Berkah KTT G20: Meluasnya Konektivitas 5G dan Manfaat Bagi Masyarakat Lokal

Berkah KTT G20: Meluasnya Konektivitas 5G dan Manfaat Bagi Masyarakat Lokal
info gambar utama

Gelaran KTT G20 yang telah berlangsung di Bali saat ini, telah terbukti menghadirkan sejumlah dampak positif yang berlipat ganda di berbagai sektor. Tak hanya ekonomi, bidang lain seperti kelestarian budaya, wisata, lingkungan, bahkan hingga teknologi dan komunikasi juga mengalami hal serupa

Membahas spesifik mengenai teknologi, sebelum ini telah diberitakan jika ada sejumlah perangkat dan sistem canggih yang disiapkan untuk mendukng jalannya gelaran KTT. Salah satunya yaitu teknologi pengamanan berupa face recognition untuk mengenali para delegasi dan tamu, termasuk pemimpin dari negara anggota G20 itu sendiri.

Bagaimana dari segi komunikasi?

Akan disinggahi oleh ribuan tamu dari berbagai negara maju, yang mana pada dasarnya sudah memiliki akses mumpuni dalam hal konektivitas dan jaringan komunikasi, tentu membuat Indonesia harus mempersiapkan fasilitas serupa.

Karena itu, tak heran jika konektivitas generasi kelima atau 5G sudah dipersiapkan sedemikian rupa jangkauannya di Pulau Dewata.

Face Recognition, Teknologi Pengamanan KTT G20 Indonesia

Perluasan konektivitas 5G di Bali

Ilustrasi persiapan konektivitas 5G di Bali | Dok. XL Axiata
info gambar

Dalam melancarkan upaya perluasan konektivitas 5G di Bali, tentu perlu ada kerja sama dan bantuan dari pihak stakeholder yang memiliki akses ke infrastruktur terkait, apalagi jika bukan penyedia layanan provider atau operator di tanah air.

Telkomsel misalnya, untuk melancarkan gelaran KTT G20 tahun ini, mereka diketahui telah menambahkan sebanyak 24 Base Transceiver Station (BTS) jaringan 5G pada Agustus 2022, demi memperlancar komunikasi para delegasi yang dating.

Lain itu, perusahaan pelat merah tersebut juga telah menambah sebanyak 46 BTS 4G/LTE, dan mengoperasikan lima Compact Mobile (COMBAT) BTS, guna mengantisipasi potensi lonjakan lalu lintas komunikasi di sejumlah area konferensi.

Bukan hanya Telkomsel, upaya yang sama juga dilakukan oleh perusahaan provider lainnya yakni XL Axiata, yang mengoperasikan layanan 5G di 17 titik di Bali untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20.

Mengapa konektivitas 5G begitu penting? Alasan utama tentu saja dalam hal kelancaran komunikasi, yang di era saat ini mengandalkan sistem transmisi data.

Sebagai perbandingan, pada konektivitas 4G yang masih mendominasi wilayah Indonesia saat ini, koneksi maksimal dalam pengiriman datanya berada di kisaran 100 Mbps. Berbeda dengan 5G, yang setidaknya secara maksimal memiliki kecepatan koneksi di kisaran 10Gbps.

Sementara jika melihat potensi yang dimiliki dari segi ekonomi, berdasarkan sebuah riset yang dilakukan Institut Teknologi Bandung (ITB), dikatakan bahwa perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp2.800 triliun atau setara 9,5 persen dari total PDB pada 2030.

Bukan hanya itu, angka tersebut bahkan berpotensi melonjak menjadi Rp3.500 triliun atau setara 9,8 persen dari total PDB Indonesia pada 2035, atau lima tahun setelahnya.

Bahkan jika 5G diterapkan secara agresif, riset yang sama juga memperkirakan adanya potensi peningkatan investasi bisnis di Indonesia sebesar Rp591 triliun dan Rp719 triliun, masing-masing pada tahun 2030 dan 2035.

Menilik Efek Domino Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Bali Berkat KTT G20

Apa manfaatnya bagi masyarakat?

Penjelasan di atas mungkin hanya nampak menjabarkan manfaat konektivitas 5G dalam skala besar, yang hanya terlihat bisa dirasakan oleh kalangan tertentu atau dalam skala bisnis. Tapi apa dampaknya 5G bagi pengguna pribadi atau masyarakat secara umum?

Manfaat sama yang lebih luas tentu juga ikut dirasakan, salah satu yang merasakan manfaat tersebut misalnya Nurlia Eka Putri, yang menjalankan bisnis kudapan dan memasarkannya secara online di jejaring media sosial.

Kini ia tak lagi khawatir saat mengamati laman media sosial Instagram miliknya, lantaran laman media sosial miliknya tersebut tidak lagi lemot atau lambat merespons ketika diakses.

“Sekali klik langsung menuju halaman profil utama,” ujarnya sumringah, mengutip publikasi resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Eka diketahui tinggal berjarak 10 kilometer dari lokasi puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua. Ia mengaku senang karena mampu merasakan manfaat kecepatan akses internet 5G yang kini diperluas di Bali, berkat gelaran KTT G20.

“Usaha online saya di Instagram pun bisa berkembang,” tambahnya lagi.

Sejak beroperasi komersial pada Mei 2021, jaringan 5G di Indonesia setidaknya kini baru tersedia di sembilan wlilayah, yakni Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar. Kendati begitu, Kemkominfo memastikan cakupan tersebut diproyeksikan akan terus bertambah di masa mendatang.

Ekonomi Bali Mulai Bangkit Berkat KTT G20

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini