Selain Balo Lipa’, Berikut 6 Lagu Bugis Makassar yang Populer di Pernikahan

Selain Balo Lipa’, Berikut 6 Lagu Bugis Makassar yang Populer di Pernikahan
info gambar utama

Balo Lipa’ adalah lagu wajib yang diputar setiap ada acara pernikahan orang Bugis-Makassar.

Betapa tidak, lirik dan maknanya yang berkisah tentang orang yang ditinggal kekasih ini seringkali menambah keharuan momen acara saat ada mantan mempelai yang hadir.

Selain Balo Lipa’, masih banyak lagu daerah Bugis-Makassar lainnya yang menyiratkan makna begitu mendalam, baik yang bertema penderitaan, kebahagiaan hingga perantauan.

Berikut rekomendasi lagu daerah populer asal Bugis Makassar yang dapat menghibur telinga dan batin kalian.

1. Balo Lipa' (Cinta Motif Sarung)

Balo Lipa’ adalah lagu Bugis yang seringkali viral belakangan ini khususnya diputar ketika ada berita pernikahan yang mengundang mantan.

Makna lagu ini memang sangat menyayat hati, sebab bercerita tentang seorang wanita yang mengkhianati cinta sang pria. Hal ini tercermin dari penggalan lirik berikut

Seandainya saya (pria) tahu, kau (wanita) hanya berpura-pura,
Mungkin sejak awal kita tidah usah saling kenal”

Kalian dapat mendengarkan lagu ini di laman Balo Lipa’

2. Anging Mamiri (Angin yang Bertiup Semilir)

Anging Mammiri adalah lagu andalan orang Makassar yang seringkali diputar oleh mereka yang merantau. Lirik-lirik lagu ini memang menceritakan tentang kerinduan, baik rindu pada kampung halaman maupun pada seseorang.

Dikutip dari jurnal berjudul Perancangan Media Pengenalan Filosofi Lagu Anging Mammiri, Liony Amelia Maramis, dkk., lagu Angin Mamiri diciptakan oleh Borra Daeng Ngitare sekitar tahun 1940-an.

Lagu Angin Mamiri bercerita tentang kerinduan seorang wanita yang begitu mendalam kepada kekasih hatinya di tempat yang jauh.

Kalian dapat mendengarkan lagu ini di laman Anging Mammiri

3. Sulawesi Pa'rasanganta(Sulawesi Kampung Halaman Kita)

Sulawasi Pa’rasanganta’ adalah satu dari sekian banyak lagu daerah Makassar yang menceritakan kerinduan akan kampung halaman.

Wajar kiranya banyak lagu daerah tercipta dengan tema demikian sebab orang Makassar memang suka merantau. Hadirnya lagu ini kiranya dapat mengobati hati mereka yang dilanda kerinduan.

Kalian dapat mendengarkan lagu ini di laman Sulawesi Pa’rasanganta’

4. Pantai Losari

Pantai Losari adalah nama pantai legendaris yang menjadi ikon kota Makassar. Kemahsyurannya kemudian digubah menjadi lagu berjudul yang sama.

Penggalan lirik yang sederhana namun sangat relevan dengan kisah para pengunjung pantai Losari.

Dudu’ dudu’ki ri Pantai Losari (Duduk-Duduk di Pantai Losari)
Anging mammiri seju’ sepoi sepoi (Angin Mammiri sejuk sepoi-sepoi)
Ada cewe’ta di dekatta bede’ (Ada pacar di dekat kita)
Ena’na mamo sampe lupaki pulang (Nyaman sekali hingga lupa pulang)

Lagu ciptaan (Alm) Anci La Ricci ini dulunya sangat sering diputar di radio-radio angkutan kota (pete’- pete’) mengiringi perjalanan para penumpang.

Kalian dapat mendengarkan lagu ini di laman Pantai Losari

5. Alosi Ripolo Dua (Pinang dibelah dua)

Alosi Ripolo Dua berarti “pinang dibelah dua”. Lagu ini berkisah tentang sepasang kekasih yang saling mencintai dan memiliki kecocokan satu sama lain. Seakan mereka ditakdirkan untuk bersama, ibarat pinang dibelah dua.

Lagu ini juga melambangkan keharmonisan rumah tangga, oleh karena itu menjadi salah satu lagu wajib di setiap pernikahan yang ada di Makassar.

Irama lagu ini juga mengilhami supporter PSM Makassar menciptakan lagu dan yel-yel buat menyemangati tim PSM saat berlaga di rumput hijau.

Kalian dapat mendengarkan lagu ini di laman Alosi Ripolo Dua

6. Butta Kalassukangku (Tanah Kelahiranku)

Lagu ini bercerita tentang tanah kelahiran yang dirindukan oleh orang-orang Bugis-Makassar di tanah perantauan.

Penggalan liriknya mengingatkan para perantau agar mereka senantiansa menjaga adat istiadat serta identitasnya selaku orang Bugis-Makassar.

Dan tentunya sejauh apapun ia merantau, jangan sampai lupa tanah kelahirannya.

Kalian dapat mendengarkan lagu ini di laman Butta Kalassukangku

7. Sajang Rennu (Kekecewaan)

Sajang Rennu adalah salah satu lagu yang paling sedih berlatar kisah seorang wanita ditinggal nikah oleh kekasihnya tanpa ada kabar apapun.

Lagu ini juga menjadi original soundtrack (Ost) film Silariang, sebuah film yang berkisah sepasang kekasih yang memilih kawin lari karena tidak disetujui oleh orang tua perempuan akibat masalah uang Panai'

Penggalan lirik berikut dapat menggambarkan kedalaman hati yang perih

Apabila besok atau lusa ada pusara baru,
Kuburan yang tak bertabur bunga,
Maka akulah yang bersemayam di dalamnya,
Kubawa pergi pedihku,
Kubawa menyebarang ke alam baqa

Kalian dapat mendengarkan lagu ini di laman Sajang Rennu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Achmad Faizal lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Achmad Faizal.

Terima kasih telah membaca sampai di sini