Terasi, Olahan Udang Penggerak Ekonomi Masyarakat Cirebon

Terasi, Olahan Udang Penggerak Ekonomi Masyarakat Cirebon
info gambar utama

Terasi merupakan bumbu masak berbentuk pasta yang dibuat dari udang rebon atau ikan kecil-kecil. Terasi pada umumnya berwarna hitam kecoklatan namun beberapa terasi ada yang berwarna kemerahan. Warna hitam alami pada terasi berasal dari reaksi pigmen ikan sedangkan untuk terasi yang berwarna merah merupakan reaksi dari pigmen udang.

Terasi sendiri merupakan produk fermentasi hasil perikanan yang ditujukan untuk menghasilkan zat-zat yang memberikan rasa dan aroma spesifik. Rasa gurih alami pada terasi dihasilkan dari asam amino yaitu asam glutamat, orang-orang menyebutnya dengan rasa umami.

Asal Terasi

Terasi, olahan produk udang perikanan tradisional yang nikmat asal Kota Cirebon

Terasi awalnya digunakan untuk penyedap rasa yang diciptakan oleh Pangeran Walasungsang, salah satu pendiri Cirebon dan dijadikan sebagai upeti dari Cirebon yang pada waktu itu merupakan kekuasaan Kerajaan Sunda Galuh atau Kerajaan Sunda Timur. Jika kalian berkunjung ke Cirebon terutama di daerah pesisir Laut Kejawanan kalian akan melihat industri terasi dalam skala besar. Di daerah Cirebon, terasi menjadi penggerak ekonomi masyarakatnya.

Terasi ini sudah ditulis dalam buku “Pangeran Cakrabuana – Sang Perintis Kerajaan Cirebon” (2007) karya Besta Besuki Kertawibawa bahwa terdapat desa yang terletak di tepi pantai bernama Cirebon yang ditumbuhi tumbuhan pohon kayu alang-alang dan semak belukar laut. Terdapat juga ikan dan rebon di daerah sungai sekitar kawasan tersebut. Wilayah yang dialiri Sungai Cirebon ini dikenal sebagai daerah Lemahwungkuk, kini menjadi sebuah kecamatan di Kota Cirebon, yaitu Kecamatan Lemahwungkuk.

Tidak hanya di Indonesia, terasi juga diperjualbelikan di Korea, Hong Kong, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Singapura, dan Malaysia dengan nama-nama yang berbeda.

Proses Pembuatan Terasi

Pembuatan Terasi, olahan produk udang perikanan tradisional yang nikmat asal Kota Cirebon

Terasi pada umumnya menggunakan prinsip fermentasi spontan yang dihasilkan oleh adanya penambahan garam. Udang rebon atau ikan kecil-kecil dicuci bersih menggunakan air yang mengalir kemudian ditiriskan dan dilakukan penjemuran.

Setelah dijemur, udang rebon ditambahkan dengan garam dan ditumbuk halus. Simpan selama satu malam untuk proses fermentasinya kemudian dijemur kembali dan ditumbuk sampai halus hingga berbentuk seperti pasta. Terasi yang berbentuk pasta kemudian dicetak dan siap digunakan sebagai penyedap makanan.

Baca Juga: Tempoyak, Makanan Fermentasi Durian Khas Suku Melayu

Produk Terasi

Terasi merah dan hitam, olahan produk udang perikanan tradisional yang nikmat asal Kota Cirebon

Terasi memiliki rasa gurih dari udang rebon dan wangi yang khas apabila dipanaskan pada api atau alat masak. Karena rasanya yang khas, terasi biasa digunakansebagai bahan dasar atau penyedap pada makanan seperti sambal terasi yang sangat nikmat jika disantap dengan nasi hangat dan lauk ayam goreng.

Di daerah Jawa Barat biasanya terdapat rujak dengan sambal asam terasi, makanan ini biasanya dinikmati dengan kerupuk atau sayuran. Makanan-makanan yang berbahan terasi juga sudah banyak ditemui di restoran-restoran seperti nasi goreng terasi, tumis kangkung terasi, sampai ayam geprek sambal terasi.

Nah itulah informasi singkat mengenai terasi. Semoga artikel ini membantu kamu lebih mengenal produk olahan ikan dari Indonesia ya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Phyar Saiputra lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Phyar Saiputra.

Terima kasih telah membaca sampai di sini