9 Makanan Khas Bugis Makassar yang Siap Memanjakan Lidah Anda

9 Makanan Khas Bugis Makassar yang Siap Memanjakan Lidah Anda
info gambar utama

Suku Bugis Makassar adalah satu dari ratusan suku bangsa Nusantara yang kaya akan hidangan kuliner dengan beragam penggunaan nama lokalnya.

Selain memiliki banyak penganan kue tradisional, ternyata orang Bugis-Makassar juga mahir dalam mengolah berbagai menu makanan berat yang siap menggugah selera makan anda.

Ketika kalian bertandang ke Sulawesi Selatan, khususnya di kota Makassar, jangan lupa untuk memanjakan lidah Anda dengan beberapa rekomendasi makanan berat lezat berikut ini.

1. Coto Makassar

Harga: 10.000 - 25.000 rupiah/porsi

Coto makassar adalah makanan tradisional Suku Makassar yang tertua di Nusantara. Makanan yang terbuat dari daging dan jeroan sapi ini dulunya hanya diperuntukkan bagi para bangsawan kerajaan Gowa.

Memasuki awal abad 20, Coto Makassar mulai pertama kali dihidangkan untuk rakyat biasa yang mana saat itu hanya berisikan jeroan tanpa daging.

Dalam setiap kuah mangkuk Coto, adonan bumbu kacang, lengkuas, serei, jahe, daun salam, ketumbar dan bumbu khas lainnya bersatu padu memanjakan lidah kalian. Umumnya Coto Makassar disandingkan dengan Ketupat atau Nasi Putih dan Sambal Tauco.

Ketika kalian sedang di Makassar, tak sulit menemukan warung Coto Makassar, sebab ia nyaris tersebar di hampir semua sudut-sudut kota.

2. Pallu Basa

Harga: 10.000 - 25.000 rupiah/porsi

Pallu basa adalah makanan tradisional khas orang Makassar yang nyaris mirip dengan Coto Makassar. Persamaannya terletak pada irisan daging dan jeroan sapi.

Keunikan Pallubasa terletak pada rasa kuahnya yang gurih karena dicampur dengan sangrai kelapa parut dan kunyit. Selain itu, ada pula tambahan telur ayam kampung setengah matang sebagai penyempurna hidangan ini.

Salah satu Pallu Basa Legendaris yang layak kalian coba tatkala berada di Makassar adalah warung Pallu Basa yang berada di jl. Serigala, Makassar.

3. Pallu Mara

Harga: 10.000 - 20.000 rupiah/porsi

Pallu Mara adalah olah ikan berupa sup kuah yang menjadikan kunyit sebagai pewarna kuahnya. Istilah Pallu berarti masakan/memasak, sedangkan Mara berarti asam.

Olahan ikan ini memiliki cita rasa segar dan gurih dan biasanya orang Makassar membuat Pallu Mara menggunakan ikan Bandeng (Bolu). Namun dapat juga menggunakan ikan tongkol atau ikan sejenis lainnya.

4. Pallu Ce'la

Harga: 10.000 - 20.000 rupiah/porsi

Pallu Cella adalah salah satu kuliner khas orang Bugis-Makassar berikutnya. Sebagaimana telah disebutkan bahwa Pallu berarti Memasak, dan Ce’lla berarti Garam. Maka Pallu Cella berarti masakan (ikan) bercita rasa asin

Ikan Pallu Cella bisanya terbuat dari ikan Cakalang, Layang, Bolu, Sibula’/Tembang. Masakan ini seringkali dijual dalam bentuk masakan jadi di Pasar - Pasar Tradisional

5. Sop Saudara

Harga: 15.000 - 30.000 rupiah/porsi

Sop saudara merupakan masakan khas orang Bugis-Makassar berupa hidangan berkuah dengan bahan dasar daging sapi yang biasanya disajikan bersama bahan pelengkap seperti bihun, perkedel kentang, jeroan sapi, dan telur rebus.

Masakan ini umum dikonsumsi bersama dengan nasi putih dan ditambah ikan bandeng (bolu) bakar.

Rasa kuah dari sop ini terasa khas sebab dihasilkan dari perpaduan berbagai rempah seperti jahe, daun jeruk, serei, kayu manis, kemiri, ketumbar dan biji pala.

6. Sop Konro

Harga: 30.000 - 50.000 rupiah / porsi

Sup konro adalah masakan sup iga sapi khas orang Bugis dan Makassar berikutnya. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan burasa dan ketupat yang dipotong-potong terlebih dahulu.

Seingkali hidangan Konro mudah dijumpai saat lebaran Idul Adha. Namun jika kalian sedang di Makassar, ada beberapa warung Konro legendaris yang kalian dapat kunjungi, salah satunya Sop Konro dan Ikan Bakar di jl Bawakaraeng.

7. Nasu Palekko

Harga: 20.000 - 25.000 rupiah /Porsi

Nasu Pallekko adalah masakan khas orang Bugis Sidrap. "Nasu" memiliki arti bebek, sedangkan "palekko" adalah alat masak dari batu yang digunakan membuat sajian daging ini.

Perpaduan rempah - rempah sederhana seperti bawang, kunyit, cabai, lengkuas, daun salam, dan merica mampu menghasilkan olahan daging bebek yang khas.

Kini Nasu Pallekko juga dapat dijumpai di kota Makassar seperti rumah makan yang ada di jl. Perintis dekat kampus Unhas.

Selain potongan bebek (nasu), kini olahan palekko juga menggunakan daging ayam. Selain harganya lebih murah, daging ayam juga cenderung lebih empuk dan mudah didapat.

8. Pisang Epe’

Harga: 10.000 - 15.000 rupiah/porsi

Pisang Epe’ adalah penganan legendaris dari kota Makassar. Dalam bahasa Makassar, Epe’ memiliki arti jepit. Maka Pisang Epe’ adalah pisang yang dibakar dan lalu dijepit hingga pipih.

Pemilihan pisang untuk jajanan ini menggunakan pisang raja karena jenis pisang ini memiliki aroma yang khas dan rasanya yang cenderung lebih manis.

Pisang Epe’ ini dilumuri bumbu gula aren yang dicampur sari durian. Ada pula varian rasa lain seperti keju, cokelat, susu dan lain-lain sesuai selera anda.

Pisang Epe' ini berpusat di Pantai Losari, kota Makassar. Ketika kalian sedang berkunjung ke sekitar Pantai Losari, sudah pasti Anda akan menjumpai jejeran gerobak penjual Pisang Epe.

9. Burasa’dan Gogoso’

Harga: 2000 - 3000 rupiah/Biji

Burasa adalah salah satu penganan khas masyarakat Bugis dan Makassar. Rupanya hampir mirip dengan lontong namun agak pipih yang dibungkus dengan daun pisang dan diikat dengan tali.

Burasa merupakan makanan yang selalu ada pada hari lebaran, biasanya disantap bersama coto makassar, bakso ataupun opor ayam.

Sedangkan Gogoso' atau gogos adalah makanan yang terbuat dari beras ketan putih atau hitam yang telah di campur dengan santan lalu dibungkus daun pisang dan dibakar.

Gogos seringkali disajikan sebagai cemilan pagi untuk sarapan atau dicampur dengan opor ayam dan telur asin.

Itulah tadi rekomendasi makanan berat yang sayang sekali kalian lewatkan jika berada di Makassar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Achmad Faizal lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Achmad Faizal.

Terima kasih telah membaca sampai di sini