Stevia: Gula Sehat yang Menembus Pasar Mancanegara

Stevia: Gula Sehat yang Menembus Pasar Mancanegara
info gambar utama

Beberapa waktu terakhir, pamor gula stevia kian menanjak. Hal ini tidak lepas dari rasanya yang begitu manis namun nol kalori. Selain itu, gula ini pun juga punya banyak manfaat yang tidak dimiliki gula biasa. Di Indonesia, gula stevia kini menjadi salah satu komoditi ekspor yang diminati sejumlah negara. Lalu, apa sebetulnya gula stevia itu?

Apa Itu Gula Stevia?

Gula stevia adalah gula yang berasal dari tanaman stevia rebaudiana yang ditemukan oleh Antonio Bertoni pada tahun 1887. Mulanya, tanaman Stevia rebaudiana hanya digunakan oleh masyarakat Paraguay dan Brasil saja. Lambat laun, tanaman ini pun mulai digunakan di negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.

Dibanding gula lainnya, gula stevia memiliki rasa manis hingga ratusan kali lipat. Hal ini tidak lepas dari adanya senyawa stevisode dan rebaudisode pada jenis gula ini. Rasanya yang sangat manis itu membuat gula stevia bisa digunakan walau hanya sedikit saja. Gula stevia bisa menjadi pemanis pada gula atau bisa dijadikan campuran adonan kue.

Walau nol kalori dan punya banyak manfaat, penggunaan gula stevia harus tetap dibatasi. Menurut Food and Drug Administration (FDA), gula stevia hanya boleh dikonsumsi maksimal sebanyak 4 miligram per berat badan. Lebih dari itu, kamu akan mengalami risiko berupa gangguan pencernaan.

Mengenal Tanaman Stevia

Tidak afdal rasanya jika tidak membahas tanaman penghasil gula stevia itu sendiri, yaitu stevia. Tanaman bernama latin Stevia rebaudiana, Bortini ni berasal dari Paraguay dan Brasil, serta banyak bertumbuh di negara-negara Amerika Utara dan Selatan.

Tanaman yang berasal dari famili Compositae ini memiliki ciri khas berupa tinggi yang mencapai 90 cm, bercabang banyak, serta memiliki batang dan daun berwarna hijau. Dari semua komponen tanaman ini, daun adalah komponen yang paling banyak dimanfaatkan sebagai gula stevia.

Daun stevia memiliki bentuk yang bervariasi, mulai dari lonjong langsing sampai oval. Beberapa bagian daunnya memiliki gerigi halus, serta memiliki tulang daun menyirip.

Tidak hanya di negara-negara Amerika Utara dan Selatan, stevia juga bisa ditanam di negara tropis seperti Indonesia. Penanaman stevia di Indonesia sebetulnya bisa dilakukan di daerah dengan ketinggian 250 mdpl. Untuk hasil lebih optimal, penananaman bisa dilakukan di daerah dengan ketinggian 800-2000 mdpl dengan suhu optimum 20-30 derajat celcius.

Manfaat Gula Stevia

Seperti yang sudah disebutkan, gula stevia memiliki berbagai manfaat yang tidak ditemukan pada gula biasa. Manfaat-manfaat itu tidak lepas dari nol kalori pada jenis gula ini. Dari sejumlah manfaat itu, beberapa diantaranya adalah:

  • Menurunkan kadar kolesterol.
  • Menurunkan tekanan darah.
  • Membantu diet dan menurunkan berat badan.
  • Mencegah risiko penyakit ginjal.

Stevia bisa dinikmati bersama teh serai, minuman jahe merah, wedang uwuh dengan campuran cengkeh, atau minuman kesehatan tradisional lainnya yang biasa dinikmati masyarakat lokal di berbagai daerah di Indonesia. Justru dengan mengganti gula pasir dengan gula stevia, manfaat kesehatannya akan lebih maksimal terutama bagi kalangan yang belum bisa meninggalkan minuman berpemanis.

Potensi Ekspor Stevia

Di Indonesia, stevia mulai dibudidayakan di beberapa daerah, salah satunya di Desa Tountimomor, Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Di sana, stevia berhasil dibudidayakan selama beberapa bulan pada 2021 silam. Dari budidaya tersebut, masyarakat Desa Tountimomor mampu menghasilkan dua ton daun stevia yang diekspor ke Korea Selatan. Keberhasilan tersebut lantas mengundang 16 eksportir lainnya yang didominasi kaum milenial.

Supaya tetap mampu mengekspor Stevia ke Korea Selatan dan negara-negara lainnya, Stevia Farm dari Korea memutuskan Desa Tountimomor dan wilayah lain di Sulawesi Utara sebagai daerah pengembangan tanaman stevia. Rencananya, Stevia Farm akan bekerja sama dengan petani lokal untuk mengembangkan perkebunan stevia hingga 40 ribu hektar.

Referensi:
https://iribb.org/wp/wp-content/uploads/2016/02/Petunjuk-Teknis-Budidaya-Stevia.pdf
https://bisnis.tempo.co/read/1511383/potensi-pasar-besar-2-ton-stevia-diekspor-perdana-ke-korea-selatan
https://www.alodokter.com/stevia-si-manis-rendah-kalori-pengganti-gula
https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-gula-stevia-lebih-sehat-dari-gula-biasa-ini-faktanya
https://id.wikipedia.org/wiki/Stevia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Anggie Warsito lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Anggie Warsito. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

AW
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini