Cahaya Ilmu dari Literasi Desa

Cahaya Ilmu dari Literasi Desa
info gambar utama

Denyut nadi baca anak-anak indonesia sangatlah menghawatirkan, ini dasari dengan temuan anak SD (Sekolah Dasar) kelas 6 masih terbata-bata saat membaca. Ini sangat di sayangkan, karena akan berdampak pada karakteristik anak-anak tersebut. Untuk itu Ajis Muslim, seorang aktivis sosial yang bergerak pada bidang pendidikan di Desa Gombang, Kabupaten Cirebon mendirikan taman baca anak-anak atau yang lebih dikenal dengan Literasi Ki Manggis. Bersama pemuda karang taruna merpati putih atau pemuda desa setempat Literasi Ki Manggis dibangun bersama.

Literasi Ki Manggis didirikan pada tahun 2019 dimana awalnya hanya seperti perpustakaan mini di sudut rumah dari Ajis Muslim selaku pendiri dari Literasi Ki Manggis tersebut. Namun, dengan usaha dan bantuhan dari berbagai pihak, sekarang Literasi Ki Manggis memiliki tujuh titik baca, salah satunya berada di kuburan. Ajis Muslim menceritakan, kenapa literasi sampai masuk ke kuburan, karena agar orang-orang yang berziarah ke makam, tidak hanya sekedar untuk berziarah atau lainnya, akan tetapi menjadi pengetahuan mengenalkan sejarah, mengenalkan sumber-sumber kata, lewat buku yang akan orang baca. Karena dengan literasi, masyarakat bisa terbangun pola pikirnya, agar bisa berfpikir kritis terhadap situasi yang terjadi masyarakat.

Foto di ambil saat monitoring dari pustakawan kabupaten cirebon
info gambar

Beragam buku ada di Literasi Ki Manggis, mulai buku-buku cerita anak, buku sejarah, puisi, komik, hingga buku-buku lawaspun ada disini. Literasi Ki Manggis juga selalu mengadakan belajar bersama setiap hari kamis dan minggu, dan acara seperti bedah buku yang diselenggarakan rutin setiap malam jum'at sehabis tahlil bersama dikuburan Ki Gede Danalampa yang merupakan salah satu titik Literasi Ki Manggis. Literasi Ki Manggis juga berkesempatan dikunjungi oleh Gol A Gong, selaku duta baca Indonesia, yang melakukan ture keliling Indonesia untuk menggemakan literasi di masyarakat Indonesia. Dari sini juga, Literasi Ki Manggis mendabat penghargaan sebagai 10 Taman Baca Masyarakat Terbaik Se-Kabupaten Cirebon dan menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk membumikan kembali literasi.

Namun, semuanya tidak berjalan mulus, banyak tantangan yang dihadapi untuk menggiatkan literasi di masyarakat desa. Pemahaman masyarakat desa yang minim tentang literasi, membuat masyarakat enggan untuk membaca buku. Tantangan seperti inilah yang harus dihapi, ditambah kurangnya Sumber Daya Manusia setempat yang mau untuk mensosialisasikan Literasi Ki Manggis. Hal ini membuat Literasi Ki Manggis mengalami pasang surut dalam perjalanannya. Akan tetapi dengan adanya dukungan dari MWC Nahdathul Ulama Ranting Kecamatan PLumbon, mengkolaborasikan dengan lesbumi, membuat literasi kini hadir di majlis-majlis sholawatan dan sebagainya. Dukungan tersebut sangatlah berarti untuk keberlanjutan literasi agar tetap eksis di tengah arus digitalisasi seperti sekarang. Agar masyarakat khususnya anak-anak dapat menjadikan membaca adalah sebuah hobi yang sekaligus menambah wawasan mereka. Membaca bukan lagi beban, akan tetapi menjadi hal yang menyenangkan.

Ajis Muslim berharap agar masyarakat, atau pemerintah desa agar mau mendukung. Dan ikut berkontribusi bersama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat desa melalui literasi. Desa bisa menjadi perubahan masyarakat yang paling utama, untuk membangun sumber daya yang unggul dan berkualitas. SDM yang mampu bersaing, akibat dari literasi yang sehari-hari mereka baca. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus mau berkontribusi secara aktif untuk keberlanjutan literasi.

Semua kemajuan tidak datang dari sesuatu yang tiba-tiba, karena kemajuan lahir dari kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Dan perubahan besar tidak akan terjadi jika tidak dilakukan bersama-sama.

Referensi:Perpustakaan BSN

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini