Mengenal Kucing Tandang, Si Kecil Imut yang Pemalu

Mengenal Kucing Tandang, Si Kecil Imut yang Pemalu
info gambar utama

Untuk kalian para pecinta kucing mungkin kucing ras seperti anggora dan persia sudah terbilang sangat umum. Namun, tahukah kamu ternyata terdapat kucing hutan yang bisa kalian pelihara. Tapi karena keberadaannya yang langka kalian perlu mengurus izin khusus untuk memelihara kucing ini.

Salah satunya adalah Kucing Tandang, salah satu dari keluarga kucing hutan lainnya yang dilindungi di Indonesia seperti Kucing Emas, Kucing Bakau, Kucing Batu, dan Macan Dahan. Kucing Tandang (Prionailurus planiceps) adalah kucing hutan dari genus Prionailurus yang sangat pemalu sehingga sulit untuk diteliti atau diamati keberadaannya, serta karena penampilannya yang lucu dan imut kerap diperjualbelikan di pasar gelap sebagai hewan peliharaan.

Penasaran kan dengan Kucing Tandang? Berikut Kawan GNFI sampaikan, 5 fakta unik tentang Kucing Tandang yang perlu kamu tahu.

1. Hidup di lahan basah

Kucing Tandang (Prionailurus planiceps), kucing kecil yang mendiami hutan hujan tropis Sumatra dan Kalimantan Indonesia

Kucing Tandang hidup di area basah hutan tropis primer dan sekunder dataran rendah. Kucing ini umumnya ditemui di daerah yang dekat dengan air tawar seperti sungai kecil, danau, rawa gambut, sampai mangrove.

Persebaran Kucing Tandang di Indonesia meliputi daerah Sumatera dan Kalimantan. Lebih luas lagi kucing ini juga tersebar di semenanjung Malaya, wilayah paling selatan Thailand, Brunei Darussalam, Sabah, sampai Serawak. Walaupun Kucing Tandang cenderung hidup di area hutan dengan lahan basah, di Semenanjung Malaya Kucing Tandang ditemukan di hutan perbukitan yang dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit. Dan apabila kalian ingin bertemu kucing ini, kalian bisa mendapati Kucing Tandang di Indonesia di Taman Nasional Sebangau.

2. Kucing Hutan Terkecil Di Asia Tenggara

Kucing Tandang (Prionailurus planiceps), kucing terkecil di Indonesia yang mendiami hutan hujan tropis Sumatra dan Kalimantan Indonesia

Kucing Tandang merupakan spesies kucing hutan paling kecil di Asia Tenggara dengan panjang tubuh berkisar 41 - 50 cm dengan berat 1,5 - 2,5 kg. Kucing ini sedikit berbeda dengan kucing-kucing pada umumnya karena memiliki kepala yang datar (sehingga mendapat nama panggilan Flat-Headed Cat) dengan moncong yang pendek membulat.

Kucing ini memiliki tubuh yang ramping dan memanjang dengan kakinya yang pendek dan panjang. Ekor kucing ini juga tergolong lebih pendek dibandingkan dengan kucing hutan pada umumnya yang memiliki ekor yang panjang. Kepala dan lehernya berwarna merah kecoklatan dengan moncong putih yang dihiasi warna putih kekuningan di lingkar matanya. Tidak jarang juga terdapat Kucing Tandang yang memiliki dominasi tubuh berwarna abu-abu.

3. Suka Menyendiri Dan Suka Berenang

Kucing Tandang (Prionailurus planiceps), kucing terkecil di Indonesia yang mendiami hutan hujan tropis Sumatra dan Kalimantan Indonesia suka menyendiri dan kebersihan

Kucing Tandang merupakan spesies kucing hutan yang suka menyendiri atau soliter. Kucing ini akan beraktivitas selepas senja sampai jam 10 malam, mereka bersifat teritorial yang ditandai oleh urin yang disemprotkan pada batu maupun batang pohon. Kucing ini juga merupakan salah satu jenis kucing yang suka berenang seperti kucing bakau. Kucing Tandang suka ditemui di kolam kecil dengan perairan yang dangkal saat mencari mangsanya.

Mangsa atau ikan yang biasa ditangkap biasanya akan dikonsumsi di daratan, agar Kucing Tandang bisa melakukannya sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu ikan tersebut lepas dari gigitannya. Selain itu Kucing Tandang biasanya sebelum mengkonsumsi mangsanya, mereka akan membersihkan mangsanya terlebih dahulu dengan air. Dan keunikannya, bahkan untuk mangsa yang sudah mati akan Kucing Tandang lepaskan ke air dan dibersihkan menggunakan kaki depannya.

Baca Juga: Mengenal Kucing Bakau, Kucing Hutan Langka Asal Indonesia

4. Kerap Diperjualbelikan Di Pasar Gelap

Kucing Tandang (Prionailurus planiceps), kucing terkecil di Indonesia yang mendiami hutan hujan tropis Sumatra dan Kalimantan Indonesia diburu pemburu

Kucing Tandang merupakan hewan incaran para pecinta satwa hutan sehingga banyaknya terjadi perburuan hutan dari kucing ini yang menyebabkan populasinya yang kian menurun. Mengutip dari media sosial Komunitas Penggemar Kucing Hutan, selama tiga tahun terakhir terdapat setidaknya ada enam Kucing Tandang yang diperjualbelikan di Jakarta. Lima diantaranya berasal dari Sumatera dan satu dari Kalimantan.

Mirisnya lagi, perdagangan Kucing Tandang juga dilakukan melalui media sosial. Pedagang liat itu biasanya memburu anakan Kucing Tandang dan menjualnya kepada kolektor binatang peliharaan eksotis.

5. Populasinya Kian Menurun

Kucing Tandang (Prionailurus planiceps), kucing terkecil di Indonesia yang mendiami hutan hujan tropis Sumatra dan Kalimantan Indonesia dilindungi pemerintah

Kucing Tandang diketahui memiliki populasi yang terus menurun. Hal ini diakibatkan oleh adanya penebangan hutan secara hutan, revitalisasi hutan menjadi kebun kelapa sawit, serta penebangan hutang mangrove untuk kolam tambak. Banyaknya jerat jebakan hewan seperti jebakan babi hutan yang tersebar di hutan juga kerap menjadi salah sasaran untuk Kucing Tandang.

Kucing ini juga dapat mudah terganggu hanya dengan suara bising, seperti suara bermotor dan aktifitas manusia akan mengganggu kehidupan si kucing. Populasinya yang kian menurun membuat pemerintah mengkategorikan Kucing Tandang sebagai spesies fauna yang dilindungi di Indonesia berdasarkan peraturan Menteri LHK No. P. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.

Dan oleh IUCN, Kucing Tandang dikategorikan sebagai hewan Endangered/EN atau terancam punah dan sudah tercantum di dalam Appendix I CITES sebagai spesies yang tidak diperjualbelikan secara internasional karena kerap kali kucing ini ditemukan di perdagangan gelap hewan hutan.

Baca Juga: 10 Kucing Asli Indonesia yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Phyar Saiputra lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Phyar Saiputra.

Terima kasih telah membaca sampai di sini