), juga mulai renggang dan berujung cerai. Tidak lama setelah bercerai, Gilbert mencoba menjalin kembali dengan seorang aktor, David Piccolo (James Franco).

Namun, hubungan Gilbert dan Piccolo tidak berjalan mulus. Dari sana, Gilbert sadar bahwa ada yang salah dengan dirinya dan ia perlu menemukan diri dia yang hilang. Lantas, Gilbert mengambil cuti satu tahun dan memutuskan untuk menjelajah ke berbagai negara.

Ada tiga negara yang dikunjungi Gilbert, yakni Italia, India, dan Indonesia. Khusus di Indonesia, Gilbert mengunjungi Bali. Di sana, ia bertemu dengan teman lamanya. Kunjungan ke berbagai negara ini merubah jalan hidup dan pola pikir Gilbert ke depannya. 

Saat film ini tayang pada tahun 2010 lalu, Eat Pray Love mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia. Selain syuting di Bali dan dibintangi aktris Hollywood papan atas, film ini juga menghadirkan aktris senior Indonesia, yakni Christine Hakim. Ia  berperan sebagai Wayan, teman curhat Gilbert (Julia Roberts) semasa mengunjungi Bali.

Savages (2012)

Savages merupakan film thriller kriminal Amerika yang diangkat dari novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Don Winslow. Film ini menceritakan kisah Chon dan Ben, dua teman dekat yang juga petani ganja di Long Beach, California. Mereka bekerja sama untuk membudidayakan biji tanaman tersebut dan kemudian menjualnya.

Sekonyong-konyong, Chon dan Ben menjadi kaya lantaran mendapat pelanggan yang banyak. Uang tersebut dihabiskan oleh Chon dan Ben dengan melakukan kegiatan sosial di Afrika dan Asia. Kemudian, konflik pun muncul. Chon dan Ben mulai dihadapkan dengan berbagai masalah.

Suatu hari, Chon dan Ben serta karakter lain bernama Ophelia pergi ke Indonesia selama satu tahun untuk melarikan diri. Di Indonesia, mereka bersembunyi di Pulau Moyo, Kab. Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pulau ini sekaligus menjadi latar tempat dari film yang diperankan oleh  John Travolta, Blake Lively, dan Salma Hayek ini.

Baca Juga: Daftar Makanan Asli Indonesia yang Mendunia

Java Heat (2013)

Dari judulnya saja, film ini sudah sarat akan unsur Indonesia. Java Heat merupakan film laga bergenre thriller yang mengangkat kisah tim Densus 88 dan warga Amerika yang menyamar sebagai asisten dosen untuk menemukan orang di balik serangkaian pemboman dan terorisme di Indonesia.

Java Heat merepresentasikan kebudayaan Jawa dan menggabungkannya dengan isu-isu yang dekat dengan Indonesia. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Conor Allyn. Selain itu, film ini juga menjadi kolaborasi aktor luar dan dalam negeri, seperti Kellan Lutz, Ario Baru, dan Atiqah Hasiholan.

Latar tempat Java Heat menyorot eksotisme Yogyakarta. Lokasi syuting sebagian besar berada di daerah-daerah wisata, seperti Taman sari, Pasar Ngasem, dan Candi Borobudur. Untuk keperluan promosi, siluet Candi Borobudur dijadikan unsur utama dalam desain poster film ini. 

The Salt of the Earth (2014)

Perjalanan hidup selama empat puluh tahun fotografer Sebastiao Salgado terdokumentasikan dalam film ini. Ia melakukan perjalanan melintasi benua dan menyaksikan berbagai konflik internasional, seperti kelaparan dan eksodus. Di setiap tempat yang dikunjunginya, Salgado memotret berbagai hal menarik.

Indonesia menjadi salah satu daerah yang dikunjungi Salgado. Hal tersebut tampak dalam salah satu adegan film The Salt of the Earth, ketika Salgado memotret masyarakat suku Yali di daerah pegunungan Papua. Film yang disutradarai oleh Wim Wenders dan Juliano Ribeiro Salgado ini berhasil masuk nominasi Oscar ke-87 untuk kategori Film Dokumenter Terbaik.

Baca Juga: Fakta Seputar Ticket to Paradise, Film Hollywood dengan Latar Bali

Keindahan Indonesia yang dilibatkan dalam film internasional masih terus berlanjut. Sebut saja Ticket to Paradise (2022) yang mengangkat pesona adat dan budaya Bali, serta diperankan oleh aktor berdarah Bali-Perancis, Maxime Bouttier. Sebagai masyarakat Indonesia, kita patut berbangga dengan hal ini.

Referensi: Tirto.id | detik.com | tribunnews.com | liputan6.com | idntimes.com | letterboxd.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini