Pesona Gunung Selamet, Misteri dan Kekayaan Alam Indonesia nan Patut Disyukuri

Pesona Gunung Selamet, Misteri dan Kekayaan Alam Indonesia nan Patut Disyukuri
info gambar utama

Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah menyimpan berbagai keunikan ragam hayati, dan juga misteri didalamnya. Konon, jika Gunung Slamet meletus akan menyebabkan terbelahnya pulau Jawa, begitu ramalan dari Jayabaya. Namun, terlepas dari mitos tersebut gunung dengan ketinggian 3428 Mdpl (Meter di atas permukaan laut) ini adalah surganya para pendaki gunung di Indonesia. Karena Gunung Slamet ini merupakan gunung berapi aktif sehingga memiliki track yang khas yang menantang untuk ditapaki.

Plang Puncak Gunung Slamet diambil oleh: Iksan Maulani/Penulis
info gambar

Terdapat enam jalur resmi pendakian Gunung Slamet yaitu Bambangan, Baturraden, Kaliwadas, Dipajaya, Cemara Sakti, dan Guci. Dari keenam jalur tersebut memiliki medan yang berbeda beda. Salah satunya adalah Bambangan jalur favorit bagi para pendaki pemula yang ingin mendaki Gunung Slamet.

Lautan awan Gunung Slamet
info gambar

Jalur ini memiliki estimasi yang sangat cepat, pendaki bisa sampai puncak sekitar 8-12 jam. Namun, ini tidak disarankan mengingat tujuan pendaki adalah untuk menikmati dan pulang dengan selamat. Jadi jika ingin mendaki Gunung Slamet ada baiknya agar estimasi pendakian di perhitungkan, agar dapat menikmati suasana ketika menapaki setiap jalur yang dilalui.

Berbagai keunikan yang ada di jalur Bambangan adalah banyaknya pedagang di setiap pos pendakian. Ini merupakan keuntungan buat para pendaki yang ingin menghemat tenaga, agar tidak perlu membawa logistik yang berlebihan. Mulai dari cemilan, es, semangka, maupun mendoan yang tidak boleh dilewatkan jika mendaki Gunung Slamet via Bambangan. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai membuang sampah sembarangan, karena ini akan berdampak pada ekosistem itu sendiri. Karena banyaknya pedagang di setiap pos jalur pendakian terkadang sampah-sampah kecil berserakan dan luput dari kesadaran pendaki.

Keunikan lainnya adalah terdapat Mushola di atas awan. Iya, mungkin ini sudah banyak kita liat di gunung-gunung lainnya di Indonesia. Tapi di Gunung Slamet via Bambangan ini sangat berbeda, landscape yang begitu cantik diperlihatkan ketika matahari terbit datang. Perlu diketahui, Mushola ini terletak di bawah basecamp Bambangan, sekitar kurang dari 50 meter. Dan maka dari itu, waktu yang paling pas untuk menikmati matahari terbit dengan landscape Mushola dan hamparan awan adalah habis subuh.

Namun, perlu diingat juga musim yang paling enak untuk mendaki Gunung Slamet adalah antara bulan Mei sampai Oktober dimana musim kemarau masih berlangsung. Karena jika mendaki Gunung Slamet pada musim hujan dihawatirkan akan membuat track menjadi lebih susah dan untuk mendapatkan bonus lautan awan akan tidak sulit. Oleh karena itu, persiapan yang matang dan estimasi pendakian menjadi salah satu hal yang harus diperhitungkan.

Registrasi atau simaksi (surat izin masuk kawasan konservasi) Gunung Slamet adalah 25.000 per orang. Namun, perlu diingat juga, kalian juga harus membawa surat keterangan sehat dari dokter atau klinik dengan masa berlaku h-1 atau bisa cek kesehatan di basecamp. Maka dari itu persiapan fisik jauh-jauh hari adalah kunci utama saat ingin mendaki Gunung Slamet ini. Karena untuk mencapai puncak Surono bukan suatu hal yang mudah.

Kalian akan dihadapi oleh kemiringan jalur sehabis Plawangan menuju puncak. Karakteristik jalur yang berbatu di campur pasir membuat pendakian sangat sulit. Namun, lagi-lagi kalian akan dimanjakan oleh pemandangan di sebelah timur dengan deretan gunung seperti Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi, dan gunung-gunung kecil seperti Prau, telemoyo. Tidak lupa disebelah barat pun kalian akan mendapati syahdunya Gunung Ciremai yang seperti mengintip. Tak ketinggalan juga puncak Gunung Slamet yang begitu luas adalah mahakarya Tuhan yang harus kalian Syukuri saat awal mencapai puncak Gunung Slamet.

Keindahan Gunung Slamet ini akan membuat kalian enggan untuk meninggalkan negeri ini, lautan awan, gugusan pulau-pulau deretan gunung yang membentang membuat kalian akan meningkat bahwa negara Indonesia ini sangat kaya akan keberagaman hayati yang harus dijaga.

Referensi : https://www.idntimes.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini