Indonesia Raih Peringkat Tujuh PDB Terbesar di Dunia

Indonesia Raih Peringkat Tujuh PDB Terbesar di Dunia
info gambar utama

Di tengah desas-desus resesi, Indonesia berhasil menempati peringkat ke-7 dalam daftar ekonomi terbesar di dunia berdasarkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Informasi ini tertulis dalam laporan Dana Moneter Internasional (IMF) bertajuk World Economic Outlook: Countering of Living Crisis yang dirilis pada 10 oktober lalu.

Laporan itu mencatatkan tingkat PDB Indonesia sebesar 4,02 triliun dolar AS berdasarkan pendekatan Purchasing Power Parity (PPP) atau paritas daya beli. PPP adalah konsep penentuan kurs valuta asing melalui perbandingan nilai mata uang yang ditentukan oleh daya beli uang tersebut terhadap barang dan jasa di masing-masing negara, dikutip dari penelitian Diwayana Putri Nasution.

Menurut teori PPP relatif, kurs asing bakal berubah demi mempertahankan daya belinya. Sementara, kurs akan selalu berubah mengikuti perubahan tingkat inflasi di dalam suatu negara.

PDB tertinggi di dunia senilai 30 triliun dolar AS dipegang oleh Cina, lalu disusul Amerika Serikat 25 triliun dolar AS dan India 11,6 triliun dolar AS.

Kemudian, Jepang berada di posisi keempat dengan catatan PDB sebesar 6,1 triliun dolar AS diikuti Jerman 5,3 triliun dolar AS dan Rusia 4,6 triliun dolar AS.

Sementara itu, Brazil, Inggris, dan Perancis tercatat memiliki PDB sebesar 3,78 triliun dolar AS, 3,77 triliun dolar AS, 3,68 triliun dolar AS. Ketiga negara ini berada di bawah Indonesia.

Saat Ekonomi China Melambat, Vietnam Justru Tumbuh Paling Kuat. Mengapa?

Optimisme hadapi bayang resesi

Ekonomi internasional saat ini tengah dibayangi ancaman resesi pada 2023, demikianlah prediksi dari IMF dan bank dunia. Situasi itu disinyalir sebagai dampak dari invasi Rusia-Ukraina, krisis biaya hidup akibat pandemi Covid-19, dan pelonjakan inflasi. Menanggapi hal ini, sejumlah menteri Republik Indonesia (RI) tampaknya optimis Indonesia akan selamat dari situasi pelik itu.

Mengutip CNBC Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, Indonesia bakal aman dari resesi global 2023 karena negara ini berpotensi sebagai ekonomi digital terdepan se-Asia Tenggara.

Dalam keterangannya di Jakarta Convention Center pada Selasa, (11/10/2022), Erick menegaskan bahwa perekonomian tanah air ditopang oleh 4 lini, antara lain: hilirisasi produk sumber daya alam yang terdiri dari minyak mentah kelapa sawit dan nikel, kontribusi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, angkatan kerja muda yang mampu mendukung pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi digital, serta wilayah Indonesia sebagai tempat beroperasinya ratusan perusahaan rintisan.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengungkapkan, pasar domestik menjadi yang paling diandalkan dalam memperkuat pertahanan ekonomi Indonesia. Selain itu, faktor eksternal pun ikut mencegah Indonesia masuk ke dalam daftar negara paling rentan terkena masalah keuangan.

“Di antara negara G20, Indonesia adalah negara yang pertumbuhan ekonominya nomor dua tertinggi setelah Arab Saudi. Jadi dari segi faktor eksternal, Indonesia aman," ungkap mantan Menteri Perindustrian itu.

Dibutuhkan di Negeri Jiran, Ekspor Lintah Berikan Cuan bagi Masyarakat Bengkulu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini