Dari Manis hingga Gurih, Mengenal 4 Camilan Menggugah Selera Khas Palangkaraya

Dari Manis hingga Gurih, Mengenal 4 Camilan Menggugah Selera Khas Palangkaraya
info gambar utama

Indonesia terkenal akan kekayaan suku dan budaya yang beragam di setiap daerah, dari Sabang sampai Merauke. Tak heran jika hal tersebut juga yang membuat kuliner di tanah air berbeda antar satu wilayah, dan selalu punya ciri khasnya masing-masing.

Wilayah Kalimantan Tengah khususnya Palangkaraya, jadi salah satu daerah dengan banyak kuliner khas yang tak bisa ditemukan di daerah lain. Meski faktanya, beberapa kuliner punya sedikit kemiripan mulai dari bahan, cara pengolahan, dan tampilan, tapi selalu ada ciri khas tertentu yang membuat kuliner khas Palangkaraya berbeda.

Tak selalu kuliner berupa makanan berat, kuliner ringan berupa camilan khas Palangkaraya nyatanya juga banyak digemari oleh masyarakat di luar daerah. Berikut beberapa camilan khas Palangkaraya yang layak kita ketahui.

Lompong Sagu, Camilan Legendaris Minang yang Tergerus Zaman

Keripik Kalakai

Dikenal sebagai salah satu local culinary Kalimantan Tengah, lantaran bahan dasar nan utamanya memang hanya ada di Kalimantan Tengah, yaitu tanaman Kalakai. Kalakai sendiri merupakan tanaman pakis atau paku-pakuan yang terdiri dari dua jenis, yaitu Kalakai merah dan Kalakai hijau.

Untuk kalakai merah jadi jenis yang lebih banyak dimanfaatkan masyarakat buat dikonsumsi, salah satunya diolah dalam bentuk keripik nan gurih. Konon, Kalakai dulunya digunakan sebagai obat oleh suku Dayak karena dipercaya bisa mengobati diare, darah rendah, dan menjaga agar tetap awet muda.

Di Palangkaraya, keripik Kalakai banyak dijual di toko oleh-oleh dengan harga yang masih terjangkau, yaitu di kisaran Rp10 ribu-Rp20 ribu.

Wadai Gagatas

Jika dilihat sekilas dari tampilannya, Kue Getas hampir mirip dengan Gemblong, camilan khas Jawa Barat atau suku sunda. Bahan dasanya pun hampir sama, yaitu beras ketan.

Camilan satu ini dibuat dengan cara menghaluskan beras ketan, kemudian dicetak dengan bentuk bulat lalu dilapisi gula merah.

Kue wadai gagatas biasanya ditemukan di pasar-pasar tradisional Palangka Raya. Camilan ini juga cocok dinikmati dengan segelas teh hangat atau juga kopi panas di pagi hari saat sarapan.

Brem, Camilan Unik Asal Madiun yang Pernah Berjaya Pada Masanya

Kenta

Kenta | Widjie Astuti/Cookpad
info gambar

Pilihan camilan berjenis kue yang dikenal sebagai makanan khas Suku Dayak adalah Kenta. Makanan ini dibuat dari bahan ketan padi yang sudah disangrai, lalu ditumbuk dengan lesung kayu sampai berbentuk pipih.

Camilan kenta biasanya disajikan dengan parutan kelapa muda, gula merah, dan air kelapa. Kalau soal cita rasa, camilan ini punya rasa gurih dan manis yang didapat dari perpaduan antara gula merah dan kelapa.

Namun, camilan ini sekarang termasuk kuliner yang cukup jarang dan sulit ditemukan karena proses membuatannya yang cukup rumit. Padahal, Kenta sangat nikmat kalau dijadikan camilan saat bersantai di sore hari.

Wadai Baceper

Wadai Baceper | Alexandra Widya/Cookpad
info gambar

Wadai Baceper dibuat menggunakan tepung beras dan santan sebagai bahan utama pembuatannya, tak heran kalau dari perpaduan kedua bahan tersebut Wadai Baceper punya cita rasa manis sekaligus gurih.

Jika dilihat sekilas, camilan satu ini punya bentuk yang agak mirip dengan surabi tapi lebih pipih. Faktanya, Wadai Baceper jadi panganan yang lebih umum dan sering dijumpai saat bulan Ramadan sebagai hidangan untuk berbuka puasa.

Itu dia beberapa camilan khas Kalimantan Tengah khususnya Palangkaraya mulai dari cita rasa yang manis hingga gurih, ada yang pernah dicoba?

Uniknya Karasi, Camilan Manis Khas Masyarakat Wakatobi dan Suku Buton

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini