Pinandita dan Tari Pendet, Dua Kebudayaan Tradisonal Bali yang Ikut Sukseskan KTT G20

Pinandita dan Tari Pendet, Dua Kebudayaan Tradisonal Bali yang Ikut Sukseskan KTT G20
info gambar utama

Kurang dari seminggu lagi, puncak acara KTT G20 di Bali akan segera digelar pada tanggal 15 dan 16 November. Sudah pasti, sejumlah persiapan matang dilakukan untuk menyambut delegasi hingga pimpinan dari sejumlah negara anggota G20.

Bukan hanya dari pemerintah, upaya persiapan untuk membuat nama Indonesia memukau dunia yang diwakilkan oleh Bali nyatanya juga melibatkan publik, atau warga lokal.

Terbukti, sepanjang persiapan yang dilakukan bahkan sejak tahun lalu deretan pihak yang terlibat datang dari berbagai latar belakang. Mulai dari pelaku seni, pelaku UMKM, hingga pemangku adat dan budaya agar tetap mengedepankan nilai budaya yang hidup di wilayah Bali.

Bicara mengenai kebudayaan, dari sekian banyak jenis yang ingin ditunjukkan, ada dua hal yang juga akan ikut menyukseskan gelaran KTT G20, yakni tari pendet dan peran pinandita.

Bagaimana dua hal tersebut berperan dan ambil bagian dalam gelaran KTT G20?

Bali Bersiap! Ganjil Genap dan Pembatasan Angkutan Barang Akan Berlaku Selama KTT G20

Doa ribuan Pinandita untuk KTT G20

Pinandita yang doakan kelangsungan KTT G20 | baliprov.go.id
info gambar

Apa yang dimaksud dengan pinandita?

Bagi pembaca yang mungkin belum terlalu familiar, di Bali khususnya bagi para pemeluk Hindu, pinandita dipandang sebagai rohaniwan. Di sisi lain, rohaniwan Hindu bukan hanya pinandita, namun ada juga pandita.

Meski sama-sama berperan sebagai rohaniwan, ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya. ‘Pandita’ berasal dari bahasa Sansekerta, yang bisa diterjemahkan menjadi pendeta atau brahmana. Akar kata pandita adalah ‘pand’, yang artinya ‘mengetahui’. Itulah sebabnya, pandita disandangkan kepada seseorang yang berpengetahuan dan berkemampuan ihwal ilmu pengetahuan suci Veda dan bersifat arif bijaksana.

Sedangkan, ‘Pinandita’ dapat dimaknai sebagai seseorang yang dianggap sebagai wakil pandita. Dikutip dari mutiarahindu.com, secara hierarki pinandita berada di bawah pandita. Meski begitu, keduanya sangat penting dalam kehidupan beragama umat Hindu.

Lalu apa peran keduanya dalam KTT G20?

Pada Jumat (4/11/2022) kemarin, ribuan Pinandita dari berbagai penjuru Bali berkumpul melakukan doa bersama untuk pelaksanaan KTT G20. Mereka berdiri dengan tangan kiri memegang serta membunyikan genta--sejenis lonceng kecil--bersamaan.

“Damai lan kewecikan mengde ngiringin Paruman Agung G20,

Sinar suci sinar padang memahayu rahayu buana santi jagat dhita”

Itulah bunyi salah satu bait doa harapan yang diucapkan oleh Pinandita, dan kurang lebih bermakna: ‘damai dan kebaikan serta sinar suci terang mengiringi perhelatan besar G20 untuk dunia’.

Face Recognition, Teknologi Pengamanan KTT G20 Indonesia

Penyambutan delegasi dengan tari pendet

Tari pendet | Christopher Michel/Wikimedia Commons
info gambar

Jika sebelumnya ada persiapan secara spiritual yang dilakukan dengan doa bersama melalui tradisi khas umat Hindu di Bali. Persiapan lain yang juga telah dirancang adalah pengenalan budaya pada penyambutan delegasi baik kepala negara atau kepala pemerintah sejumlah negara, melalui tari pendet.

Berdasarkan agenda, nantinya sejumlah kepala delegasi direncanakan sudah mulai tiba di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali pada 13 November 2022. Nantinya, para delegasi yang hadir akan disambut tari pendet sesampainya di bandara.

Merupakan salah satu jenis tarian tradisional yang cukup populer, perlu diketahui bahwa dulunya tari pendet merupakan tarian upacara yang bersifat sakral atau sering disebut sebagai tari Wali. Namun seiring perkembangan zaman, kini penampilannya beralih fungsi menjadi tari balih-balihan atau tarian hiburan dan tarian ucapan selamat datang.

Tari pendet akan mengawali protokoler kedatangan para pemimpin dan perwakilan negara anggota G20, sebelum rangkaian acara dimulai.

Sekadar informasi, adapun pada puncak acaranya nanti, di tanggal 15 November konferensi akan digelar di venue utama perhelatan G20, di The Apurva Kempinski Bali, dengan total 15 working session yang berlangsung sejak pagi hingga siang.

Malam harinya, akan dilaksanakan welcoming dinner di Garuda Wisnu Kencana, dan dilanjut dengan protokoler hari kedua berupa side event penanaman bakau di Tahura Mangrove, yang dimulai pagi hari.

Setelah itu acara akan dilanjut pada working session lanjutan, hingga ditutup dengan serah terima penetapan tuan rumah KTT G20 selanjutnya dari Indonesia ke India.

Ekonomi Bali Mulai Bangkit Berkat KTT G20

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini