Kampung Teletubbies - Kampung Unik yang Terbentuk Pasca Gempa Yogyakarta

Kampung Teletubbies - Kampung Unik yang Terbentuk Pasca Gempa Yogyakarta
info gambar utama

Kampung Teletubbies adalah salah satu desa wisata favorit di Sleman, Yogyakarta. Yang membuatnya menarik adalah jejeran rumah di sini mirip tempat tinggal suku Eskimo di daerah Kutub namun dengan versi warna-warni.

Kendati rumah berkubah ini memanjakan mata pengunjung, kampung ini memiliki sejarah panjang yang mengharukan di baliknya.

Selain mirip rumah Eskimo di daerah kutub, rumah-rumah di kampung ini juga dijuluki seperti rumah setengah lingkaran yang ada di dalam serial TV “Teletubbies”. oleh karena itu, kampung ini lebih dikenal dengan nama “Kampung Teletubbies”.

Lantas seperti apa kisah mengharukan itu dan apa alasan dibalik pendirian rumah berkubah tersebut ?.

Kampung Teletubbies Terbentuk Pasca Gempa Besar Melanda Jojgakarta

Pada 2006, gempa besar yang melanda Jogja menghancurkan ribuan rumah di wilayah itu, tak terkecuali di wilayah Dusun Ngelepen. Karena gempa, hampir semua rumah di kampung itu rata dengan tanah dan tidak bisa ditempati lagi.

Pasca gempa tersebut, pada 2007 datanglah bantuan dari NGO dan Domes for The World Foundation untuk membangun kembali rumah-rumah warga namun dengan desain konstruksi baru.

Maka berdirilah di atas tanah seluas 2,3 hektar ini 71 bangunan rumah penduduk dan beberapa bangunan umum seperti Musala, MCK, gedung pertemuan, dan fasilitas kesehatan.

Khusus jejeran rumah yang berbentuk dome (kubah) ini dengan tujuan agar kuat dari goncangan gempa yang datang sewaktu-waktu. Ketika pertama kali dibangun rumah-rumah tersebut masih berwarna putih polos dan hanya sekadar dijadikan tempat tinggal biasa.

Namun semakin lama banyak orang yang penasaran dengan bentuk rumah tahan gempat tersebut dan berkunjung untuk melihat rumah dome yang terbilang tidak biasa dibangun di kawasan tropis. Maka berangkat dari situlah gagasan menjadikan Rumah Domes sebagai desa wisata muncul.

Konstruksi Bangunan Rumah Dome Kampung Teletubbies

Melansir laman datawisata.com bahwa rumah-rumah domes ini mengadopsi desain bangunan rumah Igloo yang merupakan rumah khas suku eskimo.

Telah diketahui bahwa keunggulan dari rumah Igloo yaitu tahan dari gempa, sebab tak ada sambungan yang merupakan titik lemah dari bangunan-bangunan ketika diguncang oleh gempa.

Tak hanya itu, rumah-rumah itu mampu menahan dari terpaan angin hingga kecepatan 450 kilometer/jam. Walaupun memiliki berbagai kelebihan keselamatan dari bencana alam, jarang sekali kita temukan desain rumah Igloo yang digunakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

Rumah-rumah berkubah (dome house) ini selesai dibangun ulang pada April 2007 dan kampung ini juga diberi nama “New Ngelepen”. Kampung inipun menjadi Kampung Teletubbies satu-satunya di Asia Tenggara.

Masing-masing desain rumah Domes memiliki dua lantai dan luas lahan sekitar 38 meter persegi. Pada umumnya lantai satu dimanfaatkan sebagai ruang tamu, dua kamar tidur, ruang makan dan dapur, sedangkan di lantai dua dimanfaatkan ruang keluarga.

Rumah ini memiliki dua pintu pada bagian depan serta belakang, empat buah jendela yang berada di kamar tidur serta dua lagi di bagian depan dan dua pintu kamar. Pada bagian puncak rumah Domes ada ventilasi yang bermanfaat sebagai pergantian udara segar ke dalam rumah. Dan tiap-tiap rumah dilengkapi saluran air di dapur.

Hanya saja kekurangannya kamar mandinya terletak di luar rumah. Letak kamar mandi terletak di posisi berbeda-beda yang terdiri 8 kamar mandi yang digunakan secara berbarengan warga lain. Lokasi kamar mandi berada di tengah-tengah blok dan memiliki fungsi melayani 12 unit rumah disekitar.

Fasilitas dan Harga Masuk Kampung Teletubbies

Kampung Teletubbies ini berlokasi di Dusun Nglepen, Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Dari pusat Kota Yogyakarta, kalian mesti bergerak ke arah timur menuju Candi Prambanan, dan dari pertigaan lampu merah Prambanan, kalian belok ke arah kanan menuju ke arah kecamatan Piyungan, dan ikuti papan petunjuk arah menuju lokasi yang tersedia.

Setelah tiba di kampung ini, kalian perlu membayar retribusi sebesar 5 ribu. Dan bagi kalian yang penasaran dengan bagian dalam rumah, cukup membayar 10 ribu.

Kampung ini buka setiap hari mulai dari pukul 07.00 hingga 18.00 WIB. Adapun fasilitas yang ditawarkan sudah cukup memadai antara lain ada kamar mandi, mushola, area parkir, dan kedai makanan.

Selain fasilitas dasar tersebut, terdapat fasilitas paket wisata lainnya seperti paket sejarah dan fun trip, paket outbond dewasa, paket trip gerobak sapi, paket edukasi kebencanaan, dan paket keliling dengan jeep wisata. Masing-masing fasilitas dipatok dengan harga yang cukup terjangkau.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Achmad Faizal lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Achmad Faizal.

Terima kasih telah membaca sampai di sini