Endemik dan Populer, Mengenal 3 Spesies Gabus Hias Asli Indonesia

Endemik dan Populer, Mengenal 3 Spesies Gabus Hias Asli Indonesia
info gambar utama

Jika mendengar kata ikan gabus, yang langsung terlintas di pikiran adalah jenis hewan air yang dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pangan dan umum dikonsumsi. Nyatanya, di samping itu ada juga sejumlah spesies gabus yang banyak dijadikan sebagai ikan peliharaan atau ikan hias.

Sekadar informasi, selama ini ikan gabus yang umum dikonsumsi merupakan spesies Channa striata. Dan di samping itu, masih ada lebih dari puluhan sub spesies ikan Channa yang dipelihara sebagai ikan hias.

Sebenarnya ada banyak jenis gabus hias di dunia, asalnya pun tersebar mulai dari kawasan Amerika, Eropa, hingga Asia. Di Indonesia, nyatanya juga ada beberapa jenis gabus atau Channa yang bersifat endemik.

Biasanya, yang membedakan spesies gabus hias dengan gabus biasa adalah corak pada sisiknya yang tentu lebih menarik dari segi warna dan penampilan. Apa saja jenis gabus endemik yang berasal dari Indonesia? Berikut 3 di antaranya:

Ikan Marlin, Si Perenang Cepat Samudra Indonesia

Channa Lucius

Channa lucius | Watcharin Tadsana/Shutterstock
info gambar

Spesies gabus satu ini dikenal sebagai salah satu ikan karnivora yang berhabitat di sungai-sungai dalam hutan. Karena itu, ikan ini juga biasa dijuluki forest snakehead. Tapi, spesies ini juga populer dengan sebutan ikan Kehung.

Channa lucius memiliki warna tubuh yang bervariasi. Tapi biasanya warna tersebut akan mengabur saat usia mereka sudah semakin tua. Ukuran dari gabus kehung terbilang standar, yaitu di kisaran 36 sentimeter saat sudah berukuran dewasa.

Penyebarannya dapat ditemui di habitat sungai pantai timur Sumatra tengah dan selatan. Namun di beberapa titik, ikan ini juga kerap juga ditemukan pada beberapa wilayah Kalimantan seperti sungai Kapuas, Mahakam, Kayan, dan Sarawak bagian selatan.

Sebagai ikan hias, sayangnya spesies satu ini kurang diminati dan memiliki kekurangan jika dikoleksi dalam akuarium. Hal tersebut lantaran perilakunya yang dikenal pemalas dan kurang aktif.

Mengenal Ikan Jambal Roti, Olahan Ikan Asin yang Mahal

Channa bankanensis

Channa bankanensis | Aristoheliam/Shutterstock
info gambar

Sesuai dengan namanya, jenis ikan gabus hias ini paling banyak ditemukan di wilayah perairan Bangka. Walau sebenarnya, wilayah penyebaran ikan ini juga kerap ditemui di Sumatra, Kalimantan, dan Malaysia, tepatnya pada rawa-rawa sekitar Selangor.

Ikan ini masuk kategori gabus kecil karena hanya dapat tumbuh hingga ukuran maksimal 30 sentimeter.

Channa bankanensis memiliki keunikan tersendiri yang berhubungan dengan perilakunya. Disebutkan jika ketika sedang marah, bagian insangnya akan mekar seperti ikan cupang. Perilaku tersebut juga disebut berkaitan dengan sifat territorial agresif. Sehingga mereka yang ingin memelihara ikan gabus hias ini disarankan untuk memberinya akuarium sendiri.

Mengenal Toman, Ikan Predator Hias Yang Dapat Dikonsumsi

Channa micropeltes

Channa micropeltes/Ikan Toman | wiroj Roudkhlay/Shutterstock
info gambar

Gabus hias ini lebih dikenal juga dengan sebutan ikan Toman. Channa micropeltes merupakan jenis ikan gabus dengan kemampuan tumbuh paling besar dari spesies gabus lainnya. Hal tersebut lantaran mereka dapat tumbuh mencapai ukuran maksimal hingga 1,3 meter.

Tak hanya besar, ikan toman juga terkenal di kalangan pemancing. Hal tersebut lantaran selain ukuran yang besar, ikan ini memiliki tarikan yang bertenaga dan memunculkan tantangan sendiri bagi para pemancing.

Selain dari ukuran, bagian kepala yang besar dari ikan ini juga membuat mereka dijuluki dengan sebutan Giant Snakehead.

Ikan toman dari segi tampilan memiliki ciri berupa warna hitam kebiruan, dengan perut putih atau keputihan. Daerah penyebarannya di Indonesia berada di wilayah bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan, dan pulau-pulau sekitarnya.

Mengenal Ikan Cobia, Ikan Bergizi Tinggi Asal Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini