Literasi merupakan salah satu aspek paling penting dalam hal edukasi. Dari segi keberlanjutan, hal satu ini nyatanya juga dapat memengaruhi taraf kehidupan di waktu yang akan datang.
Sayangnya berdasarkan hasil survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi paling rendah.
Harus diakui, bahwa kemampuan turunan dari literasi seperti membaca, menulis, dan berhitung masih mengalami ketimpangan cukup besar. Karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk memangkas minimnya kemampuan literasi yang ada.
Bukan hanya dari pemerintah, upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut beruntungnya juga muncul dari pihak ketiga. Misal, pihak swasta yang hadir membawa solusi dengan caranya sendiri, Enuma School misalnya.
Literasi Digital dan Upaya Perlindungan Anak di Ranah Daring
Mengenal Enuma dan perannya dalam meningkatkan literasi
Enuma School atau Sekolah Enuma, adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang edukasi dan menghadirkan solusi pembelajaran literasi untuk kalangan anak, dengan implementasi teknologi dan digitalisasi.
Mengikuti perkembangan zaman, Enuma seolah menyadari jika saat ini situasi yang terjadi adalah kurangnya minat sebagian besar anak untuk membaca, menulis, dan berhitung dengan cara ‘kuno’.
Tak dimungkiri jika saat ini pengaruh dari keberadaan perangkat teknologi berupa gawai, lebih menarik minat kalangan anak. Oleh karena itu, Enuma menghadirkan solusi untuk mengatasi minimnya ketimpangan literasi melalui platform berupa gim dan aplikasi pembelajaran, yang menarik untuk dieksplor oleh anak bahkan secara mandiri.
Pertama kali dirintis di Berkeley, California pada tahun 2012, Enuma platform hingga saat ini telah banyak diandalkan dan diunduh lebih dari 10 juta kali oleh sejumlah pengguna di berbagai negara.
Setidaknya ada lima produk pembelajaran lain yang dihadirkan oleh Enuma dan diunggulkan hingga saat ini. Lima platform pembelajaran yang dimaksud yakni Todo Math, Todo English, Todo Korean, Enuma Geulbang, dan Kitkit School.
Menariknya salah satu pembelajaran mereka yakni Kitkit School, membuktikan pengaruh dan kebermanfaatannya setelah di tahun 2019 sukses meraih penghargaan dari Global Learning XPRIZE, sebuah ajang global yang memberikan pengakuan terhadap perusahaan atau organisasi yang berperan besar dalam menghadirkan upaya mengakhiri ketidakmampuan literasi di dunia.
Peran Anak Muda Tingkatkan Literasi dan Jaga Perdamaian di Ranah Digital
Kehadiran Enuma di Indonesia
Kabar baiknya, Enuma mulai hadir ke Indonesia mulai tahun 2020 kemarin. Di tahun tersebut, mereka mengembangkan sekolah Enuma, yang merupakan pengembangan dari aplikasi Kitkit School, yang dapat melatih keterampilan anak-anak Indonesia dalam belajar Bahasa Indonesia, Inggris, dan Matematika.
Baru di tahun 2021, implementasi penggunaan platform mereka dimulai dengan kehadiran tahapan beta testing di Lampung dan Medan. Salah satu tujuannya adalah untuk membantu siswa mengenal teknologi digital sebagai bagian dari proyek percepatan pembelajaran inklusif.
Secara resmi hadir dalam bentuk entitas bisnis pada tahun 2022 di Jakarta, pada awal tahun ini aplikasi Sekolah Enuma Indonesia resmi diluncurkan untuk membuka akses literasi gratis bagi 10 juta anak di tanah air.
Dalam aplikasi tersebut, tersedia akses ke Learning Management System yang dapat digunakan oleh organisasi baik oleh sekolah atau lembaga pengajaran lainnya, sehingga sekolah dapat mengatur dan mengelola jalannya proses pembelajaran banyak siswa dengan mudah.
Di dalamnya terdapat lebih dari 3.000 aktivitas belajar dengan metode kekinian yang menyenangkan, lebih dari 1.000 buku dan video edukasi, dan yang terpenting dapat diakses secara offline tanpa perlu terhubung ke jaringan internet ketika modul atau materi sudah diunduh.
Tak berhenti sampai di situ, bersamaan dengan kembali pulihnya kegiatan edukasi pasca pandemi, Sekolah Enuma menempatkan diri sebagai pemberi solusi pembelajaran untuk sejumlah pihak, guna membantu mengejar ketertinggalan pada pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi.
Pentingnya Literasi Digital sebagai Pilar Pendukung Transformasi Digital
Program dan panduan menjajal platform Enuma
Terbaru, salah satu realisasi program Sekolah Enuma yang dilakukan di Indonesia belum lama ini berlangsung di wilayah Sorong, Papua Barat.
Dalam praktiknya, Enuma bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Papua Barat untuk mengadakan sebuah lokakarya bertema ‘Literasi Seru untuk Anak Indonesia’. Lokakarya tersebut melibatkan sebanyak 100 peserta yang terdiri dari guru TK/PAUD dan SD, komunitas literasi, yayasan pendidikan, perusahaan, serta lembaga mitra.
Adapun tujuan diadakannya program lokakarya ini adalah untuk mendukung program percepatan pertumbuhan pendidikan di tanah Papua.
Tak hanya di Sorong, jangkauan kemitraan Enuma sebagai upapa untuk memajukan pendidikan di Indonesia juga direalisasikan di beberapa wilayah, mulai dari Sumatra Utara, Lampung, Bangka Belitung, dan Kalimantan Selatan, yang telah melibatkan sekitar 3.000 siswa.
Tak hanya oleh instansi atau sekolah, akses untuk menjajal aplikasi dan kemudahan pembelajaran Sekolah Enuma juga bisa didapat secara individu atau perorangan. Kini, Aplikasi Sekolah Enuma: Bahasa Indonesia, sudah dapat diunduh melalui perangkat gawai yang dimiliki setiap orang tua.
Baik di perangkat dengan sistem operasi iOS atau Android, aplikasi 'Enuma Sekolah: Bahasa Indonesia' dapat langsung diunduh, dan para orang tua bisa langsung membuat akun dan memanfaatkan ribuan modul pembelajaran yang tersedia.
Peluncuran Modul Tular Nalar Guna Tingkatkan Keahlian Literasi Digital dan Media
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
